❄️(55) Cintanya Pak Dosen Flat! ❄️

907 50 3
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Tak terasa selama seminggu Prilly, Ali dan anak-anaknya menghabiskan waktu di Surabaya, hari ini Prilly akan pulang ke Jakarta karena sebentar lagi anak-anaknya akan masuk sekolah, jadi Prilly akan menyiapkan untuk kebutuhan sekolah anak-anaknya.

"Bunda! Nova mau sekolah dicini aja cama mas Tama!" ujar Nova yang tiba-tiba merengek pada Prilly.

"Lho? Nova kan sekolah di Jakarta sama Vano," kata Prilly.

"Tapi Nova mau cama eyang putli dicini bunda," kata Nova.

"Nanti ya kalau libur sekolah lagi kita ke Surabaya lagi, ayah kan kerja juga sayang," kata Prilly.

"Pindah kelja aja ayah bunda kecini," balas Nova.

Prilly hanya terkekeh, "gak bisa dong sayang, kan ayah kerjanya di Jakarta, Nova sama Vano juga sama sekolahnya di Jakarta," kata Prilly. Nova hanya cemberut karena Nova dan Vano sangat dekat dengan mama Ana jadi ia tidak mau pulang ke Jakarta. Prilly menatap anak perempuannya, "nanti kalau ada waktu, kita liburan lagi ke rumah eyang putri ya. Nanti Nova sama Vano ketemu lagi sama mas Tama dan dedek Kayla. Nova sama Vano kan janji sama eyang mau belajar yang rajin di sekolah biar jadi anak yang pintar," kata Prilly yang perlahan diangguki Nova.

Prilly tersenyum, "yaudah bunda ke ayah dulu ya," kata Prilly yang diangguki Nova.

Prilly ke kamar dan melihat Ali sedang duduk memijat pelipisnya, Prilly langsung menghampirinya, "mas ayah kenapa?" tanya Prilly.

"Kepala ayah pusing banget, gak tau deh kenapa," keluh Ali yang membuat Prilly heran.

"Yaudah minum obat aja mas, sekarang kan kita pulang ke Jakarta," kata Prilly yang ikut memijat pelipis Ali. Tiba-tiba Ali berlari ke kamar mandi dan mual yang membuat Prilly terkejut, "lho!? Mas!?" kata Prilly yang ikut menyusul Ali.

Huek ... huek ...

Ali mual-mual yang membuat Prilly khawatir, karena tidak biasanya Ali seperti ini walaupun sakit. Prilly memijat tengkuk Ali dan menatapnya, "mas kayaknya masuk angin deh," kata Prilly.

"Gak tau bun-huek ..." Ali kembali muntah yang tidak mengeluarkan apa-apa. Hampir 10 menit Ali mual akhirnya Ali duduk di kursi meja makan dan Prilly segera memberikan air putih pada Ali.

"Mas ke dokter yuk, bunda takut ayah kenapa-kenapa," ajak Prilly.

"Tidak apa-apa, ayah cuman pusing biasa aja kok," kata Ali yang menolak.

"Tapi mas ayah muntah-muntah kayak gitu barusan! Gak biasanya kan mas mual kayak gitu, kayak ibu hamil yang morning sickness aja tau ayah," kata Prilly.

"Masa iya ayah hamil! Kan gak mungkin bun!" balas Ali.

"Yaudah! Ayo kita ke dokter sekarang, tapi tunggu mama pulang dulu," kata Prilly.

"Ayah gapa-"

"Gak nurut ya sama bunda! Awas aja bunda bakalan ngambek sama ayah!" ancam Prilly yang akhirnya Ali menurut apa kata Prilly.

Tak lama mama Ana pulang habis membeli makanan bersama Vano, lalu mama Ana melihat anak dan menantunya, "mama beliin sarapan buat kalian," kata mama Ana yang menaruh bubur ayam di meja, Ali yang mencium aromanya langsung menutup mulutnya karena mual, karena tak tahan akhirnya Ali kembali muntah yang membuat mama Ana terkejut.

"Lho? Nak Ali kenapa?" kata mama Ana.

"Kurang tau mah, dari tadi mual sama pusing, padahal sekarang kan mau pulang ke Jakarta," kata Prilly.

Cintanya Pak Dosen Flat! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang