Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.Ali dan Prilly akhirnya sampai di kantor polisi dan ia pun melangkah masuk dan disambut oleh beberapa orang polisi disana.
"Dengan saudara pak Fraliand?" tanya pak polisi tersebut yang diangguki Ali, polisi itu menatap Prilly, "ini istrinya pak?"
"Iya pak, ini istri saya Prilly," ucap Ali yang diangguki polisi.
"Mari masuk pak, pelakunya ada di dalam," ucap polisi tersebut yang mengajak masuk Ali dan Prilly.
Semakin Prilly melangkah menemui pelakunya, Prilly semakin mengeratkan genggaman pada tangan Ali. Lalu Ali menoleh pada Prilly, "tenang saja, tidak akan apa-apa Prilly. Kita temui langsung sama-sama ya," ucap Ali yang menenangkan Prilly yang diangguki Prilly yang cemas.
Prilly dan Ali akhirnya melihat siapa pelakunya walaupun dari arah belakang yang duduk sambil menunduk, Prilly berusaha menenangkan dirinya agar tenang. Lalu Ali dan Prilly pun duduk berhadapan dengan pelaku yang menggunakan Hoodie berwarna hitam dan juga kacamata serta masker yang didampingi oleh polisi.
"Silahkan buka masker dan kacamatanya," titah polisi tersebut pada pelaku tersebut. Akhirnya dengan pelaku itu membuka masker, kacamata serta Hoodie yang menutupi kepalanya dan membuat Prilly dan Ali terkejut melihatnya.
Ali sangat tidak menyangka dan ia pun mengeraskan rahangnya yang marah, sementara Prilly menutup mulutnya tak percaya.
"Maafkan saya pak Ali, saya khilaf ..." lirihnya.
"Saya tidak menyangka kalau orang yang mencelakakan istri saya adalah rekan kerja saya sendiri, saya betul-betul sangat kecewa pada bu Resa," akui Ali.
"Tolong maafkan kesalahan saya pak Ali ... hiks ... hiks ... saya ... saya sangat diluar kendali melakukan hal itu ... hiks ... hiks ," ucap bu Resa yang menyesal meminta ampun pada Ali, "maafkan saya Prilly ... tolong maafkan saya, saya sangat menyesal sekali ... saya janji tidak akan mengulanginya lagi ..." ucap Resa yang bersimpuh dan menyentuh kedua kaki Prilly.
"Jangan coba-coba sentuh istri saya sedikit pun!! Saya tidak sudi!!" cegah Ali dengan tegas yang sangat emosi dan membuat Prilly terkejut dengan kemarahan suaminya, lalu Resa pun memilih mundur dan kembali duduk sambil sesenggukan
"Bu Resa kenapa jahat sama saya? Apa saya sudah melakukan kesalahan sama bu Resa sampai bu Resa menabrak saya waktu itu?" tanya Prilly dengan lirih, namun bu Resa hanya menggeleng.
"Apa maksud dan tujuan bu Resa mencelakai istri saya!?" kata Ali dengan marah, namun Resa masih terdiam membuat Ali kesal, "jawab sekarang! Saya ingin minta penjelasan dari bu Resa!" bentak Ali, Prilly menatap wajah Ali supaya tidak membentaknya tapi Ali tidak peduli.
"Maafkan saya pak Ali ... hiks ... hiks ... sebenarnya saya suka dan cinta sama pak Ali ... hiks ... hiks ... waktu saya tau pak Ali sudah menikah, saya sangat tidak terima sekali apalagi pak Ali menikah dengan Prilly, saya sangat marah dan dendam saat itu. Akhirnya ... saya mencari cara supaya bisa merebut pak Ali dari Prilly ... maafkan saya pak Ali ... saya sangat khilaf pada saat itu ... hiks ... hiks ..."
Prilly yang mendengar penjelasan dari Resa tak menyangka dosennya itu sudah merencanakan niat jahat kepadanya, air mata Prilly langsung turun seketika tak kuasa menahan kesedihan nasibnya sendiri.
"Saya gak habis pikir dengan pemikiran bu Resa, bu Resa itu seorang dosen yang berpendidikan tinggi, hanya karena saya sudah menikah membuat bu Resa dibutakan oleh rasa cemburu sampai mencelakai mahasiswi bu Resa sendiri? Apa bu Resa tidak pernah berpikir dampaknya akan seperti apa melakukan tindak kejahatan seperti itu!?" tanya Ali dengan tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintanya Pak Dosen Flat! [SELESAI]
Fanfiction(Aliando❤️Prilly Fanfiction) °°°°° Lulusan S2 terbaik di kampus luar negeri, masih berstatus lajang membuat seorang Fraliand Alvis Mahesta Syarief menjadi dosen idola para mahasiswi di kampus karena ketampanannya. Meskipun memang terkenal tegas, suk...