❄️(58) Cintanya Pak Dosen Flat! ❄️

768 62 6
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

“Bunda!” seru Vano dan Nova yang baru datang. Prilly langsung menoleh dan tersenyum, lalu Vano dan Nova menghampiri Prilly.

“Jalan-jalannya seru gak sayang?” tanya Prilly.

“Selu bunda! Nova cama Vano di kasih balon walna-walni!” kata Nova yang menunjukkan balon dengan Vano juga.

“Wah? Dikasih sama siapa balonnya?” tanya Prilly.

“Cama badut!” jawab Vano.

Ali pun masuk ke kamar dan duduk di sebelah Prilly, “nih, siomay sama telur gulungnya bun,” kata Ali yang memberikan makanan pada Prilly.

“Makasih ya ayah,” kata Prilly yang langsung melahap siomaynya, sementara Vano dan Nova duduk makan cemilannya. 

“Enak?” tanya Ali menatap Prilly.

“Enak banget, ayah mau gak?” tawar Prilly yang digelengi Ali.

“Habiskan saja,” kata Ali yang diangguki Prilly.

Prilly mengusap perutnya yang sudah buncit, “pasti anak bunda seneng banget deh ayah udah beliin siomay buat bunda,” gumam Prilly dan Ali tersenyum menatapnya.

“Nanti siang ayah ke kantor papa ya,” kata Ali.

“Mau ngapain?” tanya Prilly.

“Papa minta ayah kesana buat bantuin urusan bisnis papa, minggu depan papa akan keluar negeri,” kata Ali yang diangguki Prilly. Tangan Ali mengusap perut Prilly, “sehat-sehat ya sayangnya ayah,” gumam Ali yang membuat Prilly tersenyum.

•••••

Prilly memasukkan semua pakaian ke dalam mesin cuci, sementara Vano dan Nova main kejar-kejaran sambil tertawa.

“Sayang jangan lari-lari, nanti jatuh!” ucap Prilly memperingatkan. Nova langsung berlari ke arah Prilly dan memeluk kaki Prilly sambil tertawa, “capek kakak lari-lari terus dari tadi,” kata Prilly yang mengingatkan.

“Vano jadi monstel bunda, Nova takut!” lapor Nova pada Prilly sambil terkekeh.

“Waaaa!!” teriak Vano yang mengejutkan Nova.

“Aaaaa takuuutt!” jerit Nova yang bersembunyi di badan Prilly yang membuat Prilly kesulitan.

“Ya ampun sudah mainnya kakak, capek tuh sampai keringatan begitu,” kata Prilly menatap anak-anaknya. 

Vano menatap perut Prilly, “bunda gendut!” ledek Vano.

“Kok kakak ledekin bunda?” tanya Prilly.

“Pelut bunda kayak badut hihi,” kata Vano.

“Kan didalam perut bunda ada adiknya kakak lho,” kata Prilly.

“Adik Nova kok dipelut bunda telus sih? Nova kan pengen ketemu,” kata Nova.

“Nanti sayang, masih lama adiknya kakak lahir,” kata Prilly.

“Ndak bisa cekalang lahilnya bunda?” tanya Vano.

“Nggak bisa dong sayang,” kata Prilly yang tersenyum, “coba kakak pegang perut bunda,” titah Prilly.

Vano dan Nova meletakkan telapak tangannya dan mereka merasakan ada yang bergerak, hal itu membuat Vano dan Nova terkejut.

“Ada yang belgelak didalam pelut bunda Nova!” kata Vano yang antusias.

“Iya Vano! Adiknya gelak-gelak!”

Prilly hanya terkekeh melihat kedua anaknya yang sibuk menyapa calon adik mereka.

Cintanya Pak Dosen Flat! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang