22. OSIS RABROETA

16 8 0
                                    

"Apa?"

"What?"

"Yang bener?"

"Iya, gua ga bohong."

Beberapa orang yang berada di kantin heboh akan suatu hal yang belum diketahui pastinya apa.

"Apaan sih? Ribut banget," Chalis yang risih dengan keributan orang-orang kantin bertanya heran.

Saat ini mereka berada di Kantin Gedung Utama. Mengingat lagi-lagi hari ini mereka sedang free jadi memanfaatkan hari ini untuk berleha-leha serta ke kantin.

"Wait." Gina melambai, seolah menyuruh yang lain menenang.

"Gua dapat info, kata anak MIPA, SMA sebelah udah mulai kegiatannya hari ini di Rajoendra, katanya baru anak Osis yang kesini. Untuk yang lainnya mungkin 2 minggu lagi." Gina yang menggigiti coklat membaca isi pesan yang dikirim temannya.

"Wahhh, teman lo dapat info dari mana?" Dira bertanya ragu.

"Adeknya OSIS RABROETA."

"Woahh, berarti sekolah kita bisa rame." Kiana bertepuk tangan girang.

"Selama ini lo mikir ni sekul sepi?" Lavanya bertanya geram.

"Iya, lihat aja, taman depan kosong, bangku ujung sana kosong, trus gedung belakang juga kosong, karena kelamaan kosong malah jadi angker kan," Kiana berujar layaknya anak kecil, serta bergidik ngeri.

Lavanya hendak membuka suara lagi untuk memarahi anak ini, tapi langsung di sumpal menggunakan coklat yang berada di tangan Gina oleh Gita.

"Woyy!! Itu coklat gua monyet!!" Gina murka, menarik kerah baju Gita.

"Ingat, ni pipi udah bengkak, apa lo mau cogan Rabroeta kabur lihat lo?" Gita mengatakan hal yang spontan membuat kerahnya dilepaskan Gina.

Di kesibukan anak-anak ini membicarakan berbagai hal. Tak disangka orang-orang yang disebut Gina tadi sekarang berada di kantin. Tampaknya terlalu terburu-buru kesini, sehingga lupa untuk makan.

"DIBERITAHUKAN KEPADA SELURUH SISWA-SISWI SMA RAJOENDRA, UNTUK SEGERA MEMASUKI RUANG KELAS, KARENA AKAN ADA PENYAMPAIAN INFORMASI TERKAIT ACARA TAHUNAN YAYASAN. SERTA KEPADA PARA OSIS RABROETA DALAM KISARAN WAKTU 30 MENIT KEDEPAN DIHARAPKAN KEHADIRANNYA DI RUANG OSIS SMA RAJOENDRA."

"DIBERITAHUKAN SEKALI LAGI......"

Terdengar informasi dari Buk Nala selaku wakil kesiswaan, beberapa yang berada di kantin bergegas berdiri. Tapi walaupun demikian masih terdapat beberapa siswa ataupun siswi yang bersikap bodoamat terhadap hal ini.

"Yaudah yuk, nanti malah kena marah kalau telat," Annara menyarankan pada yang lain agar segera bergegas ke kelas.

"Bentaran ahh, ganteng banget. Arghhhh, anjing, anjing, anjing," Gina yang menyadari kehadiran Osis Rabroeta langsung menjerit kegirangan disertai lonjakan kecil.

"Gabaik ngomong kasar." mulut Gina langsung di bekap Kiana.

Mereka berdelapan yang berada di sana sontak melirik bersamaan ke arah orang-orang itu. Benar kata Gina, mereka termasuk dalam jajaran pria tampan semua, tak terkecuali yang perempuan juga sangatlah cantik.

Walau terbilang masih ada yang gemuk, tapi jika dilihat-lihat dia cukup manis. Sehingga makin tak adil jika ia memiliki tubuh ideal dengan wajah itu.

"Gantengan juga ayang gua."

"Ganteng elite, digapai sulit," Dira menyolot menyindir Chalis yang sedikit-sedikit oppa.

Annara yang mungkin tak asing dengan orang-orang itu hanya diam tanpa mengatakan apapun. Ini bukan kali pertamanya bertemu beberapa dari mereka, mengingat sang ketua Osis dari Rabroeta itu adalah ketua Bricov. Seperti yang pernah dikatakan, Annara dulunya lumayan sering main di basecamp Bricov, karena Jaendral yang tanpa segan mengenali dirinya pada teman-teman geng nya.

MARI AKHIRI INI (FUGACIOUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang