61. Robot Kami

120 14 0
                                    

"Aku tidak sabar!" Aku menatap semua orang di tempat ini.

Malam ini!

Kami akan menunjukkan hasil robot kami kepada semua orang! Aku tidak sabar menunggu waktu sampai malam tiba. Semua orang akan menonton acara ini secara langsung! Ayah pasti akan bangga pada empat laki-laki ini! Sangat bangga!

"Robot apa yang mereka buat?" Tanya Will melihat orang-orang yang datang.

"Aku tidak tahu! Tapi yang jelas milik kalian yang terhebat! Bukan hanya robot masa depan tapi kalian bisa mengurangi sampah plastik! Itu yang menjadi nilai tambahnya! Ketiga juri itu pasti akan sangat senang!" Aku tersenyum kepada mereka.

"Itu sudah pasti! Tidak ada yang lebih hebat dari membuat sebuah perubahan! Masa depan itu harus mengurangi sampah dan mendaur ulangnya!" Cashel merangkul bahuku.

"Bagaimana kau bisa mendapatkan ide ini?" Tanyaku.

"Aku sering melihat anak-anak bosan dengan mainan mereka dan mereka membuangnya begitu saja. Anak yang tidak memiliki uang akan mengambilnya dan menjadikan mainan mereka. Aku jadi merasa tertantang untuk membuat robot ini!"

Pemikiran Cashel sering membuatku takjub, dia memang menyukai anak-anak! Aku jadi membayangkan jika kami memiliki anak nantinya. Sepertinya dia akan jadi sosok laki-laki bertanggung jawab! Aku memalingkan wajahku yang memerah, aku sudah membayangkan hal-hal yang belum terjadi.

Nyatanya aku masih takut untuk menikah di usia ini. Cashel juga masih sangat muda untuk menikah. Apakah dia akan baik-baik saja? Maksudku, mungkin saja dia ingin bermain-main lagi. Masa mudanya mungkin saja belum habis. Untukku, aku sudah cukup bersenang-senang.

"Ide Cashel memang di luar batas. Kami bertiga juga merasa tertantang untuk membuatnya!" Jelas Will.

"Aku akan membuka presentasi dan kalian yang akan menjelaskannya! Saat slogan nanti, aku sudah menyiapkan ini!" Aku menyiapkan bunga mawar untuk mereka.

"Untuk apa?" Tanya Noam.

"Ayo kita gigit saat mengatakan kalimat terakhir! Semua orang pasti melihat presentasi dari kita!" Aku memasang bunga mawar dan mempraktekkannya.

"Mungkin lebih baik kau pegang saja, Kitty. Jangan seperti itu! Kau hanya ingin membuatku mengurungmu di rumah!" Cashel tersenyum dan mengambil bunga dari mulutku.

"Kenapa? Itu ide bagus!"

"Nona Serry! Lebih baik kita memegangnya saja! Kami tidak mau hal-hal buruk terjadi, mungkin kasus perusakan kamera atau kasus penganiyaan. Jangan lakukan!" Larang Noam.

Kenapa?

Ideku tidak seburuk itu!

Sayang sekali! Padahal aku melihat video yang menggunakan bunga ini untuk perkenalan kelompok penyanyi. Mereka terlihat sangat sexy di atas panggung!

"Demi keselamatan kita semua!" Will juga mendukung Noam bukan aku.

"Baiklah!" Jawabku lesu.

"Mungkin lebih baik kita mencari orangtuamu saja! Bukankah mereka baru kembali dari honeymoon?" Tanya Cashel membuatku tersadar.

Aku harus mengintrogasi mereka!

Aku sampai lupa untuk bertanya tentang hubungan ayah dan ibu akan jadi seperti apa.

"Ayo!" Aku menggenggam tangan Cashel dan membawanya pergi mencari ayah dan ibu.

"Apa yang kau lakukan pada mereka nanti?" Tanya Cashel.

"Memarahi mereka! Apalagi?"

"Pfttt... Coba kita lihat apa yang terjadi nantinya! Pasti kau akan seperti seorang kucing yang ingin mencakar orantuamu sendiri saat marah!"

Robotic In Love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang