52. KORBAN 3

8 7 0
                                    

"Lo aman kan?" tanya Jaendral dengan sangat pelan pada pria yang diketahui adik tingkatnya yang berasal dari Rabroeta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo aman kan?" tanya Jaendral dengan sangat pelan pada pria yang diketahui adik tingkatnya yang berasal dari Rabroeta.

"Gua sehat," singkatnya, menatap lurus ke depan, dalam keadaan kedua tangan terkunci di dalam kantong jaket yang ia kenakan.

"Bukan itu, maksud gua. Lo aman untuk dipercayakan? Sekarang ini sudah masuk hitungan hari yang ke-5 lo berada di pihak gua." lelah Jaendral, memejamkan matanya sekejap.

"Sejauh ini, lo gak pernah berkhianat ataupun membocorkan segala informasi, kan?" tanyanya penuh harap, tak melepaskan pandangan dari Nizam.

"Informasi mereka yang gua bocorin ke lo, bukan informasi dari lo," elaknya setelah berdecak merespon ucapan Jaendral.

Sempat dibuat menahan tawa, karena sejauh ini memang benar, berkat bantuan orang dalam seperti saat sekarang ini, jadi ada begitu banyak informasi yang tak terduga ia dapatkan. Dimulai dari siapa-siapa saja yang ikut andil dalam peneroran akhir-akhir ini yang memang benar, hal itu dilakukan oleh beberapa anggota Zeev.

Mengenai siapa pemimpin yang menugaskan mereka untuk melakukan peneroran itu, hingga saat ini belum juga dapat ia temukan identitasnya, karena sejauh yang ia lewati dan seberapa banyak sekutu yang ia temui, tak satupun dari mereka yang pernah bertemu dengan sang pemimpin.

Seperti yang diketahui Nizam, bahwa pemimpin dari konspirasi ini semua, memang menyengaja untuk menutupi segala identitas yang mereka miliki. Satu hal yang pasti, pemimpin dari konspirasi ini tak lain adalah anggota Bricov, atau mungkin sang ketua Zeev yang tak pernah sekalipun mau menampakkan diri.

Sempat terjadi perselisihan pendapat antara Jaendral dan Nizam, yang mana hanya satu hal yang dapat ia ketahui mengenai identitas orang itu, pemimpinnya seorang pria yang tampaknya berada dalam usia kepala 3-4. Bukan tanpa alasan, karena dirinya sesekali pernah berkomunikasi dengan pemimpinnya melalui sebuah panggilan telepon.

Berbeda dengan yang Jaendral ketahui, ia pikir pemimpinnya merupakan pria yang seusia dengannya, atau mungkin lebih tua beberapa tahun dari usianya saat ini. Juga ia sempat berpikir, bahwa Alastor yang ia sangka ini merupakan blesteran indo dan juga Chinese, terdengar dari dialeknya saat berbicara di rekaman yang ditemukan the R3.

Hasil final dari perdebatan yang mereka adakan waktu itu, menyatakan bahwa tak hanya seorang pemimpin yang berada di atas mereka untuk memerintah orang-orang itu agar menghancurkan kehidupan Jaendral, melainkan 2 orang yang saat ini masih dalam tahap penyelidikan.

Tak hanya itu, akhir perdebatan mereka juga sempat mengambil keputusan bahwa tindak penganiayaan yang terjadi 2 tahun lalu, dengan aksi teror yang baru-baru ini terjadi, itu semua berada dalam 2 kepemimpinan yang berbeda, tapi dalam 1 tujuan yang sama. Tak lain tujuannya hanya untuk menggoyahkan keberanian Jaendral.

"Emangnya lo punya rahasia apa yang bisa gua bocorin?" sinis Nizam, yang sejauh ini hanya diminta untuk memberikan informasi tanpa diperbolehkan menerima informasi.

MARI AKHIRI INI (FUGACIOUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang