part 20

185 22 1
                                    

Hari terus berlalu, kedekatan dan persahabatan antara Fildan, Reza dan Selfi masih berjalan baik. Tapi sebentar lagi mereka akan masuk kuliah, Filrez mendapat beasiswa di Amrik, sedangkan Selfi, dia kuliah tak jauh dari negaranya sendiri, Indonesia. Selfi sebenarnya juga termasuk ke dalam siswa yang berprestasi dan selalu mendapat juara di kelasnya. Dan sebenarnya dia juga mendapatkan beasiswa yang sama seperti Fildan dan Reza, berkuliah di Amrik, tapi Selfi menolak beasiswa itu karena sang ayah tidak menyetujuinya.

Di taman dekat danau, Selfi termenung menatap datarnya air danau yang tidak bergerak jika tidak ada ombak seperti di lautan lepas.

"Bakso dan es teh manis pesanan anda nona cantik.." Reza membuyarkan lamunan Selfi.

"Makasih.." ucapnya tersenyum manis, Reza hanya tersenyum membalasnya.

Hanya ada keheningan, karena ke duanya sibuk dengan makanan masing-masing.

"Ouh iya Cep, besok aku dan Fildan akan berangkat ke Amrik. So, kamu ada waktu besok? Kalo kamu ada waktu, bolehlah kamu ikut nganterin kita sampai bandara anggap aja sebagai salam perpisahan gitu.."

"Besok ya? Kyknya gak bisa deh.." Selfi to the point.

"Yah, sayang banget.." lirihnya sendu.

"Jangan gitu dong Za, kan jadi kgk tega gue, ngeliat temen² gue sedih.." tutur Selfi.

"Ywdh deh, besok gue bisa nganterin kalian.." lanjutnya membuat Reza tersenyum lebar menatap Selfi.

"Oh iya Sel, boleh aku ngomong sesuatu?.."

"Ngomong aja, biasanya juga langsung ceplas-ceplos.." ketus Selfi memutar bola matanya malas.

Reza menghela nafasnya berat sebelum berkata.

"Aku cinta sama kamu Selfi.."

Uhuk uhukk...

"Minum dulu.." Reza memberikan minuman pada Selfi dan manaruh mangkok bakso mereka di bawah kursi karena sudah habis.

"Tadi ngomong apa?.." tanya Selfi lagi.

"Aku Cinta Sama Kamu, Selfi Ashabibah.." ucap Reza mengulang kata-katanya penuh penekanan disetiap kata yang ia ucapkan padanya.

Dan untuk pertama kalinya seorang pria bersimpuh di hadapan Selfi, yang membuatnya tak habis pikir, pemuda itu adalah Reza sahabatnya. Reza meraih kedua tangan Selfi dan menatapnya lekat-lekat.

"Udah lama aku pendam perasaan ini Sel, dan mungkin ini, adalah waktu di mana untukku mengungkapkan semuanya, sebelum aku pergi ke Amrik. I Love You Selfi, tolong berikan aku, satu jawaban terbaikmu.."

"Waktu terbaik? Terus, jika nanti aku menjawabnya dengan 'Ya'? Kamu akan meninggalkan aku? Kita akan menjalin hubungan LDR? Itu maksumu?.."

"Bukan itu maksudku Sel, aku pikir jika nanti kamu menolakku, ini adalah waktu yang tepat melupakan semuanya.."

"Dengan alasan kuliah? Itu?.."

"Iya, aku minta maaf untuk semua ucapanku tadi, tolong lupakanlah.."

"Bagaimana aku bisa melupakannya, secepat itu? Sedangkan kau baru saja mengungkapkan perasaanmu selama ini padaku, untuk pertama kalinya, seorang Reza mengutarakan Cintanya pada seorang gadis like me???.."

"Memangnya salah? Jika aku mencintaimu.."

"Ya, karena gue gak pantes buat lo Za.." Selfi menarik tangan dari genggaman tangan Reza, ia beranjak dari tempat duduknya dan berniat pergi, namun kembali ia menatap pemuda itu.

"Gue gak mau kehilangan lo sebagai sahabat baik gue, but jujurly sebenarnya gue juga suka sama lo, tapi gue gak pantes nerima cinta lo Za.."

"Why?.." bingungnya, Selfi hanya terdiam.

One Step To Big Family (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang