Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.Prilly menatap perutnya yang masih rata di pantulan kaca, Prilly senang sekali sambil mengusap-usap perutnya.
“Perasaan berat badan gue udah naik deh, tapi kok perut gue belum keliatan kayak orang hamil ya?” gumam Prilly yang bingung sendiri, ia pun menata rambutnya lalu keluar kamar dan ia mencium masakan mama Ana di dapur.
“Mama masak apa?” tanya Prilly yang mendatangi mama Ana.
“Mama masak ikan nila, sama sayur, nak,” jawab mama Ana.
“Wah, kayaknya enak banget deh,” ungkap Prilly.
“Iya dong sayang, soalnya kalau kamu makan ikan bagus banget untuk anak kamu di dalam perut,” kata mama Ana yang membuat Prilly tersenyum, “kamu berangkat kuliah jam berapa?” tanya mama Ana.
“Nanti jam 8 mah,” jawab Prilly.
“Bareng sama nak Ali berangkatnya?” tanya mama Ana yang diangguki Prilly.
“Mah, Prilly mau tanya deh,” ucap Prilly.
“Kenapa nak?”
“Kok perut Prilly gak kayak orang hamil ya? Kan berat badan Prilly udah naik,” keluh Prilly.
Mama Ana tersenyum menanggapi Prilly, “kamu itu baru hamil dua bulan sayang, jadi belum kelihatan buncit perut kamu. Kalau udah masuk empat bulan baru kelihatan buncit,” jelas mama Ana.
“Oh, gitu ya mah. Gapapa ya?” tanya Prilly.
“Gapapa sayang, asal kamu gak ada yang dikeluhkan semuanya insha Allah baik-baik saja,” ucap mama Ana.
Ali pun yang sudah siap untuk ke kampus dan tinggal sarapan, Ali pun duduk di meja makan.
“Eh, mas mau berangkat sekarang?” tanya Prilly yang melihat Ali sudah duduk saja di kursi.
“Nggak, mas berangkat bareng kamu,” kata Ali yang diangguki Prilly.
“Mas aku mau keluar sebentar ya,” kata Prilly.
“Mau kemana?” tanya Ali.
“Mau beli kue serabi aja di dekat pertigaan,” jawab Prilly.
“Sama mas aja, kamu tunggu disini,” cegah Ali.
“Gapapa mas gak usah, aku cuman mau beli kue serabi aja kok. Gak jauh kan dari rumah,” ucap Prilly yang akhirnya diangguki Ali. Entahlah ia tiba-tiba menginginkan makan kue serabi yang masih hangat, untung saja setiap pagi selalu ada yang jual dekat rumah.
Prilly pun keluar rumah, lalu ia pun berjalan dan tiba-tiba sebuah motor melaju kencang dan dengan sengaja langsung menyerempet Prilly hingga menyeret tubuhnya.
Brak!
“Aaaaa!!!” jerit Prilly. Ali dan mama Ana yang mendengar jeritan Prilly akhirnya langsung keluar dan terkejut melihat Prilly sudah jatuh tersungkur di aspal.
“Ya Allah Prilly!!!” jerit mama Ana yang sangat syok melihat Prilly.
Ali mengeraskan rahangnya melihat seseorang berbaju serba hitam menatapnya yang memakai masker, ia segera mengejar dan akan menghajarnya namun dengan secepat kilat motor itu melaju kencang, Ali tidak sempat melihat jelas plat nomor motor itu karena sudah kabur jauh.
Ia menatap Prilly yang yang sudah banyak luka lecet dan berdarah, “kamu gapapa sayang? Tolong bertahan …” ucap Ali dengan khawatir melihat kondisi Prilly.
“Sakit mas …” lirih Prilly yang meremas perutnya. Ali dan mama Ana dibuat terkejut saat melihat darah sudah mengalir di kedua kaki Prilly.
“Kita ke rumah sakit ya sekarang,” gumam Ali dan Prilly langsung tak sadarkan diri dalam pelukan Ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintanya Pak Dosen Flat! [SELESAI]
Fiksi Penggemar(Aliando❤️Prilly Fanfiction) °°°°° Lulusan S2 terbaik di kampus luar negeri, masih berstatus lajang membuat seorang Fraliand Alvis Mahesta Syarief menjadi dosen idola para mahasiswi di kampus karena ketampanannya. Meskipun memang terkenal tegas, suk...