Pemandangan Jakarta di malam hari ternyata jauh berbeda dengan pemandangan malam di Aceh, berbeda karena di sana pemandangan alam sedangkan di sini pemandangan kota Jakarta yang macet karena jam pulang kerja walaupun sudah jam 21.33 malam.
Sudah satu jam lebih, Selfi berdiri di depan jendela apartemen, dia begitu menikmati ketenangan didalam pikirannya. Hingga ponselnya berdering.
'Sarah Sekertaris' is calling you.
Selfi me-reject panggilan dari sekertarisnya.
'Sarah Sekertaris'
"Maaf kak Selfi, ini sudah hampir satu minggu lebih,. Kak Selfi masih belum mengkonfirmasi meeting dengan para petinggi dan direktur lainnya, mereka selalu menelepon perusahaan dan menayangkan kabar kak Selfi, karena ada desas-desus bahwa kakak sedang sakit dan sedang di rawat di rumah sakit.."
"Dirawat? Siapa yang menyebarkan berita yang tak berdasar itu? Sudah kau cari tau?.."
"Sudah, tapi.."
Selfi menyadari ada yang tak beres, dia pun menelepon sekertarisnya.
"Halo, kak Selfi.."
"Siapa dia? Apakah ayahku?.."
"Maaf, kak.."
"Lupakan saja.."
"Baik, tap-.."
"Sarah.." panggil Selfi.
"Iya kak.."
"Bagaimana kalau meeting kali ini, saya ubah menjadi makan siang di luar ruangan?.."
"Maaf Sarah bertanya kak, tapi apakah ada alasan lain? Kakak menggant-.."
"Tidak ada hal khusus yang akan saya bicarakan dengan mereka, hanya saja saat ini saya lebih menyukai ruangan terbuka, dari pada ruang meeting yang sering saya datangi.."
"Syukurlah jika tidak ada hal lain.."
"Tolong pertimbangkan dengan mereka dan segera atur jadwalnya.."
"Baik kak, Sarah akan coba mempertimbangkannya dan mengatur ulang jadwal mereka.."
"Dan kak Selfi, mereka pasti akan menyetujuinya.."
"Menyetujui apa?.."
"Makan siang yang kakak maksud, karena sebenarnya mereka pernah bertanya, apakah bisa mengajak kakak makan bersama, dan itu sudah lama, tapi mereka selalu ingin makan bersama dengan kakak.."
"Benarkah? Baiklah kalau begitu.."
Selfi menutup panggilan, setelah itu dia menyandarkan tubuhnya di sofa, saat ini, dia begitu bosan karena sudah dua hari sejak pulang dari Aceh, dia tak pernah keluar dari apartemennya. Kemudian pikiran Selfi kembali teringat kenangan saat di Aceh.
Saat itu, Selfi terlalu lelah hingga tidak sadar dia tertidur lelap, dengan pundak Faul yang menjadi sandarannya. Tak lama dia pun terbangun karena ponselnya berbunyi.
"Ughhh.." Selfi mengerjapkan matanya, ia melihat ramai orang yang berjalan berlawanan arah, dia pun tersadar dan bangun.
"Ehh, sorry ya Paul, aku jadi ketiduran,. Pasti kepala ku berat ya? Aduh sorry.." sesalnya.
"Kamu kyk sama siapa aja, gak usah merasa bersalah kyk gitu, lagi pula tangan aku juga baik-baik aja kok, liat nih.." Faul menggerakkan pergelangan tangannya tapi mereka tak sefrekuensi dengannya dan berbunyi pletek.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Step To Big Family (TAMAT)
Fanfictionjangan lupa follow me dan vote sesudah membaca, biar ator semangat ngetik dan nge-up, oke thanks for you guys