part 17

145 21 1
                                    

Keluarga besar Franslian telah berkumpul di ruang makan, hanya sekedar untuk sarapan bersama, kecuali Lesti yang lebih memilih menguncikan diri di dalam kamar.

Putri pov.

"Gak nafsu makan gue.." batin gue.

"Ngapa lo put, diem bae?.." bisik Rara.

"Biasalah, bosen gue.." bales gue enteng.

"Ck, lo kira cuma lo doang.." ketus Rara.

"Gimana kabar kalian hari ini?.." tanya kakek Ardhi pada semua orang.

"Baik, Kek/Pah.." bales kami.

"Putri, kakakmu Lesti mana?.." tanyanya tiba-tiba, membuat gue kaget.

"Uhm, kyknya kak Lesti ada di kamarnya kek, tadi aku sudah memanggilnya, tapi dia tak menjawab sepertinya dia masih tidur.." tutur gue jujur.

"Kenapa tidak kamu bangunkan lagi? Ajak dia sarapan bareng kita.."

"Iya, kek.." bales gue dan berniat untuk pergi tapi tiba-tiba kak Ceppy berbicara.

"Lesti sudah berangkat, sejak pagi-pagi sekali.." sahutnya menatap gue, seraya menyuruh gue untuk kembali duduk.

"Benarkah?.." tanya kakek Ardhi, diangguki kak Ceppy.

"Ya sudah Putri. Kembalilah duduk.."

"Iya, kek.." bales gue.

Selesai makan, gue langsung buru-buru pergi naik life ke kamar kak Leles, karena gue penasaran banget, soalnya gue yakin, kalo dia ada di kamarnya.

Tok tok tok...

"Kak Leles.." panggil gue sedikit berteriak.

Karena gak ada jawaban, gue berniat pergi, tapi pintu kamarnya mulai terbuka lebar, dan memperlihatkan muka bantalnya.

"Hoammm.." kak Leles merenggangkan otot tangannya sambil menguap lebar.

"Ada apa dek?.." tanyanya dengan nada sayu.

"Ck, aku kira kakak udah pergi ke kantor.."

"Lah, bukannya kamu udah tau? Kalo kakak dari tadi masih tidur di kamar? Tadi pagi kamu kan yang bangunin kakak.."

"Ya, tapi tadi kakek nyuruh aku, bangunin kakak, untuk sarapan, tapi kata kak Ceppy, kakak udah berangkat pagi-pagi sekali, jadi kami lanjut makan.."

"Terus ngapain ke sini?.."

"Karena penasaran, kok kakak udah pergi? Jadi tadi kak Ceppy bohong dong sama kakek?.."

"Haha, bukan kak Ceppy kok yang bohong tapi kakak, karena kakak yang minta tolong sama kak Ceppy, untuk gak memberitahu mereka kalo kakak masih tidur di kamar.."

"Yah, tapi tadi aku udah bilang, kakak masih tidur? Terus gimana dong?.."

"Tapi kan, tadi udah di sahutin sama kak Ceppy, kalo kakak udah pergi, adik cantik.."

"Oh iya ya, kok aku pinter banget sih.."

"Seterah kaulah dek, dah lah akak mau lanjot tidur lagi.." balesnya dan berniat menutup pintu, tapi gue tahan tuh pintu.

"Kenapa?.." tanyanya bingung.

"Jangan lanjot, tidur kakak. Sarapan dulu ya, entar Mput ambilin diam-diam.." tawar gue.

"Gak usah dek, makasih.." balesnya.

"Kenapa?.." bingung gue.

"Tuh.." kak Leles membuka pintunya dan memperlihatkan meja di kamarnya penuh dengan lauk pauk.

"Udah di bawain sama kak Aul dan kak Cepi.."

"Yah, keduluan lagi.." gumam gue sayu.

"Maaf ya sayang, emang mereka tuh terlalu over protective sama kakak, maklumlah, secara kakak, wanita yang paling cantik di antara kalian semua.." guraunya, membuat gue tertawa.

"Sebenarnya ada apa kak? Kakak sakit?.."

"Enggak kok sayang, kakak cuma, lagi butuh hiburan aja, kakak lagi butuh jalan-jalan.."

"Ywdh, ayo kita jalan-jalan.." seru gue semangat, but kak Leles?..

"Maaf seribu maaf, cayangku cintaku manisku manjaku, but kakak udah janji bakal ikut kakak Ceppy, nemenin dia kondangan ke Band-.."

"Baiklah.." bales gue sedikit kesal dan berlalu pergi meninggalkan kak Lesti yang merasa bersalah karena menolak ajakan gue, secara gue ini orang yang sangat ngangenin, but anyway. Gue seneng kalo mereka berdua bisa pergi bersama, refreshing. Dari pada sibuk di kantor, jarang makan, terus sakit.

Pov off.

.....

"Kak Aul.." Lesti mengehentikan Aulia yang ingin masuk ke kamarnya.

"Apa?.." bingungnya.

"Kemaren dede lupa minta nomernya kak Faul, kakak punya nomer dia?.."

"Tunggu ya.." Aulia masuk ke kamarnya dan kembali lagi membawa ponselnya, ia mencari-cari nama Faul di kontaknya dan menyuruh Lesti untuk mencatat nomernya.

"Udah?.." tanya Aulia yang diangguki Lesti.

"Makasih ya, akakku yang cantik.." Lesti mencubit pipi chubby Aulia dan berlari pergi sebelum macan betina ngamuk.

"Awas ya kau dek.." teriaknya kesal.

.....

tysel sudah tiba di Bandung, tepat di sebuah gedung, di mana lokasi pernikahan teman SMA Selfi akan diadakan. Mereka memasuki gedung dan mendapati aneka ragam Bandung. Itu tak luput dari pandangan keduanya, terutama Lesti.

"Wah, Masya Allah.." ucap Lesti karena melihat sesuatu, Selfi mengikuti arah pandangnya dan melihat seblak prasmanan.

"Ya Allah, ngapa ada seblak di mari.." Selfi menepuk keningnya seraya menggeleng tak percaya.

"Kak Cep, dede mau seblak. Gpp kan?.." Lesti mengeluarkan puppy eyes nya, membuat Selfi pasrah, dan hanya bisa mengangguk kecil.

"Asikkk.." girangnya dan berlari kecil menghampiri tukang seblak.

"Akang, aku teh mau hiji seblak nya.." seru Lesti.

.

.

.

.

Hay apa kabar sayangku semua, sehat-sehat ya,
Jangan lupa vote and komen. Anggap saja sebagai apresiasi untuk author 😁.

Terimakasih banyak.

One Step To Big Family (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang