*CERITA BERUBAH KE SUDUT PANDANG ARTHUR.
"Come on.. Arthur, kau tak bisa membuatnya menunggu".- ucap kak shifa
"Tapi kak, aku maunya cari sendiri".- ucapku
"Jadilah pria arthur, just like your dad".- balas shifa tersenyum.
"Ooo, baik".- ucapku lesuh.
Aku pun berjalan mencari hewan bersama adel di sampingku.
"Hay arthur".- ucapnya
"Hay adel".- balasku.
Dia terus menatapku sepanjang jalan.
"Mau cari apa?".- tanyanya tersenyum
"Kurasa, aku akan cari cacing dan tanah, mungkin".- ucapku
"Aku akan cari belalang".- ucap adel.
"Baik, kau kesana, rumput itu banyak belalangnya".- ucapku.
"Kau? Kemana?".- tanya adel.
"Aku akan ke pemancing di pinggir danau itu".- ucapku.
"Emang mancing pake cacing?".- tanya adel.
"Siapa tau, kita kan gatau".- ucapku berjalan meninggalkan adel di daerah berumput itu.
Adel adalah anak yang tergolong suka di rundung, keluarganya cukup kaya, ia dirundung karena ibunya suka berganti pacar.
*CERITA BERUBAH KE SUDUT PANDANG ADEL
"Arthur cakep sumpah".- ucapku dalam hati.
Arthur adalah anak yang paling mempesonaku di sekolah, terkadang tidak cuma aku yang terpikat pada pesonanya, tak seperti anak laki laki lain yang suka menggoda goda perempuan.
Arthur punya pesona tersendiri dibalik sikapnya yang dingin.
Tatapannya yang tajam membuatku selalu ingin bersamanya, aku belum melihat ayahnya, namun kata orang tua teman temanku, ayahnya memiliki pesona yang lebih di banding arthur.
Selagi aku mencari seekor belalang, datang dirga yang bersepeda bersama teman- temannya.
"Heyy liat, itu si kerdil".- ucapnya tertawa
"Kemana ayahmu kerdil? Atau siapa ayahmu? Hahahahaha".- ucapnya lagi.
Teman temannya ikut menertawakanku saat itu.
Aku di dorong hingga terjatuh di rumput - rumput itu.
Arthur muncul tiba tiba
Ia berjalan tanpa kata menyerobot dirga yang sedang merundungku.
"Hey dingin, Kau mau aku pukul?".- ucap dirga menantang.
Arthur hanya diam dan menjulurkan tangannya kepadaku, untuk membantuku berdiri.
"Bangun del, lalu pergi dari sini".- ucapnya tersenyum tipis.
Aku penasaran apa yang akan ia lakukan.
"ngga, kita sama sama disini, aku gamau pergi".- ucapku.
"Yasudah terserah, tapi jangan beritahu siapapun, termasuk kak shifa" - ucap arthur.
Baru pertama aku melihat wajah sombong arthur dengan senyumnya, dan aku terpesona.
"Baiklah, aku telah berikan kalian kesempatan, tapi kalian terus mengusikku".- ucap arthur.
"kalian akan apa dengan batu itu? melemparku? Coba saja maka aku akan menghajarmu".- ucap arthur menarik kerah baju dirga.
"Kau babi kecil yang suka mengusikku" - bisiknya ke dirga dengan tatapan tajam dan jahat.
"Kau sadar? Sebenarnya kau yang memiliki banyak kekurangan, teman temanmu hanya memanfaatkan mu untuk jajan mereka, apa kau tau itu? Ba-bi?" - bisiknya lagi.
"Kau ada masalah denganku?".- ucap dirga mendorong arthur
"Kenapa kau membawa masalahku?" - ucapnya lagi
"Hahahahaha, kau tidak punya siapa siapa dirumah bukan? Ayah dan ibumu hanya sibuk melihat kerjaan dan handphone mereka".- ucap arthur tertawa.
Dirga mengeluarkan air mata sembari berlari ingin memukul arthur.
Dengan cepat arthur menghindar dan tertawa dengan sombong.
"Hahaha, ngga kena ya?".- ucap arthur.
"ini yang namanya pukulan".- sambung arthur.
Arthur memukul tepat pada bagian pipi dirga.
Teman- teman dirga yang ingin membantunya langsung turun dari sepeda.
"Apa kalian mau ikutan? Sini ikutan" - ucap arthur mengangkat sepeda dirga.
Arthur melemparnya dengan keras ke arah anak- anak itu. Sampai membuat mereka harus mundur
"Sini, maju".- ucao arthur.
Orang- orang disana yang melihat keributan itu datang dan menahan arthur.
Aku disana hanya diam melihat arthur yang sedang di tenangkan dengan orang orang itu.
Serta dirga yang pingsan akibat pukulan arthur.
Arthur adalah anak baik, namun, sekali ia lelah diusik, ia akan menjadi berbahaya.
TO BE CONTINUE
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita ian
RandomSebuah kisah yanh dikarang oleh seorang anak SMA yang nganggur