part 46

112 17 0
                                    

"Nia.." mereka menghampiri Nia yang sedang menonton tv.

"Apa.." balesnya tanpa menoleh.

"Kita mau-.."

"Lo semua tenang aja, gue udah ngomong sama kakek gue semalam dan dia bakal pikir-pikir dulu, jadi kalo jawaban dia masih gak mau menandatangani kontrak dengan kalian, itu udah bukan urusan gue lagi, karena gue udah selesai sampai di sini. Dan soal Reza, lo semua gak usah segala sok-sokan mau bantu gue, gue tau kok kalian cuma terpaksa melakukannya, intinya kalian urus urusan kalian sendiri dan gue urus urusan gue sendiri, nanti jika dia berubah pikiran dia bakal SMS kalian, gue udah bilang ke kakek gue, untuk SMS ke nomernya kak Aulia.."

"Kak Au-.." mereka kaget mendengarnya.

"Pokoknya dahhh, jangan pada ganggu gue.." ucapnya dan beranjak pergi keluar rumah.

"Well, thanks for everything.." ucap mereka.

"Kak Aulia? Dia panggil gue kakak?.." mereka kembali bingung.

"Tuh anak ke sambet kali ya?.." cetus Putri.

"Iya, gak biasanya dia kyk gitu, atau jangan-jangan dia lagi ngerjain kita.."

"Gak boleh begitu, kita gak boleh berpikiran buruk dulu sama orang, siapa tau dia mau berubah.." ceramah Rara membuat mereka menoleh ke arahnya karena kaget.

"Apa?.." balesnya.

"Apa lo juga ke sambet Raa?.." Putri menyentuh kening Rara.

"Gak panas, tapi kok lo juga berubah.."

"Betul, biasanya kamu paling paling kalo ngomongin masalah orang, apalagi nyeletuk omongannya kyk cabe yang meledak di tengah tenggorokan.." timpal Lesti.

"Ck, kan tadi aku bilang apa,. Siapa tau aku juga mau berubah menjadi lebih baik.." balesnya tersenyum dan berlalu pergi masuk ke kamarnya.

"Wah, apa dia berubah karena semalam kita ketahuan sama kak Ceppy? Lalu dia mau berubah diri menjadi lebih baik.." cetus Lesti.

"Mungkin, kyknya dia mau mempersiapkan diri menghadapi cobaan yang akan datang.." sahut Aulia.

"Apa kita juga harus mempersiapkan diri?.." timpal Putri, mereka menoleh dan mengangguk-angguk.

"Kita juga harus mempersiapkan diri.." bales tylia.

"Semangat.." mereka saling menguatkan.

.....

Malam hari dipukul 21.34.
Aulia tengah memasak makanan untuk makan malam, di bantu Meli dan Lesti.

"Mel cobain deh sambel yang kakak bikin.." pinta Lesti pada Meli.

Meli mencicipi sedikit sambelnya dan dia merasakan ada yang aneh dengan rasanya.

"Gimana?.." tanyanya penasaran.

Meli menggeleng. Lesti yang tak memahami ekspresi Meli langsung mencicipinya sendiri.

"Khkkk, Asinnnnn.." Lesti segera mencuci mulutnya, begitu pun Meli yang sejak tadi menahannya.

"Hahaha.." Aulia menertawakan mereka.

"Meliiii,. Awas kamu yaaaa.." teriak Lesti, Meli berlari pergi meninggalkan mereka.

"Kak Aul, jadi gimana ini? Sambelnya asin.."

"Se-asin apa?.."

"Asin pake banyak kak, mau cobain sendiri.." Aulia langsung menggeleng cepat.

"Tuh kan.." sahutnya.

"Yaudah gpp, kan pake lalap jadi gak terasa.." timpalnya memecahkan solusi.

"Benarkah?.." tanyanya tak percaya.

One Step To Big Family (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang