"Lesti.." panggil seorang pemuda yang datang menghampiri Lesti dengan tergesa-gesa.
"Eh kak Faul.." kagetnya.
"Abang dateng karena khawatirin kakak ya, setelah dengar berita tadi?.." tanya Lesti, Faul mengangguk cepat.
"Dia baik-baik kan? Bagaimana keadaan dia sekarang?.." tanya Faul, Lesti menggeleng lemah.
"Kita telat bang, dia udah di bawa ke kejaksaan.." ujarnya memberitahu.
"Kamu, gpp?.." tanya Faul seraya memegang pundak Lesti, bukan mau bermaksud tak sopan, tapi gadis itu seperti akan pingsan karena dia terlihat begitu lemas.
"Kak, tolong bantu aku.." pintanya.
"Ada apa, dek?.." khawatirnya.
"Kakak Faul bisa antar dede pulang, dede pusing banget kak. Tapi, kak Faul bisa bawa mobil kan?.." tanya Lesti memastikan.
"Tentu saja, ayo. Di mana kamu memarkirkan mobilnya?.."
.....
Beberapa jam yang lalu dari part sebelumnya...
"Kakak sudah dateng.." seru Rara begitu senang, gadis itu beranjak dari duduknya dan ingin menghampiri sang kakak yang masih berada dalam mobil.
Rara menghentikan langkahnya saat melihat Selfi yang hanya berdiam diri di mobilnya. Rara begitu sedih, dia tidak bisa membayangkan seberapa hancurnya dunia sang kakak. Ia bingung, bagaimana ujian selalu datang hanya ke dunianya? Apakah dia harus menyalahkan Tuhan? Tentu saja, dia tidak mungkin melakukan itu. Mata Rara hampir mengeluarkan air matanya tapi Selfi sudah bersiap akan turun dari mobil.
Rara segera menetralkan dirinya dan menghampiri Selfi dengan senyum ceria.
.....
Lanjutan part sebelumnya...
"Kakak, coba rate masakan Rara.." serunya memperlihatkan masakannya pada Selfi dan yang lain.
That food 👇👇👇👇👇
"Rara!!.." semua orang menutup mulut dan hampir saja kehilangan akalnya.
"Apa ini?.." tanya Lesti dengan kesal.
"Ya makananlah, kak.." sahutnya enteng.
"Bukan, kamu ngapain bikin makanan terus di jadiin kyk gini sih?.." omelnya.
"Emang kenapa sih kak?.." jengahnya.
"Gak enak di pandang dek, bikin orang kgk napsu makan aja kamu tuh.." kesalnya.
"Sengaja sih kak, tapi ada yang lebih parah, tapi aku gak mau bikinnya karena pusing. Lagian, aku juga bikin ini buat ubin masjid bukan buat toa masjid.." sahutnya sambil menyindir Lesti.
"Ck, maksud lo? Gue cempreng sedangkan kakak Ceppy adem gitu?.." cetusnya, Rara mengangguk membuat Lesti menjambak rambutnya.
"Awsss, kakak!!.." sungutnya marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Step To Big Family (TAMAT)
Fanficjangan lupa follow me dan vote sesudah membaca, biar ator semangat ngetik dan nge-up, oke thanks for you guys