❄️(49) Cintanya Pak Dosen Flat! ❄️

1K 67 2
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

“Bunda …” lirih Vano dengan suara serak mendatangi Prilly di dapur.

Prilly menoleh, “pagi anak ganteng, Nova sudah bangun?” tanya Prilly.

“Udah bunda,” jawab Vano.

“Vano mandi dulu gih, nanti sarapan bareng ayah,” kata Prilly. Vano malah memeluk kaki Prilly sambil sedikit merengek, “Vano kenapa nak? Tumben manja sama bunda?” kata Prilly. Vano tidak menjawab ia semakin memeluk erat kaki Prilly.

Prilly pun mengusap rambutnya dan tak sengaja menyentuh kening Vano yang panas dan membuat Prilly terkejut, “lho? Badan Vano panas?” kata Prilly yang panik.

Prilly menatap wajah Vano yang sayu, “sayang sakit ya?”

Vano mengangguk, “dingin bunda … hiks … hiks …” rengek Vano yang menangis.

“Cup sayang, kita ke dokter ya sekarang, nanti bunda izin sama bu guru Vano gak sekolah ya,” kata Prilly.

Vano menggeleng cepat, “Vano mau belajal bunda … hiks … hiks …” rengek Vano yang jadi rewel.

“Badan Vano panas sayang, kita ke dokter ya biar cepet sembuh,” bujuk Prilly.

“Gendong bunda …” pintanya yang dituruti Prilly.

Prilly pun menggendong tubuh Vano dan mengusap punggungnya sambil berjalan.

Ali pun melihat Prilly dan Vano, “lho? Tumben banget Vano manja?” kata Ali.

“Badan Vano panas mas ayah, coba cek,” jawab Prilly.

Tangan Ali pun memegang kening Vano yang panas dan membuat Ali khawatir, “ya ampun panas sekali badannya, kita bawa ke dokter Vano bun,” kata Ali yang diangguki Prilly.

Nova pun keluar kamar yang sudah mandi dan memakai seragamnya keheranan melihat Vano, “bunda, kenapa Vano di gendong?” tanya Nova.

“Vano sakit sayang,” kata Prilly.

“Jadi Nova sekolah cendili dong?” kata Nova.

“Iya, Nova sekolah sendiri dulu ya. Vano mau bunda bawa ke dokter,” tutur Prilly yang membuat Nova menunduk sedih.

“Nova nanti ayah antar ke sekolah ya,” ucap Ali.

“Nova mau cama Vano ayah, Nova mau nemenin Vano aja,” ucapnya.

“Nova kan sehat, harus sekolah nak. Vano ada bunda yang nemenin,” kata Prilly.

“Nova ndak mau pisah cama Vano,” akui Nova yang sendu.

“Vano gak akan pisah sama Nova kok, Vano cuman mau ke dokter aja sayang. Nanti Vano di kasih obat sama dokter biar sembuh, Nova jangan khawatir ya sama Vano,” ucap Ali.

“Nova takut Vano disuntik cama doktel ayah,” kata Nova.

“Nggak sayang, Vano gak disuntik kok,” kata Ali, “Nova sarapan dulu ayo, ayah antar ke sekolah habis ini.”

•••••

Ali menggendong Vano yang menangis sambil menunggu Prilly menebus obat, Ali bersyukur Vano hanya demam biasa dan tidak harus dirawat.

“Ayah … hiks … hiks …” rengek Vano.

“Iya ayah disini kok, Vano mau apa nak?” tanya Ali.

“Vano mau pulang ayah … mau pulang … hiks … hiks …” rengek Vano.

“Iya nanti kita pulang sayang, tunggu bunda dulu sebentar ya,” kata Ali yang mengusap kepala Vano.

Cintanya Pak Dosen Flat! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang