part 43

126 20 0
                                    

"Kalian lagi ngapain?.." tanya Lesti.

"Eh Kakak.." bales mereka tersenyum.

"Ini kak, tadi kata bang Hari, kita harus caper ke Nia, contohnya kita kyk ngebantuin dia gitu biar deket sama Kaeja, terus dia bakal berubah pikiran dan bilang ke kakek nya.."

"Shttttt.." Lesti menutup mulut Putri.

"Nanti yang lain dengar.." bisiknya.

"Oh iya.." balesnya.

"Sekarang tinggal kita bilang ke kak Aul, kita harus minta persetujuan dia dulu.." ucap Rara.

"Betul tuh kata si Mpeng.." sahut Lesti.

"Ck, udah lama Rara gak dengar panggilan Mpeng.."

"Sekarang kak Aul dimana?.." mereka mencari keberadaan sang kakak Aulia.

"Diman-.."

"Disini.." sahut Aulia yang membuat mereka kaget karena kedatangannya yang tiba-tiba.

"Allahuakbar, kak Aul.." pekik Lesti memukul lengan Aulia.

"Si kakak ini, kyk hantu aja.." seru Rara.

"Mana ada hantu secantik kakak.."

"Ada, ya kak Aul lah.." cetus Putri.

"Hmm.."

"Lagian kalian ngapain ngomong itu di sini, entar kalo yang lain dengar gimana? Entar mereka ngiranya, kita manfaatin mereka, berabe jadi nya.."

"Iihh, iya-iya Mput minta maaf.." sesalnya menundukkan kepalanya.

Aulia menatap Rara dan Lesti.

"Iya, kita juga minta maaf.." tyra juga ikut menundukkan kepalanya.

"Good, yaudah ayo kita samperin Nia.."

"Kak Aul setuju dengan ide kita?.."

"Bukan ide kita Raa, tapi ide nya bang Hari, emang lo mau dia gak mau bantuin kita lagi, kalo dia denger ucapan lo itu.."

"Iya-iya, serius amat buk.." cetusnya.

"Udah jangan bersaudara.." lerai Aulia.

.....

"Psttt psttt.." Lesti berniat bersiul tapi jadinya hanya suara sember. Tapi tak masalah, karena Nia juga menoleh ke arah mereka.

"Why?.." tanya Nia tanpa suara.

"Come come.." ucap Lesti.

Nia menunjuk-nunjuk Reza, mengkode bahwa dia sedang ingin berduaan dan memetik daun teh bersama-sama dengannya.

"Jangan ganggu gue.." ucap Nia masih tanpa suara.

"Kak, pake ini.." Putri menyerahkan ponselnya dan di sana ada tulisan berjalan, Nia pun membacanya.

'Kita mau bantu lo, biar deket sama Reza, mau gak?'

"Serius?.." mereka mengangguk.

Nia melirik Reza dan tersenyum, lalu dia menoleh kearah mereka lagi.

"Kapan?.." tanya Nia.

"Sekarang.."

"Kalo lo mau lo harus menjauh dari dia dulu.." ucap Aulia.

"Tap-.."

"Oke deh, gue ke kalian sekarang.."

"Kak Reza, kakak metik daun teh nya sendiri gpp kan.." ucap Nia.

One Step To Big Family (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang