Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.Sudah 1 minggu Prilly berubah dan tidak banyak bicara seperti dulu pada Ali, membujuk Prilly adalah hal yang paling sulit dilakukan Ali selama hidupnya. Jika Ali bisa memilih, lebih baik ia membuat soal ujian seharian penuh atau membuat skripsi daripada membujuk Prilly yang sulitnya minta ampun karena Ali sudah kehabisan akal karena bujukannya tidak ada yang mempan.
Ali keluar kamarnya dan ke ruang makan untuk sarapan, ia melihat Prilly yang sedang memasak. Ali berinisiatif untuk membujuknya lagi dengan menghampirinya, “bunda,” panggil Ali namun dihiraukan oleh Prilly, “mas minta maaf sayang,” kata Ali yang lagi-lagi dihiraukan Prilly. Tangan Ali memeluk perut Prilly namun Prilly langsung menghindar, Ali hanya bisa menghela nafasnya.
“Bunda! Ayah!” panggil Nova yang datang dan sudah rapi mengenakan seragam sekolah, “bunda, Nova susah iket lambutnya,” kata Nova.
“Sini Nova nya, bunda iket rambutnya,” kata Prilly dan Nova langsung menghampiri Prilly, “iket biasa aja ya,” kata Prilly yang diangguki Nova.
Lalu Vano menyusul Nova, “nanti yang jemput Vano cama Nova pulang sekolah siapa?” tanya Vano.
“Ay—”
“Bunda yang jemput ya,” Prilly langsung memotong ucapan Ali.
“Ayah saja yang jemput kalian nanti,” sela Ali.
“Nanti pulang sekolah jalan-jalan mau gak?” tawar Prilly dengan sengaja.
“Mau bunda!” jawab Vano dan Nova bersamaan.
Lagi-lagi Ali mendesah pelan.
Prilly selesai mengikat rambut Nova dan juga menyisir rambut Vano, “kalian langsung sarapan sama ayah, biar gak telat ke sekolahnya.”
•••••
Ali menghela nafas berat sambil menyandarkan punggungnya ke kursi karena masih memikirkan Prilly yang masih belum mau dibujuk, entah dengan cara apalagi agar Prilly bisa memaafkan dirinya. Ali benar-benar merutuki dirinya sendiri karena telah spontan mengucapkan kata-kata yang membuat Prilly sakit hati dan tidak mau memaafkan dirinya sampai sekarang.
Ali pun menghubungi mama Celine berharap mama Celine bisa membantu dan memberikan solusi kepadanya.
“Assalamualaikum, mah.”
“Waalaikumsalam, Ali. Tumben nelpon mama? Kenapa?”
“Ali butuh bantuan, mah.”
“Ck, ngabarin mama cuman minta bantuan aja sama mama!”
“Ini penting mah.”
“Mau pinjem uang?”
“Bukan, uang Ali banyak kok.”
“Sombong bgt kamu! Terus mau minta bantuan apa?”
“Tolong bujuk Prilly mah … dari kemarin Ali sudah bujuk Prilly …”
“Lho? Kalian lagi berantem?”
“Iya mah.”
“Kok bisa kalian berantem?”
“Ali gak sengaja mah bikin Prilly ngambek.”
“Kamu apain menantu kesayangan mama sampai ngambek Ali!?”
“Seminggu yang lalu si kembar hilang waktu main di depan rumah, terus Prilly telpon Ali karena panik sambil nangis. Ali kaget dan dari kampus langsung pulang dan Ali marah nyalahin Prilly karena sudah membuat si kembar hilang, Ali berniat untuk langsung lapor polisi karena takut si kembar diculik. Gak lama sikembar pulang dan ternyata mereka gak diculik dan Prilly langsung menegur si kembar karena si kembar sudah diingatkan sama Prilly untuk tidak keluar tapi mereka malah keluar karena ngejar kupu-kupu sama kelinci katanya. Ali langsung menyalahkan Prilly dan tetap mempersalahkan Prilly, sampai akhirnya Prilly marah sama Ali mah …”
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintanya Pak Dosen Flat! [SELESAI]
Fanfiction(Aliando❤️Prilly Fanfiction) °°°°° Lulusan S2 terbaik di kampus luar negeri, masih berstatus lajang membuat seorang Fraliand Alvis Mahesta Syarief menjadi dosen idola para mahasiswi di kampus karena ketampanannya. Meskipun memang terkenal tegas, suk...