❄️(56) Cintanya Pak Dosen Flat! ❄️

823 55 4
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

“Bunda …” panggil Ali dengan mata terpejam meraba-raba sebelah ranjangnya, “bunda …” panggil Ali dan ia pun perlahan membuka matanya dan duduk untuk mengumpulkan nyawanya.

Prilly keluar yang baru selesai mandi, ia melihat Ali yang duduk sambil menunduk, “ayah mandi sana,” titah Prilly.

“Bunda …” panggil Ali lagi.

“Apa?” jawab Prilly yang mengeringkan rambutnya dengan handuk.

“Sini …” ucap Ali.

“Bunda lagi ngeringin rambut dulu bentar,” kata Prilly.

“Sini bunda …” rengek Ali yang membuat Prilly berdecak.

“Sebentar ya ampun! Sabar dong ayah!” sentak Prilly.

“Cepetan bunda …” rengek Ali yang membuat Prilly menghela nafasnya dengan sikap aneh Ali.

Prilly mendekat pada Ali, “kenapa sih ayah? Mandi sana!” titah Prilly. Ali tak menjawab malah memeluk tubuh Prilly yang masih mengenakan handuk dan membuat Prilly terkejut, “ayah kenapa sih!?” tanya Prilly.

“Pengen peluk,” kata Ali dengan manja.

“Aduh! Ayah kan anterin sekolah Vano sama Nova! Nanti telat tau! Manja banget sih udah tua juga!” ucap Prilly kesal.

“Ayah kan kangen sama adiknya si kembar,” ucap Ali yang menempelkan pipinya pada perut Prilly. 

Semenjak Prilly hamil, sikap Ali menjadi aneh dan sangat tidak biasa. Sikap Ali menjadi manja dan apa-apa tidak mau jauh dengannya, sifatnya sangat mirip seperti Prilly. Hal itu membuat Prilly bingung dan juga kerepotan karena selain harus mengurus Vano dan Nova, Prilly juga harus mengurus Ali yang merengek seperti bayi besar. 

“Mas udah ih! Ini sesak tau di peluk gini!” omel Prilly yang melepas tangan Ali namun Ali tetap memeluknya.

“Bunda jangan gitu dong, ayah kan masih kangen,” ucap Ali yang membuat Prilly mendesah berat.

“Ya ampun mas! Vano sama Nova nanti telat kalau mas masih peluk kayak gini!” omel Prilly namun Ali menghiraukannya, “bunda hitung sampai tiga kalau gak mandi juga bakal bunda mandiin di teras biar diliatin sama tetangga!” ancam Prilly yang membuat Ali langsung beranjak.

“Tega banget! Memang ayah ayam apa dimandiin diluar!?” balas Ali yang protes.

“Ya salah sendiri gak nurut! Manja mulu udah tua juga!” ledek Prilly.

Cup

Ali langsung mengecup bibir Prilly lalu kabur masuk kamar mandi.

“Dasar dosen mesum! Sukanya cari kesempatan!” omel Prilly yang berteriak kesal dengan tingkah Ali.

“Berisik! Nanti mas hukum lagi kalau bunda ngomel-ngomel!” balas Ali dalam kamar mandi.

“Hukum! Hukum! Modus mas doang ngancam bunda! Dasar bayi tua!” ledek Prilly.

•••••

“Bunda! Nanti bunda kan jemput Vano cama Nova?” tanya Vano sambil mengunyah roti selai coklatnya.

“Iya nanti bunda yang jemput,” jawab Prilly.

“Ayah saja yang jemput!” ucap Ali yang membuat Vano dan Nova menatapnya.

“Bunda aja gapapa ayah,” kata Prilly yang ikut sarapan dengan suami dan anaknya.

“Ayah saja, bunda jangan capek-capek kan lagi hamil,” cegah Ali.

Cintanya Pak Dosen Flat! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang