Gadis itu hanya menggeleng kecil dan berlari pergi setelah mencubit pipi chubby keduanya.
"Ya Allah, team.." fasel tertawa bersama.
"Oh iya, sini tangan kamu.." pintanya.
"Mau ngapain kamu?.." cetusnya menatap Faul dengan tatapan mencurigakan.
"Ya Allah, Ceppy,. Jangan berprasangka buruk dulu dong sama aku.." rajuknya.
"Baperan banget sih Paul.."
Faul meraih tangan Selfi tanpa menunggu persetujuan darinya. Selfi pun hanya pasrah. Faul mengeluarkan obat merah dan kapas, ia mengobati jari jemari gadis itu dengan telaten.
"Kok bisa kyk gini?.." tanyanya dengan lembut sesekali ia meniupi jari-jemari Selfi agar tak perih.
"Ya bisalah.."
"Aku serius Ceppy, aku sedang tidak bercanda, kalau menyangkut tentang kesehatan.."
Selfi terdiam mendengar ucapan Faul yang terdengar sangat serius.
"Apa seseorang melukai kamu.." tanya lagi.
"Tidak ada, aku yang melukai diriku sendiri.."
"Kok bisa?.."
"Aku tidak bisa lihat laptopku nganggur.." lirihnya.
"Ya Allah, Ceppy,. Jangan bilang, kamu suka telat makan juga.." interogasinya.
"Siapa bilang? Orang aku gak pernah telat makan kok, liat chubby kan pipi aku.." unjuknya.
"Bohooong.." Faul mencubit pelan pipinya.
"Gak percaya aku, kalo kamu gak suka telat makan,. Orang buktinya aja udah jelas kok, lihat karena ulah kamu, jari-jari cantikmu ini, yang harus jadi korban nafsu serakah kamu.." ceramahnya.
"Kamu gak lupa juga kan sama kewajiban kamu? Yang lima waktu.."
"Enggak kok, Insyaallah, enggak.." balesnya cepat.
"Alhamdulillah, kalo begitu.." Faul mengelus kepalanya yang tertutup hijab, Selfi yang baru tersadar langsung memukul lengan Faul.
"Kok aku jadi penakut sih sama kamu, ngapain kamu baik-baikin aku, pake perhatian segala lagi.." cetusnya.
"Ya Allah, Ceppy,. Emangnya gak boleh ya, aku perhatian sama kamu.."
"Gak boleh, udahlah Paul,. Aku mau pergi.." pamitnya, Faul dengan sigap menahan tangannya tapi dengan cepat juga, Selfi menepis tangannya.
"Aku ikut lah, kan kita satu arah.." Faul mengejar gadis itu.
.....
"Kak.." panggil Putri pada Aulia.
"Ada apa dek?.."
"Barusan aku dapat telpon dari rumah sakit,. Katanya pak Danya sudah siuman.."
"Yang bener?.."
"Bener kak.."
"Ywdh, gass lah kita ke sana.."
"Lalu yang lain?.."
"Kita telpon pak pilot aja dulu, nanti juga sebelum pak pilot dateng mereka juga udah balik.." Putri hanya mengangguk mengiyakan.
"Ywdh, kakak telpon pak pilot yang ganteng itu dulu ya.."
"Ck, giliran yang ganteng aja cepet.." cibirnya.
"Dih, kayak kamu gak kyk gitu aja.." timpalnya.
"Kan kakak, tadi nyindir kamu.."
"Eh, mana ada Putri, pernah kyk gitu.." Putri berusaha membela dirinya sendiri.
"Ywdh lah kak, aku mau pergi aja, bye.."
"Lah, gak bisa lah,. Kamu harus temenin kakak masak buat makan nanti.." Aulia menahan tangan Putri.
"Gak bisa kakak, Mput ada kelas hari ini.." serunya.
"Emang iya Put? Perasaan gak ada jadwal kelas deh hari ini, kan kita diliburkan selama sebulan, kata pak Piko.." sahut Meli yang baru datang.
Putri melototi Meli yang menggagalkan rencananya, Meli yang tersadar langsung menutup mulutnya.
"Maaf Put, maaf.." batinnya terkekeh karena melihat ekspresi Putri.
"Tuh kan.." Aulia bersilang tangan, Putri hanya menyengir kuda sambil melirik Meli dengan tatapan mematikannya.
"Awas kau Mel.." tajamnya.
"Maaf maaf Put.." apologize nya.
"Gini aja deh, sebagai gantinya,. Aku bakal bantuin kalian masak dan beres-beres rumah.."
"Jangan kyk gitu Mel, kita gak sampai segitunya kok, kalo maafin orang.."
"Iya Mel, kita gak sekejam itu.."
"Tapi kan, aku yang bilang kyk gitu, dan itu emang niat aku kok.."
.....
"Ada apa mami?.." ucapnya di telpon.
"Kamu gimana kabarnya sayang?.."
"Aku baik, ada apa, mi?.."
"Sayang,. Maafin mami ya, karena sifat mami yang terlalu egois sama kamu, sejak tau niat papi mu ingin menjodohkan kamu dengan anak temannya, mami ingin sekali menolak ide nya, tapi apalah daya,. Mami gak bisa mengatakan tidak pada papi mu.."
"Why???.." Lesti begitu banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada sang Mami.
"Sebenarnya, mami terikat janji pernikahan dengan papi mu, kami berjanji, jika salah satu diantara kami melawan dan berbeda pendapat, maka perceraian akan terjadi.."
"So? Mami mau mempertahankan rumah tangga mami dengan papi?.."
"Jika mami mengatakan tidak dan merelakan rumah tangga mami demi kebahagiaan kamu, tapi bagaimana dengan mami? Apa mami akan bahagia, karena tak bisa melihatmu lagi?.."
"Mami gak mau kehilanganmu nak.."
"Aku juga gak mau kehilangan mami.."
"Maafkan papi mu ya nak.."
"Insya Allah, Mi,. Aku akan mencoba.."
"So, mami gak usah khawatir tentang aku lagi, karena aku bisa melakukan apa yang menurutku bisa aku lakukan, aku bisa menjaga diriku sendiri, Insya Allah,. Aku akan memikirkan kembali apa yang.."
"Uhm, Mi.." panggil Lesti.
"Apa sayang.."
"Gpp kan, jika aku mencoba meyakinkan papi lagi,. Janji deh ini yang terakhir kalinya, tolong beri aku dukungan mami, karena aku butuh mami berada di samping aku, gpp walaupun mami tak menampakkan dukungan itu didepan umum, tapi yang aku butuh hanya doa dari mami, karena doa Ibu sepanjang masa.."
"Apa kamu yakin dengan keputusan kamu? Apa kamu sudah sangat yakin dengan pemuda yang bernama Fildan.."
"Insyaallah, Mi.."
.....
"Tidak semua orang memiliki kepribadian sepertimu.."
"Aku sangat mencintaimu, tapi aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan dan harus dengan cara apa aku mengatakannya padamu.."
"Mengejarnya,. Kejar dia Za, jangan cuma diem aja, terus lo minta maaf sama dia tentang masa lalu dulu, gue yakin kok, Selfi bakal maafin lo, karena kita tau kan gimana sifatnya.."
"Aishh, lu ngapain di mari si Dan.."
"Bagaimana dengan lo? Ngapain lo di sini ngeliatin Selfi sama Faul, oh jangan-jangan lo cemburu ya sama Faul, karena dia bisa ngedeketin Selfi, sementara lu, yang notabenenya aja masih pacar, eh lu masih pacaran kan sama Selfi?.."
"Mana gua tau.."
"Dih, mending lu perjelas sana ke Selfi tentang hubungan kalian, udah bertahun-tahun juga, masih belum ada kejelasan aja, hubungan kalian.."
.
.
.
.
Hay apa kabar sayangku semua, sehat-sehat ya,
Jangan lupa vote and komen. Anggap saja sebagai apresiasi untuk author 😁.Terimakasih banyak.

KAMU SEDANG MEMBACA
One Step To Big Family (TAMAT)
Fanficjangan lupa follow me dan vote sesudah membaca, biar ator semangat ngetik dan nge-up, oke thanks for you guys