31. TARIAN KLASIK

8 5 0
                                    

Sekarang menjadi awal dari mereka semua memulai segala kegiatan yang akan di tampilkan sebulan lagi. Dengan beberapa anak drama yang sudah berada di ruang teater, anak properti dan konsumsi yang sibuk berdiskusi di luar ruangan, serta para penari tarian klasik yang sudah berada di ruang seni bersama dengan koreografer tarinya.

"Lo siap?" Jagad berbisik pada Annara yang sedari tadi terlihat sangat gugup.

Annara tersenyum canggung, menggeleng pelan, dan sesekali melepas nafas sukar.

"Gapapa, pelan-pelan aja, nantinya juga bakalan bisa," tutur Jagad, membuat perasaan gelisah gadis ini dapat berkurang sedikit.

"Tur," tegur Jaendral yang saat ini berdiri bersama Lavanya.

"Apaan?" jawab Lavanya, agak tak santai.

"Gua kagak bisa nari, nanti kalau ke injek jangan marah, ya?" bisik Jaendral pada Lavanya.

"Enak aja, ya marah lah. Lo pikir gabakal sakit keinjek orang seberat, lo?" lagi-lagi Lavanya balas tak santai.

Tak lagi mengenakan seragam sekolah, semuanya saat ini dibebaskan memakai pakaian yang bisa terbilang akan dapat memudahkan pergerakan mereka saat latihan nanti, dengan di dominan dengan baju kaos, serta celana training.

PUK!! PUK!! PUK!!

Tepukan tangan dari seorang koreografi menginterupsi perhatian semuanya, seorang dari 3 koreografi itu mengangkat tangan dan melambai seolah mengarahkan semua yang ada disana mendekat dan mendengarkan arahan yang akan mereka berikan.

Beberapa dari mereka mendekat, dan ada pula yang tak beranjak dan memilih mendengarkan saja dari posisi mereka berdiri.

"Mengingat bagian tarian klasik ini cukup ramai, juga tarian ini ditampilkan di tiga tempat yang berbeda, jadi langsung saja, dari 150 pasangan yang berada disini, kalian semua akan di bagi menjadi tiga group."

"No urut 151-200 tetap di ruangan ini sama kak Kayla." ucap salah seorang dari ketiga itu dan menunjuk pada gadis yang disebut Kayla tadi.

"201-250 bareng kak Yuan." langsung diangguki pria bernama Yuan itu.

"Sedangkan, 251-300 sama saya sendiri, kak Mulan." senyum Mulan dan langsung di sambut dengan tepukan tangan yang lainnya.

Orang-orang yang selain dari no urut 151-200 semuanya keluar meninggalkan ruang seni di gedung IIS, berlanjut ke tempat yang telah dipilih langsung oleh koreografer mereka masing-masing.

"Everybody!!" sahut Kayla dan membuat semuanya memandang pada gadis itu.

"Disini sudah tersedia nametag yang dapat kalian gunakan selama masa latihan dengan saya. Silahkan diambil dan langsung diisi dengan nama kalian masing-masing."

Secara antrian mereka mengambil nametag itu dan langsung menulis nama dari masing-masing mereka dan langsung memasangnya di bagian dada sebelah kiri.

"Na!! Buatin dong." selayaknya anak kecil yang meminta sesuatu, Jaendral berlari mendekat pada Annara, gadis itu hanya balas dengan decakan serta gelengan.

"Manja," cetus Jagad yang berada di samping Annara. Tapi, langsung dapat cibiran dari pria yang ia ledek.

Dia langsung memberikan nametag itu pada Annara untuk dibuatkan namanya oleh gadis itu. Tak banyak bantah Annara langsung menuliskan nama pria itu disana.

Cukup melelahkan hari ini untuk semuanya apalagi teruntuk para pelatih, hanya beberapa saja yang saat diajarkan langsung paham dan bisa, tapi lebih banyak yang kebingungan dan repot sendiri mengulang-ngulang gerakan yang tak kunjung bisa.

MARI AKHIRI INI (FUGACIOUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang