❄️(40) Cintanya Pak Dosen Flat! ❄️

1.5K 73 0
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Prilly berlari ke kamar mandi di saat ia sedang memasak, “huek … huek …”

Ali yang akan minum terkejut mendengar Prilly di kamar mandi yang mual-mual. Ali memijat tengkuk leher Prilly lalu Prilly memegangi kepalanya yang sedikit pusing.

“Pusing?” tanya Ali yang diangguki Prilly, “ya sudah kamu minum dulu ya, duduk di kursi,” ucap Ali yang membawa Prilly duduk. Ali pun menuangkan air putih dalam gelas lalu diberikan pada Prilly, lalu Ali mematikan kompor dan kembali menghampiri Prilly.

Prilly yang menghabiskan air putihnya lalu menatap Ali, “mas?”

“Kenapa?” 

“Saya takut kalau saya gak bisa jaganya dan akhirnya keguguran lagi,” ucap Prilly yang khawatir.

“Lho? Kok kamu berpikiran seperti itu? Kamu harus yakin kalau kamu pasti bisa menjaga anak kita. Ada mas yang menjaga kamu dan anak kita Prilly,” ucap Ali meyakinkan Prilly.

“Tapi jaraknya kan deket mas sama kehamilan saya yang pertama, saya takut aja gitu,” keluh Prilly.

Ali menggenggam tangan Prilly, “kamu jangan cemas Prilly, selagi ada mas insha Allah kamu dan anak kita baik-baik saja. Kamu harus yakin sama diri kamu sendiri bahwa kamu mampu menjaga anak kita sampai lahir nanti. Ingat kata dokter sayang kamu jangan banyak pikiran,” ucap Ali yang meyakinkan Prilly.

Prilly mengangguk pelan sambil tersenyum, “makasih ya mas udah nenangin saya,” ucap Prilly.

“Sama-sama,” ucap Ali dan Prilly langsung memeluk tubuh Ali namun ia segera menjauh dari Ali secara tiba-tiba yang membuat Ali heran, “kamu kenapa?” tanya Ali.

“Mas pake minyak wangi apa sih!? Kok aneh wanginya?” tanya Prilly yang menjepit hidungnya.

“Minyak wangi biasa yang suka mas pake kok,” jawab Ali yang mencium aroma tubuhnya sendiri.

“Bohong ya! Kok baunya kayak minyak nyong nyong sih!?” kata Prilly.

“Sembarangan kamu Prilly! Ini minyak wangi yang biasa mas pake! Sini kamu kalau gak percaya!” kata Ali yang akan memeluk Prilly.

“Nggak mau! Jangan deket-deket saya mas!” tolak Prilly yang menjauh dari Ali.

“Biar kamu percaya sama mas Prilly,” kata Ali.

“Nggak! Saya eneg deket mas sekarang! Saya mau lanjut masak!” kata Prilly yang berjalan lalu menyalakan kompor. Ali menyusul Prilly namun langsung ditatap tajam oleh Prilly, “mau apa ngikutin saya!?” 

“Mau membuktikan—”

“Nggak perlu! Jangan deket-deket saya mas! Nanti saya pukul kalau mas berani peluk saya!” ancam Prilly.

“Oke, mas gak akan deket-deket kamu,” ucap Ali.

“Yaudah mas kerja lagi nanti saya panggil kalau sudah matang masakannya,” ucap Prilly.

“Itu ada apa di sana!” tunjuk Ali yang diikuti Prilly.

Cup

Ali langsung berlari sebelum diamuk Prilly karena telah mencium bibirnya singkat.

“MAS ALI!!!”

oOo

“Besok lo ikut gak ke rumah si Jeffry?” kata Tania pada Prilly.

“Ngapain?” tanya Prilly.

“Nonton film katanya,” jawab Yona.

“Film apaan?” tanya Prilly.

Cintanya Pak Dosen Flat! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang