❄️(25) Cintanya Pak Dosen Flat! ❄️

1.9K 98 8
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Prilly langsung memeluk mama Ana yang menangis, Ali dan Prilly sampai di Surabaya sore hari dan langsung ke rumah sakit. Prilly berusaha menenangkan mama Ana.

“Mama takut nak …” lirih mama Ana yang menatap Prilly.

“Prilly juga sama mah, mama tenang ya. Papa pasti baik-baik aja kok,” kata Prilly meyakinkan walaupun hatinya sangat cemas. Ali pun mencium tangan mama Ana dan budhe Siti.

“Awalnya kenapa papa bisa koma mah?” tanya Prilly.

“Mama juga gak tau nak, sepulang dari pasar mama udah liat papamu tergeletak di kamar mandi. Mama dan budhe langsung bawa papa ke rumah sakit karena takut ada apa-apa dan ternyata papamu dinyatakan koma karena ada benturan di kepalanya … hiks … hiks …” ungkap mama Ana yang membuat Prilly ikut menangis mendengar penuturan mama Ana, Ali berusaha menenangkan Prilly.

“Prilly takut kehilangan papa … hiks … hiks …” lirih Prilly.

“Kita berdoa saja supaya papa cepat pulih dari komanya,” ucap Ali yang memeluk Prilly.

•••••

“Ali sekarang ada di Surabaya mah.”

“Lho? Ngapain di Surabaya?”

“Papa Willy koma, makanya Ali dan Prilly dadakan langsung ke Surabaya takut terjadi apa-apa sama papa willy.”

“Ya sudah, besok papa dan mama akan ke Surabaya ya. Kamu temani Prilly, kasian menantu mama.”

“Iya mah.”

“Mama tutup kalau gitu, assalamualaikum.”

“Waalaikumsalam mah.”

Ali menutup sambungan teleponnya dengan mama Celine lalu ia masuk kamar dan ia melihat Prilly sedang menangis, Ali pun menghampiri Prilly dan duduk disampingnya sambil merangkul tubuhnya yang membuat Prilly sedikit terkejut.

“Tenang Prilly, papamu insha Allah akan baik-baik saja,” ucap Ali.

“Saya takut mas … hiks … hiks … saya gak mau papa kenapa-kenapa, saya gak mau kehilangan papa … hiks … hiks …”

“Kita berdoa saja ya, semoga papamu bisa segera sadar dari komanya,” kata Ali yang mengusap rambut Prilly.

“Saya sayang sama papa mas …” ucap Prilly sesenggukan dalam pelukan Ali.

“Iya mas paham, kamu yang sabar ya. Ada mas disini yang menemani kamu dan juga mama,” kata Ali yang membiarkan Prilly menangis, sedangkan perasaan Prilly sangat takut dan cemas melihat kondisi papanya dengan keadaan yang sangat mengkhawatirkan.

“Mas jangan tinggalin saya,” ucap Prilly yang menatap wajah Ali.

“Mas tidak akan meninggalkan kamu Prilly,” kata Ali yang mengusap lembut pipi Prilly, “besok papa dan mama akan ke sini,” Prilly hanya mengangguk saja sambil bersandar pada dada Ali, “kamu tidur Prilly, ini sudah malam. Biar kita bisa gantikan mama menjaga papa di rumah sakit,” titah Ali.

“Mas juga tidur,” rengek Prilly.

“Kamu duluan saja, mas masih ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan karena tertunda,” jawab Ali.

“Mas gak ikhlas ya kita ke sini!?” kata Prilly yang jadi sensi.

Ali mengernyit heran, “lho? Kok kamu bicara seperti itu?” tanya Ali.

“Mas tadi bilang masih ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan karena tertunda! Jadi gara-gara kita ke Surabaya pekerjaan mas tertunda gitu!?” ungkap Prilly yang jadi marah.

Cintanya Pak Dosen Flat! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang