❄️(9) Cintanya Pak Dosen Flat! ❄️

1.6K 85 4
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

“Assalamualaikum, nak?”

“Waalaikumsalam mah?”

“Nak? Gimana kabar kamu disana?”

“Alhamdulillah baik-baik mah, mama sama papa sehat? Padahal Prilly mau telpon mama habis beresin tugas.”

“Papa kamu tiba-tiba drop lagi sayang …”

“Ya Allah … kok bisa mah? Terus keadaan papa gimana?”

“Kata dokter efek dari kecelakaan papa kamu yang bikin papa kamu drop nak. Papa kamu lebih sering sakit kepala dan bahkan pingsan … hiks … hiks … hiks …”

“Prilly takut mah, Prilly gak tenang disini mikirin papa sama mama, Prilly pengen pulang tapi minggu ini Prilly ada UAS, jadi Prilly gak bisa langsung pulang … hiks … hiks …”

“Gapapa sayang, ada budhe Siti sama pakde Karto yang nemenin mama disini.”

“Maaf Prilly gak bisa nemenin mama disana … hiks … hiks … Prilly cuman bisa berdoa disini untuk papa, supaya papa bisa pulih kembali … hiks … hiks …”

“Ada satu hal yang papa inginkan dari kamu nak, papa ingin mama sampaikan ini untuk kamu.”

“Papa mau apa mah? Bilang langsung sama Prilly.”

“Papa ingin melihat kamu menikah sayang … karena kondisi papa belakangan ini selalu drop tiba-tiba. Selagi papa masih diberi umur panjang, papa ingin menjadi wali nikah saat kamu menikah, nak.”

Percakapan lewat telepon itu masih terngiang jelas di ingatan Prilly, Prilly berulang kali menghapus air matanya yang turun dan ketakutan ditinggalkan papa Willy semakin besar ketika mama Ana menjelaskan kondisinya. Ditambah Prilly juga bingung memikirkan permintaan papa Willy, mencari pasangan itu tidak mudah apalagi Prilly yang jomblo sekarang. 

Prilly sengaja ke perpustakaan untuk menyendiri, ia ingin menenangkan pikirannya.

“Kenapa harus kayak gini sih …” keluh Prilly, “kalau aja papa gak kecelakaan mungkin papa gak akan bilang gitu … huft! Gue harus cari calon suami kemana lagi …”

Prilly menjatuhkan kepalanya ke meja saking bingungnya, “huaaa gue bingung!!!” ucap Prilly yang frustasi, seketika ia mendongak dan ada sesuatu ide yang terlintas diotaknya, “apa gue ajak si Fadly pura-pura jadi calon suami gue ke papa ya?” gumamnya, “oke hari ini gue harus ketemu si Fadly!”

Prilly pun mengirim pesan pada Fadly.

Fadly

Lo ngampus gak?

Ngampus kok, kenapa?

Makan dikantin yuk
Lo sibuk gak?

Nggak sih
Ayo
Otw gue sekarang

Oke

Prilly pun langsung bergegas ke kantin, dan tiba-tiba tak sengaja berpapasan dengan Ali. Kejadian kemarin membuat Prilly masih emosi dan ia hanya mendelik sinis pada Ali lalu pergi keluar perpustakaan. Prilly tak peduli di bilang mahasiswi yang tak sopan pada dosennya sendiri, yang penting hatinya masih dongkol pada dosennya itu.

Sementara Ali hanya menatap Prilly yang memasang wajah galak kepadanya, mungkin ia salah tapi ia juga lega masih bisa melihat wajah Prilly.

Prilly pun langsung ke kantin dan duduk tak lama Fadly celingak-celinguk sebentar mencari Prilly dan ia segera menghampiri Prilly.

Cintanya Pak Dosen Flat! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang