HARI KEDATANGAN RABROETA
Sekarang waktunya warga Rabroeta menginjakkan kakinya di Rajoendra. Sesuai instruksi dari pihak sekolahnya yang mengatakan bahwa seluruh siswa-siswi akan mendatangi Rajoendra secara bersamaan menggunakan transportasi yang memang disediakan dari sekolah, serta beberapa transportasi dari Rajoendra yang dapat menjadi cadangan apabila mereka kekurangan transportasi.
Saatnya mereka berbaris dan berkumpul di tengah-tengah lapangan Rajoendra untuk digiring ke 2 gedung yang sempat di bersihkan oleh orang-orang Rajoendra.
"Wahh keren."
"Cantik banget, anjayy."
"Woyy, anjing!!"
"Arghhhh, akhirnya setelah penantian yang cukup panjang gua bisa ketemu cogan lain."
"Omo omo, gantengnya."
Hiruk-pikuk warga Rajoendra kegirangan akan kedatangan para siswa-siswi Rabroeta. Hampir rata dari keseluruhannya dibuat hilang fokus dan terlena akan fisik orang-orang itu.
Tak peduli di mana mereka berada, yang berada di kantin akan mengintip dari balik tembok, yang berada di kelas akan mengintip di jendela, serta yang berada di luar, akan sangat beruntung karena wajah yang terpahat sempurna itu langsung terpapar di depan mata mereka.
"Anjirr, gua serasa jadi seleb."
"Iya loh anjayy, gua rada malu, tapi senangnya lebih banyak."
"Stt, ada yang cantik ga ya di sini?"
"Ett dahh, lo nyari apaan kesini? Bukan nyari ilmu?"
"Tulul, siapa yang nyari ilmu dahh kesini? Orang kesini pada mau seneng-seneng untuk ngerayain hari jadi yayasan."
"Iya juga ya."
"Woahh, lumayan luas juga ya dari sekolah kita."
"Nahh, makanya perayaan nya diadain disini."
Serta, bisik-bisikan dari warga Rabroeta akan penilaian nya atas sambutan serta kondisi sekolah yang mereka datangi ini.
"EHEMMM, SEMUANYA PERHATIAN!!" Jagadita selaku ketua osis Rabroeta berdiri di depan lapangan dengan sebuah mic yang berada di tangannya.
"KARENA MULAI DARI HARI INI HINGGA SATU BULAN KEDEPAN KITA AKAN BERADA DI RAJOENDRA. JADI, UNTUK KALIAN SEMUA DIHARAPKAN UNTUK MENJAGA SEGALA ETIKA TERHADAP SESAMA, JUGA......" cukup panjang lebar segala aturan dan larangan yang disampaikan Jagadita pada teman-temannya.
"SEKIAN, UNTUK KELAS KALIAN BERADA DI GEDUNG BELAKANG YA, TOLONG PATUHI SEGALA INSTRUKSI YANG AKAN DIBERIKAN OLEH OSIS LAINNYA. SEKARANG BUBAR, DENGAN MENGIKUTI ARAHAN DARI PARA PANITIA."
Semuanya mengekori arah langkah para osis Rabroeta. Tak ada keributan sedikitpun, tampaknya anak-anak ini cukup kalem dan juga teladan.
"Setelah ini osis langsung gabung dengan anak Rabroeta lainnya?" Duta yang saat ini berdiri di samping Jagadita bertanya.
"Belum, tunggu instruksi dari kepala yayasan dulu, nanti gua kabarin di grup, kalian cukup menunggu informasi lanjutan yang akan gua kasih nantinya." melirik sekilas pada Duta, Jagadita langsung melongos pergi setelah menyelesaikan ucapannya.
"Lahh, dek Jihan ngapain kesini? Numpang?" Alvan yang saat ini bersama Jaendral meledek Jihan yang baru datang, sepertinya telat karena baru terlihat di depan gerbang.
"Ck, jangan ganggu aku dehh," berdecak sebal, gadis ini memutar mata jengah.
"Lo ngapain baru dateng jam segini? Liat teman-teman lo nohh, dari 30 menit yang lalu udah nyampe disini," Jaendral ikut menimpali meledek Jihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARI AKHIRI INI (FUGACIOUS)
Teen FictionProblematic kehidupan selalu hadir mengambil tempat. Kesalahpahaman, pengkhianatan, keterpurukan, serta kehilangan merupakan bagian lain dari masalah itu sendiri. Tak terkecuali pada sepasang manusia ini. Dia Jaendral, pria yang dikenal humoris di...