part 59

178 26 6
                                    

"Afisan, Meli.." panggil Putri seraya berlari kecil menghampiri mereka.

"Iya Put, ada apa?.." tanya Meli.

"Uhm, kalian Sabtu ini sibuk gak?.."

"Sabtu ini, kita kerja paruh waktu di kebun buah, milik tuan yang punya lahan tempat kami tinggal.."

"Ouh, eh tapi kalo kalian izin dulu gpp kan?.."

"Hmm, gimana ya? Paling nanti, kita gak dapet gaji untuk bulan ini.."

"Yah.."

"Emangnya kenapa, sebelumnya?.."

"Gpp, aku cuma mau ngundang kalian aja sih sebenarnya, soalnya Sabtu ini, kakekku ulang tahun dan katanya aku dan Rara boleh mengundang teman yang paling dekat dan kita percaya, jadi aku mau mengajak kalian.."

"Kalian bilang apa? Teman yang kalian percaya? HaH, maksudnya.." bingung mereka.

"Gpp, ya udah gue pamit ya.." ucapnya seraya berbalik dan berniat pergi.

"Tunggu Put, kita bisa kok dateng, tapi kita gak mungkin datang dengan pakaian seperti ini, kita gak punya pakaian bagus yang bisa kita pakai ke acara kakek kamu.."

"Gampang.." balesnya enteng.

Tin tin tin...

"Guys.." sapa Rara dari dalam mobil lewat balik kaca yang terbuka, tangannya seperti mengajak mereka untuk segera naik ke mobil.

"Ayo.." ajak Putri pada Afimel.

"Kita mau kemana?.." tanya mereka bingung.

"Party baby.." bales Putri sambil tertawa.

"Yokkk.." teriak Rara pada mereka.

.....

"Mungkin ini karma buat gue kali yak.." pikir seorang gadis yang tengah berdiri didepan cermin.

"Gue mikirin kak Aul, sementara gue gak mikirin diri gue sendiri, gue lupa kalo gue gak bakal bisa ngundang dia ke acara spesial kakek.." lirihnya.

Gadis itu kemudian berlalu dan berbaring di tempat tidurnya, dia menatap kosong langit-langit kamarnya. Gadis yang tak lain tak bukan adalah Lesti, kini memejamkan matanya dan menangis dalam diam.

"Ya Allah, jika dia takdirku, tolong dekatkan dia untukku, tapi jika dia bukan takdirku, paksa ya Allah, eh maksud ku, maafkan aku ya Allah,. Karena terlalu hanyut dalam mencintai seseorang, aku akan mempasrahkan semua kepadamu, dan aku akan mengikhlaskan apa yang akan menjadi takdirku nanti ke depannya, aku ikhlas jika dia bukan jodohku.."

"Dan jika memang, pemuda yang ingin di jodohkan denganku memiliki perilaku baik dan benar-benar mencintaiku, aku akan menerima takdir yang sudah engkau tulis untukku, tapi jika dia juga bukan jodohku, aku mohon jauhkan semua pemuda yang hanya ingin bermain-main dengan perasaan tulusku ini.."

"Ya Allah,. Aku tidak pernah bermaksud melawan kedua orangtuaku, aku hanya tidak suka jika papi mengekang dan menuntut apa yang tidak aku suka, aku hanya menginginkan kebebasan, kebahagiaan, tapi bukan untuk melewati batas-batas yang telah engkau haramkan, aku hanya menginginkan kebebasan seperti aku bisa berdiri di kakiku sendiri, aku ingin menentukan pilihan dan jalanku sendiri, tapi aku tersadar dari mana aku terlahir, tapi aku juga bersyukur karena terlahir dari keluarga ini dan mendapatkan saudara-saudara yang sangat menyayangi aku dengan segenap hati mereka, Ya Allah, setidaknya biarkan aku saja yang merasakan sakit ini, jangan engkau seret mereka juga.."

"Semoga kedepannya nanti, aku menjadi wanita yang lebih baik dan kembali menjadi anak yang bisa membahagiakan kedua orangtuaku dan keluarga serta adik-kakakku yang sangat aku cintai dan sayangi mereka.."

One Step To Big Family (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang