part 5

252 26 5
                                    

Jet pribadi keluarga Franslian sudah berada di AS Washington DC tepat dimana Selfi berada. Kemudian mereka terbang ke Britania Raya, London menjemput Aulia. Setelah itu mereka menjemput Rara di Spanyol, Barcelona. Lalu terbang ke Switzerland, Lucerne menjemput Putri. Dan yang terakhir adalah Lesti yang berada di Jepang, Yokohama.

Bagi Lesti penerbangan mereka hanya sekitar 3 jam sampai Indonesia, sedangkan bagi yang lain berjam-jam, tapi bagaimana dengan Selfi? Dia Orang yang pertama kali di jemput dan menjemput mereka, dia sudah berada di pesawat selama satu hari penuh.

"Kakak udah bangun.." seru Lesti yang melihat Selfi baru saja terbangun dari tidurnya.

"Hah? Kalian semua sejak kapan berada disini?.." tanya Selfi yang kaget melihat mereka sudah berada di pandangannya, tapi ia merasa tak nyaman dengan langannya, saat ia melihat ternyata ada selang infus yang masih menginfusnya, sontak membuat dia kaget dan menarik selang infus dan segera menutup pergelangan tangannya.

"Kakak sudah gila!!!.." sentak mereka.

Selfi terdiam mendengarnya, Rara segera meraih tangan Selfi yang mengeluarkan darah karena bekas selang infus, sedangkan Aulia dengan cepat mengambil Perban dan obat merah, untungnya kotak p3k masih ada di sana. Rara mengobati lukanya dengan sangat telaten, ia tak banyak berbicara sama halnya dengan yang lain, mereka tak berkata apa-apa. Kecanggungan mulai menyelimuti mereka. Selfi ingin meminta maaf karena aksinya tadi, tapi mereka kembali sibuk dengan urusannya masing-masing, membuat dia mengurungkan niatnya.

"Maafkan aku.." lirihnya pelan dan berlalu pergi meninggalkan mereka keluar dari kamar di pesawat.

Lesti sejak tadi memperhatikan Selfi dan mendengar ucapannya, merasa bersalah karena tadi ia juga ikut membentaknya walaupun tidak sengaja karena kaget.

Lesti beranjak dan berniat mengikuti Selfi keluar. Ia melihatnya berdiam diri menatap keluar jendela.

"Kak Ceppy.." panggilnya.

"Dede.." balesnya.

"Maaf ya, tadi dede, gak sengaja bentak kakak.."

"Enggak kok, itu juga karena salahku, maaf ya. Dede jangan merasa bersalah.."

"Tadi kenapa kakak tiba-tiba narik selang infus?.."

"Hah! Tidak ada mungkin karena kaget jadi reflek.."

"Benarkah?.." balesnya dengan nada tak percaya.

"Dari tadi penasaran.."

"Kalian di jemput di satu bandara yang sama ya? Kok semuanya udah pada kumpul.."

"Dih enggaklah, kakaknya aja yang baru bangun.."

"Hah? Kok bisa.."

"Ya biasalah, kakak tuh katanya hampir pingsan karena tubuh kakak demam tinggi, karena kurang istirahat dan kurangnya asupan makanan.."

"Kakak gak makan ya kemaren.." selidiknya, Selfi tak mungkin bisa berbohong, karena Lesti pasti sudah tau.

"Jadi Ceppy di infus seharian penuh? Dan baru bangun tadi? Itu tidurkah?.."

"Bukan.."

"Ya iyalah.." ketusnya, membuat dia menyengir.

"Nona, sebentar lagi kita sampai.." ucap pramugari.

"Baiklah terimakasih.." bales mereka.

"Dede, ke mereka dulu ya.." pamitnya diangguki Selfi.

Setelah sekian lama mereka tak beada di Indonesia akhirnya mereka bisa menginjakkan kaki dan menghirup udara sejuk Indonesia lagi, di kota Jakarta, di kota yang sangat ramai penduduknya.

One Step To Big Family (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang