Pagi ini mereka sudah di perbolehkan pulang oleh dokter, bahkan perban mereka sudah di lepas dan hanya menyisakan sedikit jaitan yang terlihat.
"Kalian berdua kyknya harus pake topi atau enggak kupluk deh, biar gak terlalu ketara banget bekas jahitannya.." ucap Aulia yang mengecek bekas jahitan di kening Rara dan Putri.
"Iya kak.." bales mereka dan mencari topi atau kupluk di tas yang sudah disiapkan oleh Selfi sebelumnya.
"Kakak Ceppy kemana?.." tanya Rara seraya mengenakan topinya.
"Dia udah nunggu kita di mobil.." seru Lesti yang baru datang membawa topi yang sedang di cari-cari oleh Putri.
"Iihh, pantesan aja di cariin gak ada.." Putri menggerutu tidak jelas.
"Bukannya ngucap terimakasih udah kakak ambilin, ya udah sini balikin.."
"Hmm, iya-iya maaf,. Makasih kakak ku yang cantik imut, manis, manjah.."
"Perezzs, gak percaya kakak.." cetusnya.
"Ya udah, kalo gak percaya mah.."
"Udah-udah jangan bersaudara, yuk,. Kak Cepp pasti udah nunggu lama.." lerai Aulia menarik tangan keduanya.
"Oiii, tas kalian bawa ini.." teriak Rara.
"Oh iya lupa kita.." mereka balik dan mengambil tas nya.
"Mana masih muda, kasian banget deh.." celetuk Rara dan berlalu pergi setelah menutup pintu.
"Tunggu Raa.." teriak mereka dari dalam, Rara tertawa terbahak-bahak dan menunggu di lobi.
.....
Selfi menyadarkan kepalanya ke kursi mobil, dia kembali teringat perkataan adik-adiknya semalam.
"Masa sih gue kyk gitu, terus siapa laki-laki yang gue gantungin atau laki-laki yang deket sama gue, siapa?.." gumamnya bingungnya sendiri.
"Hari? Iqhbal? Hmm, atau siapa? Reza? Aihh, gak mungkin,. Terus kalo bukan mereka siapa lagi? Masa iya Afisan, ya kali,. Dia kan adek gue.." kekehnya, tiba-tiba saja ponselnya berdering.
'Afisan anak kalem'
"Haha, MasyaAllah, panjang umur nih anak.." tawanya pecah saat mendapat telpon dari Afisan.
"Assalamu'alaikum, kakak Selfi.."
"Waalaikumsalam, kamu apa kabar, dek?.."
"Alhamdulillah, baik kakak,. Kakak sendiri apa kabar?.."
"Alhamdulillah, masih dengan kabar baik.."
"Ada apa dek?.." tanyanya seraya melihat adik-adiknya dari cermin mobil.
"Uhm, anu kak,. Uhm.."
Mendengar suara Afisan yang tak tau apa yang ingin dia katakan, tapi sesaat kemudian Selfi paham apa yang ingin dia bahas dengannya.
"Ngomong aja dek, gpp,. Kakak akan mendengarkan dengan baik.." lembutnya.
"Apakah tawaran kakak masih berlaku? Tawaran yang kakak tawarkan pada kami saat di Aceh.."
"Haha, tentu dong,. Masih berlaku.."
"Why? Kalian udah berubah pikiran?.." godanya.
"Hehe, iya,. Dan jawaban kita 'Mau', kita akan menerima tawaran yang kakak tawarkan dan sebelumnya, kita juga mau mengucapkan terimakasih sama kakak.."
"Kalian membuat keputusan yang bagus.."
"Interview nya kapan ya, kak?.."
"Oh besok besok, kamu sama Meli datang aja besok ya,. Kakak akan tunggu kamu dan Meli nanti awas aja kalo kalian tidak datang.."
KAMU SEDANG MEMBACA
One Step To Big Family (TAMAT)
Fanfictionjangan lupa follow me dan vote sesudah membaca, biar ator semangat ngetik dan nge-up, oke thanks for you guys