❄️(44) Cintanya Pak Dosen Flat! ❄️

1.4K 78 4
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Ali tak berhenti bersyukur melihat dua anaknya sudah lahir dengan sehat dan tidak kekurangan suatu apapun yang terlelap di box bayi. Sementara Prilly masih beristirahat setelah melahirkan secara normal, dan tentu Ali menjadi bulan-bulanan keganasan Prilly saat melahirkan anak mereka sampai banyak cakaran di tangannya, rambutnya yang masih terasa sakit karena dijambak serta kupingnya yang masih merah karena dijewer Prilly.

Rasanya aneh dan tidak menyangka kalau dirinya sudah menjadi seorang ayah, padahal dari dulu ia sangat cuek soal asmara dan lebih mementingkan karirnya disaat teman-teman sebayanya sudah berkeluarga. 

Jempol Ali mengusap pipi mungil bayi perempuannya sambil tersenyum.

Cklek

Ali langsung mendongak dan melihat mama Ana yang baru datang, “mama …” Ali langsung menghampiri mama Ana dan mencium punggung tangan ibu mertuanya.

“Nak Ali, bagaimana keadaan Prilly?” tanya mama Ana yang khawatir.

“Alhamdulillah mah, Prilly dan anak-anak sehat dan sekarang Prilly sedang beristirahat mah,” kata Ali.

“Alhamdulillah kalau begitu, mama selama di perjalanan berdoa terus dengan cemas memikirkan Prilly nak Ali,” kata mama Ana.

“Iya mah, Prilly tidak apa-apa kok walaupun melahirkan secara normal,” ujar Ali yang diangguki mama Ana.

“Oh iya cucu-cucu mama mana?” tanya mama Ana.

“Disana mah,” tunjuk Ali yang berjalan diikuti mama Ana.

Mama Ana pun menatap cucu kembar pertamanya dengan rasa bahagia dan terharu, “masya Allah, ganteng dan cantik sekali cucunya eyang putri,” gumamnya yang mengusap pelan cucunya satu-persatu dengan tersenyum.

“Mama …” lirih Prilly yang membuat mama Ana dan Ali menoleh pada Prilly.

Mama Ana langsung memeluk Prilly dengan rindu, “alhamdulillah sayang, mama kangen sekali sama kamu nak,” ucap mama Ana.

“Prilly juga kangen sama mama,” ucap Prilly, “mama dari kapan datang ke sini?” tanya Ali.

“Baru kok sayang, maafkan mama ya baru kesini setelah cucu-cucu mama lahir, mama begitu sampai Jakarta langsung ke rumah sakit,” ucap mama Ana.

“Gapapa mah, yang penting Prilly seneng mama ada disini sekarang,” kata Prilly.

“Prilly, mama, maaf ya mama Celine dan papa Tomi telat sampai Jakarta. Karena mereka masih ada di Singapura jadi mereka mengambil jadwal terbangnya malam hari. Kemungkinan malam ini atau paling telat besok akan kesini,” kata Ali.

“Tidak apa-apa nak Ali, yang penting orang tau nak Ali selamat sampai tujuan pulang ke Jakarta,” kata mama Ana.

“Aamiin mah,” jawab Ali.

•••••

Prilly tersenyum saat memangku bayi perempuannya yang tadi menangis, ia menciumi kedua pipinya terus saking gemas dan membuat tidurnya sedikit terusik.

“Jangan diganggu, kasihan nanti bangun lagi,” ucap Ali mengingatkan.

“Abis gemes mas,” akuinya yang digelengi kepala mama Ana.

Cklek

Mama Celine dan papa Tomi pun masuk, “assalamualaikum …”

“Waalaikumsalam …”

Ali dan Prilly mencium punggung tangan mama Celine dan papa Tomi sementara mama Ana bercipika-cipiki dengan mama Celine.

“Maaf kami baru sampai kemarin malam, makanya baru kesini,” kata papa Tomi.

Cintanya Pak Dosen Flat! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang