❄️(16) Cintanya Pak Dosen Flat! ❄️

1.6K 88 6
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Sinar matahari pagi menyorot masuk ke kamar mereka tapi Prilly malah mencari posisi yang nyaman dan juga guling untuk dipeluknya, akhirnya ia menemukan gulingnya dan kembali tidur dengan nyaman.

“Ekhem!"

Prilly pun merasa terusik dengan suara deheman berulang kali akhirnya ia membuka matanya dengan sangat terkejut.

“Aaaaaaa!!!” jerit Prilly langsung duduk dan menjauh dari Ali, “bapak ngapain disini!? Mau modus ya sama saya!?” tanya Prilly yang memeluk tubuhnya sendiri ketakutan dan kesal.

“Lho, ini kamar saya memang kenapa?” kata Ali, “lagian siapa yang mau modus sama kamu, yang peluk tubuh saya duluan itu kamu!” jelas aku

Prilly mendesis kesal, “ya mana saya kalau itu badan bapak! Harusnya bapak menghindar dong bukannya diem aja!” cerocos Prilly pada Ali.

“Saya tau pasti kamu itu sengaja dan nyaman peluk tubuh saya,” kata Ali yang membuat Prilly melongo tak percaya.

“Idih enak aja! Bapak yang keenakan!” balas Prilly tak terima.

“Sana shalat subuh dulu daripada kamu ngomel-ngomel begini!” titah Ali yang keluar dari kamarnya dan Prilly pun memeletkan lidahnya meledek Ali. Prilly pun menatap jam dinding yaitu pukul 06.30 da mendesah pelan.

“Ya ampun kok bisa sih gue bangun jam segini! Gara-gara si bapak nih!” omel Prilly lalu ia pun turun dari ranjang dan segera wudhu sebelum waktu shalat subuh berakhir.

•••••

Ali baru selesai memasak sementara Prilly baru selesai mandi, ia pun keluar kamar dan perutnya merasa kelaparan akhirnya ia memutuskan untuk ke dapur namun ia melihat Ali disana, ia pun akhirnya berbalik masuk kamarnya lagi.

“Mau kemana kamu? Sini,” titah Ali dan dengan malas-malasan Prilly mendatangi Ali dan duduk di kursi, “jangan pura-pura menghindari saya, saya tau kamu pasti lapar,” ucap Ali yang malah membaca pikiran Prilly dan membuat Prilly geram.

Pagi-pagi udah nyebelin banget sih si bapak!?

“Sok tau!” ucap Prilly.

Ali pun menyimpan sepiring spaghetti tanpa banyak bicara di hadapan Prilly dan sepiring lagi untuknya. Ali pun duduk di sebelah Prilly lalu melahap spaghettinya tapi Ali melirik Prilly yang tidak menyentuh spaghetti buatannya.

“Kenapa gak dimakan?” tanya Ali.

“Ini buat saya?” tanya Prilly ragu.

“Memang saya masak buat siapa lagi kalau bukan buat kamu Prilly?” kata Ali yang membuat Prilly terdiam, “cepetan di makan, jangan pura-pura tidak mau makan masakan saya.”

Prilly mencebikkan bibirnya lalu tangannya seperti mengorek-ngorek sesuatu di spaghettinya, “aman kan ini?” kata Prilly memastikan.

“Kamu anggap saya psikopat yang menaruh sianida di makanan kamu?” kata Ali yang menatap Prilly.

“Saya cuman nanya doang sama bapak,” jawab Prilly.

“Tetap saja kamu menuduh saya,” balas Ali.

“Nggak ya! Bapak aja yang pikiran negatif sama saya!” balas tak mau kalah.

“Sudah! Habiskan spaghettinya,” titah Ali dan Prilly pun melahap spaghettinya sampai habis lalu ia menyimpan piring kotornya di wastafel dan duduk di ruang TV. Ali pun yang selesai mencuci piring segera menghampiri Prilly diruang TV.

Cintanya Pak Dosen Flat! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang