part 79

110 18 4
                                    

Selfi menutup wajahnya dengan kedua tangannya karena mengingat sang bunda sepertinya sedang marah kepadanya dan ia pikir bundanya akan kehilangan akal untuk pertama kalinya, tapi tidak. Bundanya tak memukulnya malah dia menepuk-nepuk pucuk kepala Selfi.

"Huh?.." kagetnya.

"Kamu menutup wajahmu, membuat bunda terlihat seperti orang yang kasar.." seru Soimah.

"Uhm, maaf bunda aku kaget.." sesalnya.

"Maafkan bunda sayang.." Soimah berlalu memeluk Selfi dengan air matanya yang sudah berlinang memenuhi pelupuk mata.

"Oh sweet nya.." para ibu-ibu juga berlalu memeluk Selfi.

Gadis itu benar-benar bingung, apa ini pelukan ulangtahunnya? Tidak mungkin, ulangtahun dia sudah berakhir beberapa hari yang lalu, mereka juga mengetahui ulangtahunnya. Terus ada apa? Apa dia memenangkan penghargaan? Di begitu bingung menghadapi para Ratu Franslian ini.

"So, kamu nanti pulang ya ke Mansions.."

"Lagi pula juga, kamu ngapain sih di sini? Kamu ngapain tinggal sendirian disini? Punya rumah bukannya pulang, malah betah tinggal di sini.." ucap sang bunda sedikit kesal pada anak semata wayangnya.

"Aku disini karena aku merasa lebih butuh banyak istirahat. Aku bekerja pulang malam, aku gak bisa membiarkan kalian terganggu saat kedatanganku.." elaknya.

"Terganggu gimana? Wong kamu juga kamarnya di mana, kita di mana. Jadi, keganggu dari mana?.." seru Inul.

"Uhm, kan ad-.."

"Jangan kamu bawa-bawa nama adik kamu ya, bahkan waktu kamu pulang kerja subuh-subuh pun, mereka juga gak pada terganggu tuh buktinya.." seru Dewi.

"Ya, kan kasian mom sama pak penjaga yang jaga gerbang.." timpal Selfi beralasan.

"Namanya penjaga, ya pasti lagi ngejagalah, gak mungkin dong dia tidur? Eh tapi kalo emang dia tidur dan kamu takut ganggu dia saat dia kondisinya lagi bertugas, nanti kita ganti pak penjaganya.." seru Lilis.

"Eh jangan mimo, aku tadi cuma bercanda.." sahutnya dengan cepat.

"Sebenarnya sih, alasannya aku memilih betah di sini, karena agar aku lebih gampang pulang perginya, karena dari Mansions ke kantor kakek kan lumayan juga, sementara kalo dari sini kan gak seberapa lama.." sahut Selfi kembali beralasan.

"Kamu tuh nak nak. Bisa banget cari alasannya. Sekali-kali dengerin kek apa yang orangtua kamu katakan.." jengah Eri.

"Pokoknya nanti, eh sekarang dah kita pulang ya.." ucap Soimah seraya menggenggam tangan Selfi.

"Sekarang? Tapi aku baru aja abis belanja.."

"Kamu mau melawan?.." seru Soimah, Selfi menundukkan kepalanya sambil menggeleng kecil.

"Baiklah, kamu boleh pulang kapan saja, asal kamu jangan capek-capek, ya.." ucap bundanya seraya mengelus pipi chubby gadis kecilnya, Selfi mendongakkan kepalanya dan melihat senyum yang begitu manis dan hangat dari wajah bundanya dan juga para ibu-ibu yang lain.

"Apa kamu belum makan?.." tanya Soimah seraya melihat barang belanjaan Selfi.

"Iya, aku belum makan. Niatnya aku mau masak. Bunda dan yang lain, udah makan? Mau aku buatkan sesuatu? Atau kalian duduk dulu biar aku masak untuk semua.." tuturnya.

"Tidak!!.." seru mereka dengan nada tinggi.

"Kenapa? Se enggak enaknya kah masakan Ceppy? Sampai-sampai semuanya gak mau.." sendunya berakting.

"Bukan begitu kakak, tapi. Tapi berhubung kita ada di sini. Biar kita yang masak untuk kakak, kakak mendingan duduk aja. Biar kita yang memasak.." ucap Lilis.

One Step To Big Family (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang