part 15

157 18 2
                                    

tylia menghabiskan waktunya di kafe ABC, hanya untuk melihat matahari terbenam dari rooftop kafe.

"Indah ya de.." unjuknya pada sunset.

"Iya kak, kakak tau kafe ini dari mana?.."

"Dari managerku, kata dia sih fasilitas di sini bikin kita nyaman, tapi menurut kakak, gimana ya.."

"Menurut dede juga gimana ya.."

Mereka bercanda ria, hingga tiba-tiba beberapa pemuda datang menyapa Aulia.

"Hi, Aul.." sapa seorang pemuda dengan senyum ramahnya.

Aulia menoleh dan mendapati tiga orang pemuda di hadapannya.

"Hah? Lo Ridwan anak Indos, kan?.." Aulia bertanya untuk memastikan, pada pemuda yang tadi menyapanya.

"Iya, gue yang tadi siang.." bales pemuda yang tak lain adalah Ridwan.

"Lo ngapain di sini?.."

"Free dong.."

"Ini kan tempat umum, lagi pula ini juga tempat favorit ku.." lanjutnya memperjelas.

Aulia hanya beroh'ria, tak lama ia menaikan alisnya seperti bertanya pada Ridwan, siapa kedua pria disampingnya.

"Woiii, kalian kenalin diri kalian dong.." tegur Ridwan pada keduanya.

"Iya iyaa.." bales mereka.

"Halo kak Aul, nama ku Hari. Aku sahabatnya Ridwan, salam kenal ya kak.." ucapnya dengan senyum manisnya.

"Hai kak Aul, aku Gunawan salam kenal.." ucapnya dengan senyum ramahnya.

"Wah, salam kenal juga.." balesnya ramah.

"Btw, bolehlah kak Aul, kenalin adiknya sama kita.." tutur Hari, yang kini tersenyum manis menatap Lesti.

"Boleehhh.." sahutnya.

"Ck, lo bisa gak, gak bikin gue malu sehari aja.." bisik Ridwan pada Hari, tapi masih bisa didengar oleh Aulia dan Lesti.

"Guys, kenalin namanya Lesti.."

"Udah gitu doang?.." bingung mereka.

"Ya iyalah, terus lo mau apa?.." jengahnya.

"Ouh iya, Lesti udah punya cowok. Jadi jangan jatuh cinta atau mengharap cinta dari dia.." lanjutnya sambil melirik Hari yang kini berubah murung.

"Kak Aul gimana sih? Baru aja Hari menghayal mau pdkt-an sama adik kak Aul, malah kak Aul jatuhkan harapan Hari.." sebal Hari.

"Ya, gue kan cuma mau ngasih tau aja, sebelum lo menghayal tinggi sama adek gue.."

"Kan sakit bet jatohnya kalo ke tinggian.." lanjutnya.

"Lebih baik mengingatkan dari sekarang ya kak Aul.." timpal Gunawan yang sejak tadi ngakak melihat ekspersi sahabatnya yang selalu saja gagal dalam percintaan.

"Gak usah ikut-ikut lo Gundala.." ketus Hari.

"Yeee, kenapa memangnya.." balesnya.

Saat Hari ingin membalas ucapan Gunawan, datanglah seorang pemuda, dengan ke randomannya menari-nari ala-ala toktok.

"Halooo gessss.." sapanya.

Sementara Lesti yang sejak tadi menjadi pendengar mereka, tiba-tiba mendengar suara yang sangat akrab di telinganya, ia menoleh ke sumber suara, terlihat pemuda berkulit putih sedang menari ala toktok.

"Fauuuuuuul.." Lesti sontak beranjak dari duduknya dan menghampiri Faul. Dia melompat-lompat kegirangan dengan kehadiran Faul begitu pun Faul yang kaget mendapati gadis berhijab satu ini ada di hadapannya.

One Step To Big Family (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang