Setelah dokter mengatakan bahwa andro sudah meninggal.
Brian tidak menunjukkan ekspresi duka sedikit pun.
"Sabar bro".- ucapku memeluknya.
"Aku juga tau ini berat".- sambungku.
"Sudah, itu ngga bakalan bikin andro bangun lagi".- ucap brian tersenyum.
"Dok? Bisa beri saya waktu sebentar diruangan itu?".- tanya brian.
"Oh iya silahkan setelah itu jenazah akan dimandikan dan di serahkan kepada keluarga".- jawab dokter itu.
"Guys, kumohon kalian ke gaby saja, biar andro aku yang urus ya".- ucap brian tersenyum
Brian pun masuk dan mengunci ruangan itu.
Ia memegang mayat andro.
Dan duduk disampingnya, ia tak kuasa menahan kesedihannya ia pun menangis terseduh-seduh.
"Kenapa kau tak menungguku?".- ucap brian menangis.
"Kenapa kau harus maju sendiri".- sambungnya menangis.
"Aku sempat mengambil katanamu, kusimpan dalam mobil shifa, karena aku tau pasti akhirnya begini".- ucapnya menangis.
"Aku bersumpah dihadapan Tuhan dan dihadapanmu, takkan kubiarkan hal buruk menimpah gaby, itu adalah janjiku".- ucap brian menangis.
"Akan kujaga ini".- brian mengambil kalung andro dan memakainya.
"Akan kuusut kematianmu, dan membawa kepala orang itu ke pemakamanmu".- brian marah.
Setelah itu brian keluar dan pergi.
Pemakaman andro pun tiba, dan ia di dandani dengan memakai jas hitam rapi dan karangan bunga yang di letakkan oleh geng besar valhalla dari pendiri sampai anggota termuda.
Dan brian menyampaikan kata-kata terakhirnya buat andro.
"Waktu berlalu begitu cepat".- ucap brian.
"Rasanya saya baru mengenal andro di gereja ini, dan saya tidak menduga saya juga akan berpisah di gereja ini".- sambungnya.
"Saya berjanji saya akan menjaga gaby dengan baik, suatu saat saya juga pasti menyusul mau bagaimana pun caranya".- ucap brian.
"Saya tidak akan bertemu orang yang sama 2 atau 3 kali di dunia ini".- sambung brian.
"Jika waktu bisa saya putar, mungkin saya akan mencegah penyebab kematianmu".- sambung brian
"Saya bisa sekuat ini, itu karena andro".- sambungnya
"Selamat jalan saudaraku, kita akan bertemu kembali ketika seseorang berhasil membunuhku, atau Tuhan yang memanggilku pulang" - ucap brian.
Andro pun di bawa ke pemakaman.
Aku tidak melihat brian disana, dan mencarinya.
Dan aku melihatnya duduk diatas sebuah nisan sambil merokok.
"Brian, kau tak kesana?".- tanyaku.
"Jul, kayaknya ngga, aku gabisa" - ucapnya.
"Kita berhenti jul, lindungi orang orang yang bersama mu, kita takkan mengotori tangan kita lagi".- ucapnya.
"Rencana nya aku mau bilang gitu".- ucapku.
"Sudah cukup andro, jangan yang lain".- ucap brian.
"Kau kenapa terlihat tegar? Tak ada airmata sedikitpun?".- tanyaku.
"Aish, andro tipikal orang yang ga pengen di tangisi, dan itu ga akan membuatnya bangkit berdiri lagi bukan?".- ucap brian.
"Iya juga sih".- sambungku mengambil rokok.
Shifa juga hadir di pemakaman itu.
Daniel sibuk membantu mengurus ibadah pemakaman andro.
Dan juga geovanny hadir dengan lebam di wajah, ia memperhatikan shifa.
Pandangannya tidak pernah pindah dari shifa saat itu.
Shifa yang risih pun mencariku dan menemukanku.
"Ian, brian, ada geovanny, perhatiin aku terus".- ucap shifa.
Geovanny menyusul shifa
"Hay shifa".- ucap geovanny tersenyum jahat.
Ia mengeluarkan pisau berniat membunuh shifa.
"brian dan julian gaakan turun tangan jika lawannya adalah seorang wanita".- ucap geovanny.
"Sebenarnya apa maumu?".- tanyaku.
Shifa bersembunyi di belakangku.
Sementara brian memperhatikan sembari memegang katana andro.
"Pergi geo, kau tak bisa disini".- ucapku.
"Andro mati karena brian!, dan kau takkan sadar hal itu, karena pikiran pendekmu!".- ucap geovanny.
"Apa maksudmu!".- ucap brian marah
"Ya, karena kau adalah seorang gangster, dan yang membunuh andro adalah gangster lawan bisnis ayahmu bodoh!".- ucap geovanny.
TO BE CONTINUE
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita ian
RandomSebuah kisah yanh dikarang oleh seorang anak SMA yang nganggur