"Jadi aku harus apa?" Tanya Cashel memakai pakaian lengan panjang dan siap untuk melakukan syuting denganku.
Kenal akan menjadi videografernya, Noam akan membantu memasang kecoa palsunya, dan Will yang nanti akan membuat iklannya menjadi lebih menarik. Aku tersenyum dan membawa Cashel berada di dekat sofa. Ini demi uang!
"Kau dorong aku dan kita akan pura-pura ingin berciuman di tempat ini! Noam akan menaruh kecoa di wajahmu dan aku akan memukulmu! Nanti kita melakukan adegan lainnya!"
"A-pa? Disini? Di depan mereka?" Tunjuk Cashel pada tiga orang disana.
"Iya! Video seperti ini sangat disukai anak perempuan. Aku akan meminta temanku untuk mempromosikannya! Bagaimana? Kau bisa kan?"
"I-ya... Tapi... Kita..."
"Seperti ini saja! Kau dorong aku ke sofa!" Aku mengalungkan tanganku pada bahu milik Cashel.
Dia benar-benar tinggi sampai aku sulit mencapainya. Aku menatap wajah Cashel, kami harus melakukan ini demi meraup banyak penonton!
"Apa kalian siap?" Tanya Will.
"Aku siap!"
"Si-ap!"
"Mulai!" Teriak Will kencang.
Cashel memegangi pinggangku dan mendorongku menuju sofa cukup keras. Aku tidak menyangka dia akan mendorong tubuhku begitu keras. Cashel mengusap wajahku dan memiringkan wajahnya dengan begitu santai. Dia sepertinya tahu caranya! Aku hanya sering melihat adegan ini di film. Ternyata menyenangkan juga bisa berakting seperti ibu!
"Cut!" Teriak Will.
Cashel berhenti cukup dekat denganku. Aku bisa merasakan napasnya yang menerpa wajahku. Aku menatap wajah Cashel yang hampir mirip dengan Orland. Jelas karena mereka kakak dan adik. Kupikir Cashel memiliki wajah yang lebih tua dari Orland. Anak ini seperti berusia 30 tahun! Noam menempelkan kecoa palsu pada wajah Cashel. Aku menahan napas saat kecoa itu seperti kecoa asli.
"Tahan! Mulai!" Teriak Will lagi.
Aku mengusap wajah Cashel dan...
Plakkk...
Satu tamparan mendarat pada wajahnya.
"Auhhhh... Aku memukulku betulan?" Tanya Cashel mengusap wajahnya.
"Karena pasti akan jauh lebih natural! Apakah kau baik-baik saja? Ibuku sering melakukan hal ini ketika dia syuting dulu. Cashel maafkan aku! Aku tidak bermaksud menyakitimu!" Aku mengusap wajah Cashel yang memerah.
Apakah aku terlalu keras memukulnya? Kupikir tamparanku tidak sekeras itu...
"Cashel maafkan aku!" Bagaimana ini? Aku perlu air dingin!
"Ti-dak apa-apa! Ini hanya tamparan anak perempuan! Bagaimana Kenal? Jangan katakan bahwa hasilnya jelek, aku tidak mau lagi melakukannya!" Cashel bangkit dan melihat di kamera.
"Hasilnya lumayan untuk sekali percobaan, Will akan mengedit videonya jauh lebih baik!" Kenal menunjukan hasilnya padaku.
Ini cukup bagus! Kami bisa melakukan adegan selanjutnya! Dengan ini selesai, kami hanya perlu membuat video perkenalkan kami saja!
"Ayo, Cashel! Kita buat adegan terakhir dengan robot itu!"
"Adegan apa?" Tanya Cashel mengikutiku.
"Tunggu sebentar!" Aku membawa robot dan menaruhnya di atas meja. Dia benar-benar cantik saat menyala!
Aku hanya perlu menunggu Will membuat video iklan bagus nantinya! Aku bisa meminta bantuan Fay atau Delice. Kupikir Delice akan membantuku menyebarkannya jika mau. Saat aku di cepat, Delice menghubungiku dan meminta maaf tidak bisa membantuku bertahan. Aku juga tidak bisa mengharapkannya! Ayahnya sendiri yang menginginkanku untuk pergi. Jadi yah! Jika bisa aku ingin memanfaatkan followernya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Robotic In Love ( END )
RomanceAku mencintaimu! Sangat mencintaimu! Tidak bisakah kau melihatku sekali saja? Tapi seberapa keras aku mengatakannya dan menunjukkannya padamu, kau tetap berpaling dariku. Sampai aku pergi kau tetap tidak melihatku. Lalu untuk apa kita bertemu lagi...