"Pagi-pagi gini kakak masak apa?.." tanya Rara yang baru datang menghampiri Lesti.
"Bukan sambel kyk semalam kan.." potong Rara sebelum Lesti menjawabnya.
"Cihh, yaudah dah kakak gak jadi masak.." rajuknya.
"Aelah, males sama kakak, orangnya baperan banget.." cetusnya sebal.
"Lah jadi andah yang kesal, bukannya seharusnya saya ya.." bingungnya.
"Hmm, lagian,. Au ah, aku mau ke depan aja.." balesnya dan berjalan pergi meninggalkan Lesti.
"Tuh bocah lagi ngigau kali ya.." gelengnya.
"Kak Leles.." Putri datang menghampiri Lesti sambil membawa laptopnya.
"Kenapa lagi? Tadi yang satu ganggu kakak, sekarang muncul yang satu lagi, pasti mau ganggu kakak jugaa kan.." tuduhnya.
"Dihh, ke-geeran banget dah, orang aku cuma mau duduk di sini biar ada temennya, aku juga lagi sibuk kali, jadi gak ada waktu buat gangguin kakak kyk biasanya.." cetusnya.
"Tumben lagi sibuk.."
"Hmm, banyak kerjaan yang harus aku selesaikan hari ini.."
"Wah, terlihat jelas pasti udah kyk cucian kotor kamu.." cetusnya.
"Ck, pakaian kotor Rara kali,. Udahlah kak, jangan mengganggu konsentrasi aku.."
"Iya-iya.." pasrahnya.
Mereka sibuk dengan urusan masing-masing. Bahkan sampai Lesti menyelesaikan masakan terakhirnya, Putri masih belum menjauhkan pandangan dari layar laptopnya. Lesti menggeleng kecil, lalu mengambil dua botol minuman penyegar dan meletakkannya didekat Putri.
"Makasih kakak.." ucapnya sambil meminum minumannya, ia pun kembali memfokuskan matanya pada pekerjaannya.
"Masih lama selesainya? Apakah susah?.." tanya Lesti ikut melihat laptopnya.
"Tidak sebentar lagi selesai, aku hanya tinggal mengecek dua dokumen lagi.." balesnya, Lesti mengangguk dia pun meraih ponselnya, sambil meminum minumannya, tiba-tiba.
Brsttttt...
Lesti menyembur minumannya, untung ke arah lain bukan ke arah Putri.
"Kakak!.." seru Putri.
"Shttttt,. Liat dek.." Lesti menunjukkan ponselnya pada Putri.
"Lap dulu tuh air liur kakak.." cetusnya sambil mengambil ahli ponsel Lesti.
"Hmm.." Lesti mengelap bibirnya.
"Cepetan liat.." desaknya.
Putri melihat apa yang ada di hp sang kakak hingga membuatnya...
"HaH?.." kagetnya meletakkan ponsel Lesti dengan kasar.
"Iihh, hp kakak nanti rusak.." sahutnya mengambil kembali ponselnya.
"Tadi apa?.." tanya Putri ingin melihatnya lagi.
"Biar kakak bacakan.." ketusnya.
"Seorang Milyarder muda, pemimpin dari grup A terkenal, datang ke restoran sederhana untuk pertama kalinya, para karyawan restoran itu dibuat kagum oleh kecantikan dan kesopanannya.."
"Beberapa karyawan dari restoran itu mengungkap sikap pemimpin dari grup A tersebut 'Dia sangat baik, dia selalu mengutamakan attitude nya, saat aku menarikkan kursi untuknya, dia tiba-tiba berbicara pelan kepadaku 'jangan melakukan hal semacam ini padaku' ungkapnya. 'Aku sangat kaget dan terpesona saat beberapa kali dia menegur bawahannya yang berbicara tidak sopan, dia memiliki kepribadian yang baik, aku bertanya-tanya apakah dia memiliki kekasih, haha aku ingin sekali menjadikan nya is-.." Lesti menghentikan ucapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
One Step To Big Family (TAMAT)
Fanfictionjangan lupa follow me dan vote sesudah membaca, biar ator semangat ngetik dan nge-up, oke thanks for you guys