❄️(42) Cintanya Pak Dosen Flat! ❄️

1.4K 66 1
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Usia kandungan Prilly sudah memasuki 7 bulan dan Prilly juga sering gampang lelah dan juga pegal-pegal daerah punggungnya. Prilly merasa bosan lama-lama di kamar, ia pun keluar dan mencari Ali.

“Mas?” panggil Prilly yang berjalan ke ruang kerjanya. Namun tidak ada ia pun berjalan ke dapur namun tidak ada, dan ia mendengar sesuatu di halaman belakang rumahnya dan ternyata Ali ada disana, “mas Ali ngapain?”

“Mas lagi jemur baju,” kata Ali yang memeras baju-baju lalu menjajarkan pada jemuran.

“Mas kenapa gak bilang kalau mau cuci baju sekarang? Biar sama saya aja nyucinya,” kata Prilly.

“Tidak apa-apa, sekalian mas cuci baju mas yang kotor,” kata Ali.

“Saya bantuin ya,” tawar Prilly.

“Tidak usah! Kamu duduk saja jangan bantuin mas,” cegah Ali langsung.

“Gapapa mas, kan cuman jemur aja kok ya,” kata Prilly.

“Sudah Prilly nurut sama mas! Kamu jangan capek-capek, duduk saja di kursi,” titah Ali.

“Ya udah deh,” kata Prilly dengan cemberut lalu duduk di kursi memperhatikan Ali disana, Prilly pun mengusap-usap perutnya dan ia meringis pelan, “aduh … kalian aktif banget sih sayang?” gumam Prilly menatap perutnya.

Ali pun selesai menjemur baju ia menaruh ember lalu duduk di sebelah Prilly, ia melihat Prilly yang mengelus perutnya sambil meringis, “kamu kenapa?” tanya Ali.

“Anak mas gak mau diem,” adunya. Ali memperhatikan perut Prilly yang semakin membesar, ia tersenyum kecil dan tak sabar menantikan anaknya lahir, “mas pegang deh!” Prilly membawa telapak tangan Ali untuk di tempelkan di perutnya.

Ali merasakan sebuah tendangan dari dalam sana yang membuat Ali sedikit kaget, “dia sangat aktif sekali,” kata Ali.

“Iya mas, dari tadi muter-muter terus sampai saya ngilu,” ucap Prilly. 

Ali mengusap-usap perut Prilly, “kalian jangan tendang perut bunda terlalu keras, kasihan bundanya,” kata Ali yang mengobrol pada anaknya di dalam, Prilly hanya terkekeh kecil.

“Mas,” gumam Prilly.

“Kenapa?” tanya Ali.

“Mas udah ada nama belum buat mereka?” tanya Prilly.

“Masih mas cari, kenapa?” tanya Ali.

“Gapapa sih nanya aja, saya juga sama masih cari yang pas,” kata Prilly yang diangguki Ali, “oh iya mas, kita belum beli perlengkapan buat mereka,” ucap Prilly.

“Benar juga, hari ini mas akan buat kamarnya dulu,” kata Ali.

“Ruangan mana yang mau mas pakai?” tanya Prilly.

“Ruangan kerja mau mas buat untuk kamar mereka, biar tidak kejauhan dengan kamar kita,” ucap Ali.

“Terus ruangan kerja mas dimana kalau dipakai buat kamar baby?” tanya Prilly.

“Di ruangan satu lagi dekat ruang TV,” jawab Ali yang diangguki Prilly.

“Kira-kira mereka cewek atau cowok ya?” tanya Prilly yang mengelus perutnya.

“Mungkin keduanya,” kata Ali.

“Lucu banget kayaknya kalau mereka berdua cewek sama cowok, yang satu cantik kayak saya, yang satu ganteng kayak mas,” gumam Prilly sambil tersenyum.

Cintanya Pak Dosen Flat! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang