Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.Prilly selesai menjemput Vano dan Nova, ia pun memarkirkan motornya. Prilly pun membawa kantong belanjaannya ke dalam.
“Ganti baju dulu nak, nanti main lagi,” kata Prilly yang melihat anak-anaknya sibuk bermain mainan yang baru dibelinya.
“Cebental lagi bunda, Vano mau telbangin pecawat dulu!” kata Vano yang berusaha menerbangkan mainan pesawat.
“Yaudah, jangan kemana-mana main di depan rumah aja,” kata Prilly mengingatkan.
“Iya bunda!” jawab Vano dan Nova.
Prilly pun masuk ke dapur untuk menyimpan belanjaannya dan menatanya di kulkas, setelah selesai Prilly memanggil anak-anaknya
“Vano, Nova masuk sayang. Ganti baju sama makan siang dulu,” kata Prilly, namun Prilly tidak mendengar suara anak-anaknya, “kok gak jawab sih mereka?” gumam Prilly lalu memutuskan untuk ke depan tapi tidak ada anak-anaknya, hal itu membuat Prilly panik.
“Vano! Nova! Lagi sembunyi dimana kalian, ayo keluar!” teriak Prilly namun anak-anaknya tidak muncul, “ya Allah sayang kalian dimana sih!?” kata Prilly yang mencari-cari ke segala ruangan di rumahnya lalu keluar lagi, Prilly melihat pintu pagar yang terbuka dan Prilly mencari-cari anak-anaknya, “Devano! Denova!” panggil Prilly yang ketakutan, Prilly pun bertanya kepada tetangga sekitar tapi tidak ada yang melihat Vano dan Nova pergi kemana, ia pun keluar komplek berharap melihat anak-anaknya.
“Ya Allah kalian kemana sih!? Jangan bikin bunda takut sayang … hiks … hiks …” kata Prilly yang mencari-cari anak-anaknya.
Prilly segera menghubungi Ali karena saking panik dan ingin menangis, Prilly langsung berlari ke rumah lalu mengambil tasnya, “gak mungkin anak gue diculik … hiks … hiks …”
“Hallo bunda?”
“Mas ayah … hiks … hiks …”
“Lho? Bunda kenapa nangis? Ada apa?”
“Vano sama Nova mas … hiks … hiks …”
“Vano sama Nova kenapa bunda!?”
“Mereka gak ada mas ayah … bunda takut … hiks … hiks …”
“Kok bisa mereka gak ada!? Bunda jemput gak ke sekolah!?”
“Bunda udah jemput mas ayah! Mereka main di luar rumah tapi sekarang mereka gak ada … hiks … hiks … bunda takut mereka diculik …”
“Ya sudah ayah pulang sekarang!"
“Iya mas, bunda takut banget mereka diapa-apain … hiks … hiks …”
“Bunda jangan kemana-mana sebelum ayah pulang!”
Ali langsung memutuskan teleponnya, lalu Prilly menangis karena kehilangan anak-anaknya yang entah pergi kemana, “Vano sama Nova kemana sih … hiks … hiks …” kata Prilly yang terduduk lemas.
Sekitar 30 menit Ali datang dan masuk ke rumah dengan buru-buru menemui Prilly yang masih menangis. Prilly langsung mendongak saat Ali masuk.
“Mas …”
“Gimana ceritanya Vano sama Nova hilang bunda!?” tanya Ali to the point.
“Tadi mereka sama main di depan mas ayah, tapi waktu bunda liat lagi mereka udah gak ada. Bunda udah tanyain ke tetangga gak ada yang liat!” tutur Prilly.
“Bunda kemana bisa ninggalin mereka di luar!?” tanya Ali.
“Bunda bawa belanjaan ke dapur sambil masukin bahan makanan ke kulkas,” kata Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintanya Pak Dosen Flat! [SELESAI]
Fanfiction(Aliando❤️Prilly Fanfiction) °°°°° Lulusan S2 terbaik di kampus luar negeri, masih berstatus lajang membuat seorang Fraliand Alvis Mahesta Syarief menjadi dosen idola para mahasiswi di kampus karena ketampanannya. Meskipun memang terkenal tegas, suk...