part 10

193 19 2
                                    

Lesti mengernyitkan dahinya heran, kata sang mami ada yang ingin bertemu dengannya, tapi siapa? Sementara di ruang tamu hanya ada sepasang suami istri yang umurnya tidak jauh beda dengan orangtuanya.

"Sayang kamu sudah sampai nak.." Eri menghampiri Lesti, mengajaknya bergabung dengan yang lain, tak lupa Lesti menyalimi kedua teman orangtuanya.

"Katanya ada tamu untuk dede? Mana, Mi?.."

"Ya mereka ini yang ingin ketemu sama kamu sayang,. ini Adrian Dinatha sahabat lama papi dan ini istrinya Ayunda Dinatha. Mereka ingin bertemu dengan kamu, tapi ada yang lebih ingin ketemu sama kamu.." Beniqno sengaja menggantungkan ucapan nya membuat Lesti penasaran.

"Siapa?.." tanyanya.

"putra om nak, tapi sepertinya dia masih dalam perjalanan menuju ke sini. Seb-"

"Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam.." bales semua orang.

"Nah itu dia anak tante sama om.." unjuk Ayunda pada seorang pemuda yang tengah berjalan kearah mereka dengan gagah dan wibawanya dia berjalan, tak lupa pemuda itu tersenyum membuat siapa saja orang yang melihat akan jatuh hati padanya karena pesona dan ketampanannya.

"Tampan kali bah anak lo, persis kayak lo dulu, waktu lulus wisuda.." puji Beniqno sambil menggeleng.

"Ck, Seganteng apa sih orang itu.." batin Lesti.

Lesti menoleh dan kaget melihat pemuda tersebut.

"Dia. Lo! Lo kan pria yang tadi itu kan.." ucap Lesti sambil berjalan menghampiri pemuda itu yang hanya tersenyum manis membalas ucapannya.

"Ngapain lo disini.. Lo ngikutin gue ya. Pergi kagak lo, pak satpam, pak sat-" ucapan Lesti terpotong.

"Nak dia ini calon tunangan kamu namanya Rizky Dinatha. Dia anak dari tante Ayunda dan om Adrian.." potong mami nya menjelaskan.

"Mami sama Papi mau jodohin dede? Sama pria ini? Pria yang tak pernah dede kenal?? Nggak-nggak.."

"Dede gak bisa Mi, dede gak mau dijodohkan dengannya, dede gak mau menerima perjodohan ini.." tolak Lesti mentah-mentah.

"Sekali lagi dede tegaskan dede tidak akan menerimanya.." tegasnya, berlari keluar dan pergi mengendarai mobilnya meninggalkan pekarangan mansions Franslian.

"Aaaaa! Gue benci sama mereka.." Lesti membanting setir mobilnya dengan perasaan campur aduk.

"Gua harus bicarakan masalah ini sama kakek.." putusnya dan mencari ponsel pribadinya disela-sela mobil, tapi tak kunjung ketemu.

"Aishh, hp gua kan ketinggalan di kantor.." umpatnya.

Lesti mengambil ponselnya yang satu lagi. Mencari nomer kakeknya tapi kembali mengingat, jika ponsel itu hanya ada nomer saudara, orang tua, dan orang terdekatnya, ia lupa menyimpan nomer baru sang kakek di hp nya, alhasil ia tak jadi menelponnya.

"Ya Allah, begini banget yak.." Lesti menenggelamkan wajahnya di balik tangan yang menyandar di setir mobil.

"Kaeja? Kyknya gue harus ke tempat Kaeja lagi, tadi kan kata dia, dokter Zaka lagi pergi sama kakek.."

Lesti kembali memiliki harapan, ia pun melanjutkan perjalanannya ke tempat Reza, tapi sesampainya di sana, tempat itu terlihat sepi, Lesti tak memperdulikan dan nyelonong masuk.

Hal pertama yang ia lihat disana adalah seseorang yang tak asing lagi di matanya.

"Kak Fildan.." ucapnya kaget saat mendapati fildan.

One Step To Big Family (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang