part 83

101 16 2
                                    

"Hei hei... Paul.." panggil Selfi pelan.

Sementara Faul yang berada di dalam sana, pemuda itu langsung meletakkan buku yang sedang di bacanya dan buru-buru beranjak, karena mendengar suara yang sangat familiar.

"Ceppy?.." kagetnya saat melihat Selfi.

Selfi membuka kunci gemboknya dan berlalu masuk ke dalam, Faul masih tak menyangka dengan kehadiran gadis itu.

"Ini beneran kamu?.." tanya Faul, Selfi hanya tersenyum.

"Kamu ngapain ke sini? Ini sangat berbahaya, bagaimana kamu bisa masuk ke sini dengan penjagaan yang ketat di luar sana.."

Selfi berjalan menghampiri penjaga polisi yang lupa menutup pintu gerbangnya, ia melihat penjaga itu berjalan sempoyongan menuju posnya, Selfi memperhatikan dia, hingga dia tak sadarkan diri. Dan setelah itu dia bergegas mematikan cctv dan rekaman yang menunjukkan dirinya.

Gadis utu berjalan masuk membawa barang dagangannya, sesampainya di sana, tentu saja dia menarik perhatian para penjaga lain yang sedang berkumpul di dekat lapangan.

Sepertinya keadilan ada di pihaknya.

"Siapa anda?.." tanya penjaga yang menodongkan pistol padanya dan membuat Selfi buru-buru meletakan barangnya dan mengangkat tangan menyerah.

"M-maaf mengganggu waktu kalian tuan-tuan. Tapi aku datang ke sini, bukan untuk mencari perang, aku datang untuk berjualan, lihat sendiri apa yang aku bawa.." ucapnya dengan nada yang di buat seperti orang ketakutan.

"Liat.." suruh penjaga yang lain kepada salah satu yang berdiri dekat Selfi, orang itu melihat dan mengangguk mengisyaratkan.

Senjata pun akhirnya diturunkan, begitu pun Selfi yang menurunkan tangannya.

"Bagaimana kamu bisa masuk ke sini?.."

"Uhm, teman kalian yang seorang penjaga gerbang. Dia membelikan kalian ini.."

"Kenapa tidak dia sendiri yang mengantarkannya?.."

"Dia bilang, dia tidak bisa meninggalkan posisinya, karena sejak tadi dia sedang menjaga keamanan.."

"Apa buktinya? Apa bukti agar kami percaya?.."

Selfi mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan video yang sebelumnya dia ambil dari si penjaga, mereka semua mengangguk-angguk percaya.

"Lalu mana daganganmunya?.."

Selfi memperlihatkan roti dan kopi dagangannya kepada mereka, dan mereka ternyata juga begitu tertarik dan menerimanya dengan senang hati.

"Apa ini kopi asli?.." tanya mereka.

"Iya.."

"Bagaimana, kopi ini bisa ada di dalam botol? Apakah tidak di seduh dulu?.."

"Hahaha, tidak perlu tuan-tuan. Jaman sudah modern, aku menjual barang-barang yang sedang naik. Di kota, minuman seperti ini sangat banyak, cobalah.."

Mereka menuruti ucapannya dan meminum kopinya, terlihat wajah mereka yang menyukai kopi itu, mereka pun juga menyantap rotinya.

Selfi, dia tak memperdulikan mereka dan memicingkan matanya pada daftar nama tahanan, terlihat nama Faul di unit 225.

"Tidak ada penjagaan di luar sana, sepertinya mereka sedang istirahat karena lelah seharian menjaga penjara di sini.." seru Selfi.

"Jangan bilang?.." tatapnya dengan curiga.

One Step To Big Family (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang