chapter 13

14 3 0
                                    

"Jadi kita harus gimana?".- tanya brian.

"Ntahlah, aku juga gatau".- ucap andro.

"Yang pasti harus aku yang bergerak, gaboleh kamu".- ucapku

"Kamu aja gini".- balas andro mengejek

"Biar aku yang selesaikan".- ucapku

"BRAKKK!!".- suara pintu di dobrak

"Huffftt".- desah daniel.

"Ada apa kau!".- ucap andro

"Shi...shifaa".- ucap daniel lemas

Daniel terlihat sangat lemas dan jatuh pingsan kelelahan.

Aku dengan cemas turun dari kasur ku, dihentikan andro

"Aku mo liatt, aku mau liat shifa kenapa".- ucapku panik.

Dengan tindakan brian daniel pun siuman.

"Oi kau apakan anak orang?".- tanya andro

"Heum, aku cuma menamparnya tiba-tiba dia bangun".- ucap brian.

Andro langsung memojokkan daniel ke tembok serta bertanya.

"Kenapa shifa?!".- tanya andro.

"Shifa d-di bawa sama mobil, aku coba lawan tapi mereka terlalu banyak dan kuat".- ucap daniel tergesa-gesa

" kenapa kau tidak menelpon kami!".- ucapku teriak.

"Handphone ku di samping mu! Lagian ngga akan sempat".- teriak daniel.

Mereka bertiga pun pulang saat itu juga, dengan daniel yang di gotong.

Aku nekat berencana kabur saat itu.

"Infus ini buatku susah bergerak".- ucapku.

Aku mencabut jarum dari infus itu, lalu mengganti bajuku.

Dan keluar dari sana.

Mencari shifa yang katanya di culik oleh seseorang.

Aku kembali ke rumah oma.

"Tok...tok...".- suara pintu diketuk

"Iyaaa....mmmmppphhhh".- ucap daniel dan mulutnya kututup.

"Sttt diam oke".- bisikku.

"Kita akan mencari mobil itu, dengan atau tanpa brian".- ucapku berbisik.

"Tapi sebelum itu kita tidur dulu".- ucapku

"Kau kabur dari rumah sakit?".- tanya daniel

"Iyyapp".- jawabku

"Kenapa bego?".- ucapnya

"Ayolah aku khawatir denganmu, dan ya teman sekolahku di culik".- ucapku

"Teman sekolah?, sejak kapan kau mulai peduli dengan teman sekolah selain aku".- ucap daniel mengoceh

"Kau terlalu cerewet, seperti perempuan, sudahlah ayo persiapkan dirimu".- ucapku mengunyah roti

"Itu roti apa?".- tanya daniel memegang perut.

"Roti coklat keju".- jawabku

"Bagi dong".- ucap daniel

"Nihh, kalo pengen roti gausah cerewet".- ucapku sambil memberikan roti.

"Oh iya dapet darimana?".- tanya daniel mengunyah.

"Tadi kan kaburnya lewat kamar mayat, nah disana ada kayak piring-piring isinya buah sama roti-roti di tengah ada lilin sama foto bapak itu, ya karna aku lapar ya kuambil".- ucapku

"Ffffrrrrrrtttt".- daniel menyemburkan roti.

"Anjing! Itu sajen goblok!".- ucap daniel.

"Ya kan yang habisin kan kamu".- balasku

"Ya, tar dia nyari yang ambil gimana! Didatengin lu".- ucap daniel.

"Bapa, kami yang disorga lindungilah kami dari setan jahat".- ucapku berdoa.

"Anjing nih anak".- ucap daniel.

"Yang ngabisin rotinya daniel om, saya cuma cicipi".- ucapku

"Wahh bukan om bukan, saya dikasih nih".- ucap daniel

"Udah ah bacot, kita punya Tuhan bego! Lagian juga Tuhan pasti ngerti kalo anaknya laper".- ucapku mengomel

"iya juga ya, tapi kalo Tuhan om itu buddha gimana?, ga mempan doa kita".- ucap daniel.

"Kalo dia agama buddha, Yaudah".- ucapku

"Yaudah apa jul?".- tanya daniel

"Ngroookkkk".- dengkurku

"Yeu tidur dianya".- ucap daniel.

"Tapi kalo om itu dateng kerumah sini nyariin rotinya gimana ya?".- ucap daniel.

"Ahhh ini gara gara anjing ini tolol ihhh ".- ucap daniel merinding

Daniel pun membungkus dirinya dengan selimut.

Suara jendela diketuk menambah suasana yang mencekam untuk daniel.

"O-om bukan saya om".- ucap daniel bergetar.

Aku terbangun dan dengan iseng membuatnya terkejut.

"RAAAAAEEEWRRRRRRRR".- ucapku menarik kencang selimut itu.

"Aaaaaaaaa".- teriak daniel.

"Hahahahahah".- aku tertawa.

"Bodo ah, males gw sama lu".- ucap daniel merajuk.

"Dihh ngambek".- ucapku

TO BE CONTINUE

cerita ianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang