part 61

254 24 3
                                    

Seorang gadis datang ke ruang kerja ayahnya, dengan perasaan marah, gadis itu bahkan tidak mengetuk pintunya terlebih dahulu.

"Daddy.." panggilnya dengan nada tinggi.

"Kamu bisa punya sopan santun sedikit gak sih? Tidak mengetuk pintu.." marah Gilang a.k.a Daddy Rara, dan gadis itu adalah Rara.

"Untuk apa aku memiliki sopan santun, kalo daddy sendiri saja tidak memilikinya,. Bukankah buah jatuh tak jauh dari pohonnya?.." sahut Rara.

"Rara!!!.." sentak sang daddy.

"Apa, dad? Sekarang aku mau tanya sama daddy,. Sebelumnya, apa daddy pernah memahami perasaan seseorang di sekitar daddy, walau itu sedikit pun?.."

"Tidak.." jawab daddynya dengan datar.

"Daddy tau, apa yang daddy dan saudara-saudara daddy lakukan ke kami itu sangat salah.." sahutnya.

"Apa yang salah? Dari mana nya?.."

"Dari mana?.." Rara tak habis pikir mendengar jawaban dari daddynya.

"Baiklah, sekarang aku sudah mendapatkan jawabannya.." seru Rara dan ingin pergi tapi sebelum benar-benar pergi, dia kembali berbicara.

"Inilah mengapa kakek tidak mau memberikan warisannya kepada kalian, karena kalian tidak memiliki pikiran.." ucapnya dan berlalu pergi.

Rara menatap tajam pintu ruang kerja sang daddy yang sudah tertutup rapat, setelah itu dia berlalu pergi dengan perasaan kesal.

.....

"Kakek.." Rara menghampiri tuan Ardhi yang tengah berada di gazebo halaman depan.

"Ada apa, nak.." jawabnya lembut.

"Kakek tau di mana ayah Ramzi?.." tanya Rara.

"Kakek sejak kemarin belum melihatnya, apa mungkin dia ada di kantornya? Atau mungkin pergi dengan bundamu.." bales tuan Ardhi.

"Oh iya ya, ya udah aku pamit pergi kuliah dulu ya, kek.." pamit Rara menyalami tuan Ardhi.

"Iya, hati-hati ya sayang, bawa mobilnya.."

"Iya, Assalamu'alaikum.."

"Waalaikumsalam.."

.....

"Raa.." panggil Lesti yang melihat kedatangan Rara.

"Ada apa, kak?.." tanya Rara.

"Ayah Ramzi.." ucapnya.

"Kakak udah tau di mana keberadaan ayah?.." tanya Rara, Lesti mengangguk dengan cepat.

"Di mana?.." tanya Rara.

Lesti menunjukkan ponselnya ke Rara, Rara terperanjat kaget,. Kemudian mereka saling bertukar pandang dan banyak pertanyaan.

"Kalian sedang apa?.." tanya Selfi yang baru datang bersama sang bunda Soimah.

"Eh kak, bun.." sapa mereka dengan kikuk.

"Ada apa? Apakah ada masalah?.." tanya Selfi yang datang menghampiri mereka dan menatap mereka dengan khawatir.

"Ti-tidak, tadi cuma kaget aja.." bales Lesti.

"Ouh, tapi beneran gak ada apa-apa, kan?.." tanyanya memastikan, tyra mengangguk dengan wajah ceria mereka.

"Beneran kakak, emangnya kakak mau kita dapat masalah gitu.." sahut Rara.

"Bukan begitu. Uhm, ya sudahlah, kalian masuk sana, terus sarapan,. Nanti makanannya dingin kalau kelamaan.." suruhnya sambil mengelus pucuk kepala mereka.

One Step To Big Family (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang