"Halo,. Mbak e.."
"Iya dek,. Ada apa?.."
"Mbak masih di hotel?.."
"Iya nih, masih banyak yang harus Mbak selesaikan, ada apa toh dek?.."
"Tidak ada Mbak, hanya saja tadi dapat salam dari Jeng Nesya,. Katanya lama udah enggak ketemu sama Mbak e.."
"Oh yaudah, salam balik ya.."
"Aku nya sudah pulang toh Mbak, gimana cara ku kirim balik salam Mbak e.."
"Ya kamu balik toh dek.."
"Mbak e, sering aja ganggu aku.."
"Oh iya Mbak e.."
"Apa dek?.."
"Tadi anak gadis ku ini tanya, katanya 'kenapa gak undang anak muda aja ma? kyk teman dekat' gitu kata dia.."
"Terus?.."
"Ya, aku pikir, itu bukan ide buruk, mengundang teman-teman mereka, siapa tau bisa nambah suasana lebih rame dan gak terlalu adem ayem, Mbak.."
"Haruskah?.."
"Ya harus toh Mbak,. Biar anak-anak juga punya teman ngobrol, jadi mereka gak harus ngobrol sama orang tua, aku suka gak tega loh Mbak kalo ngeliat mereka, apalagi kalo nanti takutnya di goda-godain sama aki-aki.."
"Shttttt, nanti ada yang mendengarnya.."
"Hehehe, maaf Mbak, lagian suka emosi kalo mengingat kejadian di sosial media, biasanya di acara-acara besar kyk gini, ada yang kyk gitu.."
"Ya udah nanti Mbak pikir-pikir dulu, kalo oke, entar Mbak bilang ke anak-anak ya, dan siapa aja yang boleh mereka undang ke acara papa nanti Mbak perhatikan dulu ya.."
"Iya Mbak.."
Soimah mematikan panggilan, lalu menatap sang anak gadisnya.
"Ceppy,. Nak sini dulu.." panggil Soimah.
"Sebentar bunda.." balesnya yang cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya.
"Ada apa bunda.." tanyanya yang sudah menghampiri sang bunda.
"Menurut kamu, apa kita harus mengundang teman-teman kalian?.." tanyanya.
"Untuk apa bunda?.." bingungnya.
"Untuk datang ke acara kakek nanti.."
"Haruskah? Tapi kyknya gak usah deh bun, eh tapi ada baiknya juga sih kalo mereka di undang.."
"Ya kan.." timpal Soimah.
"Iya, mereka bisa nyumbang lagu, bisa bantu beres-beres, bisa jadi keamanan, bisa jadi apa bae dah bun, mereka itu serba bisa.." sahutnya.
"Siapa emangnya? Faul.."
"Kok jadi Faul sih bunda.." herannya.
"Tadi kata kamu,. Bisa nyumbang lagu, bunda dengar dulu Faul sempat menjadi penyanyi dari panggung ke panggung, untuk mencari uang tambahan untuk biaya kuliahnya,. Terus beres-beres, Faul bilang, dia juga suka beres-beres rumah tantenya karena sebagai rasa terimakasihnya kepada tantenya,. Lalu apa tadi? Hmm, keamanan,. Faul bahkan bisa menjaga kamu yang notabenenya seperti ini, itu berarti dia juga bisa menjaga para tamu dong.." seru sang bunda dengan maksud menyindir dan ingin mengetahui bagaimana perasaan sang putri kepada pemuda itu.
"Bunda.." rajuknya seraya menghentak-hentakkan kakinya.
"Dihh, kenapa? Gak suka denger, ayang kamu di gituin.." cibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Step To Big Family (TAMAT)
Fanfictionjangan lupa follow me dan vote sesudah membaca, biar ator semangat ngetik dan nge-up, oke thanks for you guys