part 11

164 17 5
                                    

Lesti melihat dan ternyata benar ada yang menelponnya, tertera nama sang kakak tertuanya yaitu Selfi.

"Halo de? Kamu ada di mana sekarang?.."

"Assalamualaikum.." tekan Lesti.

"Waalaikumsalam, heheh, maap lupa. Kamu lagi ada di mana sekarang?.."

"Tempat dokter Zaka. Tumben telpon jam segini? Pasti di suruh mami atau papi ya.." tebak lesti.

"Iya, mereka nelpon tapi gak ke angkat sama kakak, jadi mereka ngirim pesan, mereka bilang kamu pergi dari rumah dan nanya apa kamu ada datang ke sini.."

"Terus kakak jawab apa?.."

"Ceppy jujurlah bilang gak ada.."

"Terus kenapa kakak nelpon dede?.."

"Karena khawatir lah.."

"Pengen nelpon duo anak nakal tapi mereka masih ada kelas, nelpon kak Aul tapi gak di angkat. Yaudah deh kakak telpon kamu ternyata aktif, soalnya tadi sebelum itu papi bilang nomer kamu gak aktif, tapi ini aktif.."

"Ya karna papi tau pasti aku gak bakal angkat telponnya, jadi bilang kyk gitu sama kakak.." jelas Lesti.

"Kak.." lesunya.

"Ya zayenkk.."

"Jangan bilang ya kalo dede ada disini.."

"Baiqlah.."

"Oh iya, nanti ada yang bakal jemput kamu.."

"Siapa?.." tanya Lesti penasaran.

"Jangan bilang? Gak mungkin kan kak?.." Lesti masih menggantungkan ucapannya.

"Haha, bukan kok, dia adalah orang yang kamu butuhkan sekarang.."

"Siapa ihh kakak.." rajuknya.

Tok tok tok...

"Iya, masuk.."

"Kak Selfi, semua sudah kumpul, mereka sudah menunggu di ruang meeting.."

"Baiklah, aku akan kesana.."

"De, kita ngobrol lagi nanti ya, kalo kita ketemu, bye. Assalamu'alaikum.."

"Waalaikumsalam.."

.....

"Kak Aul.." panggil Lesti kaget, melihat kedatangan Aulia.

"Kakak tau dede ada disini dari mana?.."

"Dari kantong Doraemon.." ketusnya.

"Lah?.."

"Lah lah lah apa.."

"Kamu tuh bikin orang khawatir aja de.." ucap Aulia seraya menjitak pelan kepala Lesti.

"Ih sakit kak.." rajuknya.

"Udahlah, ayo pulang.." ajaknya.

"Gak mau.."

"Ayo pulang.."

"Gak mau.."

"Ayo dede pulang.."

"Gak ma-.."

"Ke tempat ku.." potongnya.

"Mau.." balesnya cepat.

"Ck, ywdh kita pamit ya.." pamit Aulia pada Filrez.

"Tunggu dulu kak.." Lesti menahan tangan Aulia.

"Apa?.."

"Kenalin kak, dia Reza Zakariya di panggil Kaeja, dia anak dokter Zaka dia temen dede.."

"Temen doang nih?.." cetusnya membuat Lesti melotot.

"Kaeja itu abang, sedangkan dia pacar dede.." unjuknya pada pemuda berlesung pipi.

"Eh, jadi ada pacar kamu di sini?.." kagetnya.

"Sorry sorry.."

"Gak apa-apa kok kak.." bales Fildan.

"Kyknya umur kita bertiga sama gak sih? Berasa gimana ya kalo gue di panggil kakak sama orang.."

"Panggil aja gue Aulia.." sahutnya.

"Kyknya kita emang seumuran.." bales Filrez, disetujui oleh tylia.

"Oh iya kak, dede mau memperkenalkan pacar dede secara resmi sama kak Aul.."

"Kenalin kak dia Fildan Rahayu, dia ini seorang dosen.."

"Wah, hebat banget ya, jadi takut deh.." ceplosnya.

"Eh.." Lesti kaget mendengarnya, mereka saling bertukar pandang dan tertawa terbahak-bahak.

"Hahahaha.." tawa mereka pecah.

"Ada cerita lucu apa nih tentang dosen kalian.." sahut Fildan.

"Emang ya kalo dosen itu pinter, langsung tau loh dia.." Aulia mengacungkan jempol pada Fildan.

"Gak ada apa-apa kok kakak.." bales Lesti, masih menahan kekehannya. Fildan tak memperdulikan, karena mungkin itu ada salah satu pribadi mereka.

"Les, kyknya kita harus pergi sekarang deh, soalnya gue juga mau ketempat lain lagi.."

"Oh ywdh kak, ayo.." balesnya.

"Kita pulang dulu ya.." pamit mereka.

.....

"Kak Ceppy ya, yang ngirim kakak buat jemput dede?.." tebak Lesti yang mengingat ucapan Selfi sebelumnya.

"Tapi katanya, kakak gak angkat telepon? Terus kok bisa tau? Ah gimana sih.." Lesti mulai frustasi.

"Jujur ya, mending gak usah di terusin de.."

"Kamu kalo mau nangis, nangis aja.."

"Orang aku gak mau nangis juga.." balesnya.

"Emang kalo nangis caranya gimana?.."

"Motong bawang, insya Allah. Bakal nangis, gue jujur karena itu emang real.." serunya sambil memutar bola matanya malas. Lesti memanyunkan bibirnya.

"Oh iya, nanti kita mampir ke kafe sebentar ya, gpp kan?.." Aulia meminta izin lebih dulu pada adiknya.

"Gpp dong kak, itung-itung dede refreshing ke tempat yang banyak makanan.."

"Aelah, dompet kakak udah tipis nih, gak jadi dah.." elaknya dengan wajah cemberut.

"Prett dung.." bales Lesti.

"Udah jadi artis besar juga.."

"Dan juga. Bukannya Kemaren, baru tarik tunai ya.." ketusnya dengan nada menyindir padahal matanya melihat ke arah lain.

"Ck, pasti dua kurcit yang bilang nih.."

"Iya lah, siapa lagi yang paling ember mulutnya kalo bukan mereka.."

"Oke lah, berhubung kakak lagi baik hati dan tidak sombong hari ini.." balesnya.

"Asik.." serunya dengan senyum sumringah. Aulia memandangi adiknya yang kembali bahagia membuatnya ikut bahagia.

.

.

.

.

Hay apa kabar sayangku semua, sehat-sehat ya,
Jangan lupa vote and komen. Anggap saja sebagai apresiasi untuk author 😁.

Terimakasih banyak.

One Step To Big Family (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang