"Jadi kita harus gimana?".- tanya brian.
"Ntahlah, aku juga gatau".- ucap andro.
"Yang pasti harus aku yang bergerak, gaboleh kamu".- ucapku
"Kamu aja gini".- balas andro mengejek
"Biar aku yang selesaikan".- ucapku
"BRAKKK!!".- suara pintu di dobrak
"Huffftt".- desah daniel.
"Ada apa kau!".- ucap andro
"Shi...shifaa".- ucap daniel lemas
Daniel terlihat sangat lemas dan jatuh pingsan kelelahan.
Aku dengan cemas turun dari kasur ku, dihentikan andro
"Aku mo liatt, aku mau liat shifa kenapa".- ucapku panik.
Dengan tindakan brian daniel pun siuman.
"Oi kau apakan anak orang?".- tanya andro
"Heum, aku cuma menamparnya tiba-tiba dia bangun".- ucap brian.
Andro langsung memojokkan daniel ke tembok serta bertanya.
"Kenapa shifa?!".- tanya andro.
"Shifa d-di bawa sama mobil, aku coba lawan tapi mereka terlalu banyak dan kuat".- ucap daniel tergesa-gesa
" kenapa kau tidak menelpon kami!".- ucapku teriak.
"Handphone ku di samping mu! Lagian ngga akan sempat".- teriak daniel.
Mereka bertiga pun pulang saat itu juga, dengan daniel yang di gotong.
Aku nekat berencana kabur saat itu.
"Infus ini buatku susah bergerak".- ucapku.
Aku mencabut jarum dari infus itu, lalu mengganti bajuku.
Dan keluar dari sana.
Mencari shifa yang katanya di culik oleh seseorang.
Aku kembali ke rumah oma.
"Tok...tok...".- suara pintu diketuk
"Iyaaa....mmmmppphhhh".- ucap daniel dan mulutnya kututup.
"Sttt diam oke".- bisikku.
"Kita akan mencari mobil itu, dengan atau tanpa brian".- ucapku berbisik.
"Tapi sebelum itu kita tidur dulu".- ucapku
"Kau kabur dari rumah sakit?".- tanya daniel
"Iyyapp".- jawabku
"Kenapa bego?".- ucapnya
"Ayolah aku khawatir denganmu, dan ya teman sekolahku di culik".- ucapku
"Teman sekolah?, sejak kapan kau mulai peduli dengan teman sekolah selain aku".- ucap daniel mengoceh
"Kau terlalu cerewet, seperti perempuan, sudahlah ayo persiapkan dirimu".- ucapku mengunyah roti
"Itu roti apa?".- tanya daniel memegang perut.
"Roti coklat keju".- jawabku
"Bagi dong".- ucap daniel
"Nihh, kalo pengen roti gausah cerewet".- ucapku sambil memberikan roti.
"Oh iya dapet darimana?".- tanya daniel mengunyah.
"Tadi kan kaburnya lewat kamar mayat, nah disana ada kayak piring-piring isinya buah sama roti-roti di tengah ada lilin sama foto bapak itu, ya karna aku lapar ya kuambil".- ucapku
"Ffffrrrrrrtttt".- daniel menyemburkan roti.
"Anjing! Itu sajen goblok!".- ucap daniel.
"Ya kan yang habisin kan kamu".- balasku
"Ya, tar dia nyari yang ambil gimana! Didatengin lu".- ucap daniel.
"Bapa, kami yang disorga lindungilah kami dari setan jahat".- ucapku berdoa.
"Anjing nih anak".- ucap daniel.
"Yang ngabisin rotinya daniel om, saya cuma cicipi".- ucapku
"Wahh bukan om bukan, saya dikasih nih".- ucap daniel
"Udah ah bacot, kita punya Tuhan bego! Lagian juga Tuhan pasti ngerti kalo anaknya laper".- ucapku mengomel
"iya juga ya, tapi kalo Tuhan om itu buddha gimana?, ga mempan doa kita".- ucap daniel.
"Kalo dia agama buddha, Yaudah".- ucapku
"Yaudah apa jul?".- tanya daniel
"Ngroookkkk".- dengkurku
"Yeu tidur dianya".- ucap daniel.
"Tapi kalo om itu dateng kerumah sini nyariin rotinya gimana ya?".- ucap daniel.
"Ahhh ini gara gara anjing ini tolol ihhh ".- ucap daniel merinding
Daniel pun membungkus dirinya dengan selimut.
Suara jendela diketuk menambah suasana yang mencekam untuk daniel.
"O-om bukan saya om".- ucap daniel bergetar.
Aku terbangun dan dengan iseng membuatnya terkejut.
"RAAAAAEEEWRRRRRRRR".- ucapku menarik kencang selimut itu.
"Aaaaaaaaa".- teriak daniel.
"Hahahahahah".- aku tertawa.
"Bodo ah, males gw sama lu".- ucap daniel merajuk.
"Dihh ngambek".- ucapku
TO BE CONTINUE
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita ian
RandomSebuah kisah yanh dikarang oleh seorang anak SMA yang nganggur