Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.Ali dibuat panik saat mendengar kabar Prilly sudah pembukaan 2, sementara Ali sekarang masih berada di kota Malang karena sudah mendarat malam kemarin dari Semarang. Pikirannya sangat tidak tenang sekarang, selesai seminar di kampus kota Malang ia akan terbang lagi ke kota Solo lalu bisa pulang ke Jakarta, ia juga memikirkan Vano dan Nova yang mungkin khawatir melihat Prilly sekarang ada dirumah sakit.
“Mah, gimana keadaan Prilly?”
“Prilly kasian ali.”
“Hah!? Prilly kenapa mah!?”
“Prilly panggil kamu terus Ali sampai nangis-nangis.”
Pikiran Ali semakin tidak tenang mendengar kabar Prilly seperti itu.
“Mah, tolong tenangin Prilly … habis dari kota Malang Ali harus ke kota Solo baru bisa pulang …”
“Mama tidak tega lihat Prilly kesakitan seperti ini Ali … hiks … hiks …"
Ali mengusap wajahnya kasar dan mondar-mandir di kamar hotel, “mah, Ali usahakan pulang ya ke Jakarta habis seminar nanti di Solo. Tolong bilang sama Prilly Ali pasti akan datang mah …”
“Prilly juga bilang kalau kamu jangan lama-lama di luar kota, takut kamu tidak bisa melihat Prilly lagi.”
Ali dibuat frustasi dengan ucapan mama Celine, rasanya ia ingin kabur saja menemui Prilly, “mah … tolong jangan nakutin Ali mah … Ali gak mau kehilangan Prilly … Ali sayang sama Prilly … tolong jaga Prilly terus … kasih kabar tentang Prilly sama Ali … Ali mohon …”
“Iya Ali, mama sekarang menemani Prilly dan juga jaga cucu-cucu mama, mereka juga nanyain kamu terus sama mama. Ya sudah mama tutup, nanti mama kabarin lagi, assalamualaikum.”
“Tunggu mah! Ali mau bicara sama Prilly sama sikembar juga! Mah! Hallo!”
Ali mantap sambungan teleponnya yang sudah ditutup oleh mama Celine, rasanya tubuhnya sangat lemas dan tidak berdaya ingin segera berada disamping Prilly dan mendampingi proses kelahiran anaknya.
“Arggghhh!!! Kenapa harus seperti ini!”
•••••
Mama Celine masuk keruangan Prilly dengan Vano dan Nova yang dibawanya keluar. Vano dan Nova langsung menghampiri Prilly yang terbaring di ranjang rumah sakit.
“Masih mules sayang?” tanya mama Celine pada Prilly.
“Sedikit sedikit mah, tapi sering banget datangnya,” akui Prilly.
“Tenang ya sayang, Ali pasti secepatnya akan pulang kok sudah mama ancam biar dia segera pulang dan bisa mendampingi kamu,” kata mama Celine.
“Nak Ali kan masih ada seminar jeng, takut nanti jadi menganggu nak Ali disana,” kata mama Ana yang mendengar ucapan mama Celine.
“Sudah, tenang saja jeng. Biar Ali cepat pulang kesini makanya saya ancam Ali,” kata mama Celine, yang membuat mama Ana dan Prilly menggeleng pelan.
“Bunda kenapa di suntik tangannya … hiks … hiks …” kata Nova yang tiba-tiba terisak saat melihat tangan Prilly di pasang jarum infus.
Prilly yang menatap Nova langsung terkejut, “lho sayang? Kok kakak Nova nangis?” kata Prilly yang mengusap kepala Nova.
“Nova sedih liat bunda cakit … hiks … hiks …” ucap Nova yang akhirnya menangis.
“Bunda tidak sakit sayang, bunda kan tidak apa-apa, nanti Vano dan Nova kan bakal ketemu adik,” kata mama Ana menenangkan Nova.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintanya Pak Dosen Flat! [SELESAI]
Fanfic(Aliando❤️Prilly Fanfiction) °°°°° Lulusan S2 terbaik di kampus luar negeri, masih berstatus lajang membuat seorang Fraliand Alvis Mahesta Syarief menjadi dosen idola para mahasiswi di kampus karena ketampanannya. Meskipun memang terkenal tegas, suk...