chapter 44

6 2 0
                                    

Dengan nafas terengah-engah aku menggendongnya keluar.

"K-kak berhenti dulu".- ucap gaby lemas.

"Wah, wah lihat siapa yang kabur".- orang itu memegang katana panjang.

Aku menurunkan gaby.

"Tunggu aku".- ucapku.

Sementara brian berhasil masuk ke rumah besar itu, ia membawa banyak peledak .

"Hahahahaha, aku suka yang begini".- brian menyebar peledaknya.

Andro mengambil katana di ruang tamu dan mencari kami.

Sementara daniel mempersiapkan kendaraan.

"Wahh ada makanan nih".- brian duduk di meja .

Beberapa anak buah gangster itu mendatanginya dengan katana.

"Aish, kalian ini gabisa liat orang makan apa?, enak nih!".- brian mengunyah.

"Berisik banget cecunguk ini".- ucap salah satu mereka.

"Aish shibal!".- brian mengeluarkan senjata.

Ia menembak mereka secara membabi buta.

"Hahaha, goblok kalian pikir kalian samurai gitu?".- brian tertawa sembari makan.

"Ahh, lanjut ah".- brian makan

Andro menemukan kami.

Dan aku yang melawan tangan kanan orang itu yang seorang samurai.

Aku setengah mati, ia terus mengirisku menggunakan katana miliknya.

"Hahahaha, kau tau apa kelemahanmu?".- tanyaku.

"Kau ini masih saja tertawa, aku salut tapi aku tidak punya kelemahan".- jawabnya.

"Ahh tentu saja kau punya".- jawabku tersenyum.

"Kalau begitu tunjukkan dan bunuh aku".-  teriaknya.

"Mana mereka ya? Ahh itu mereka diatas".- brian berjalan sambil makan.

"Haha, kau tak menggunakan zirah".- ucapku menunjuk kebelakang.

Ia berbalik dan menyadari andro hampir menusuknya dan ia pun menusuk andro menggunakan katana tepat pada perutnya.

"Ugghhhhh".- andro mengeram.

"Satu hal yang kalian tidak tau, jika aku memakai alat komunikasi yang di tanamkan hahaha".- ucapnya tertawa.

Brian datang dan tertawa.

"Hahahahaha, kok bisa gitu?".- brian menaruh piring.

Katana itu pun dicabut dari perut andro, dan andro tergeletak disana.

"Kakakk".- gaby menangis.

Samurai itu berlari menuju brian.

"Ooo aku berbeda paman".- brian mengeluarkan senjata.

Ia menembak samurai itu tepat pada pahanya.

"Kau bukan pria sejati".- samurai itu mengeram.

"Aku ingin menghabisimu pelan-pelan".- brian mengambil katana andro.

"Bersiaplah, untuk hukuman mati".-ucap brian sinis.

Samurai itu tidak bisa apa apa karena peluru bersarang di pahanya.

Brian menusuk luka tersebut

"ARRRRRRRRGGGGGGHHHHHH!!!".- teriakan samurai itu.

"Bilang kepada bosmu, siapa namanya?".- brian menusuk pahanya.

"Tidak akan".- samurai itu mengeram.

Brian langsung menusuk paha orang itu dengan dalam.

"Sudah kubilang kan".- brian menusuk.

"Baik baik, aku beritahu".- samurai itu mengeram.

"Namanya simon".- jawab samurai itu.

Brian mencabut katananya dan berjalan menghampiri andro.

Ia membuka baju dan menutup luka andro dan memanggil daniel.

"Aku yang selesaikan".- brian berdiri.

"AAAAAAAAA!!".- teriak brian.

Dan dengan kemarahan yang sangat besar memenggal kepala samurai itu dengan sekali tebas.

"Kalian bertiga ikut daniel".- brian membungkus katananya.

Ia mengambil kepala orang itu dan membawanya.

Aku menggendong andro untuk masuk ke mobil sementara gaby di bopong oleh daniel.

Brian berkomunikasi dengan simon menggunakan kepala samurai itu.

"Kau cuma seorang pemimpin, yang suka bersembunyi di balik topeng, bertarunglah denganku".- brian berbisik di kepala itu.

Simon pun menampakkan dirinya, dengan membawa katana

"aku senang karena sekarang kau sendiri".- simon bersiap.

"Sudah beristri?".- tanya brian.

"Apa urusanmu".- jawabnya marah.

"Bagus, kau belum punya istri, aku bisa membunuhmu".- brian memegang katana.

Brian bertarung dengan kemarahan yang sangat tinggi hingga dalam waktu singkat ia menebas dan memotong tangan kanan simon.

Simon mengeram kesakitan.

"Bagaimana bisa kau?".- simon kaget.

"Karena aku revandra".- brian berlari menusuk simon.

Tepat pada jantungnya dan simon tewas

Brian mengambil tangan simon.

"Kau akan kujadikan sebagai patung".- brian memegang tangan simon sembari berjalan keluar.

TO BE CONTINUE

cerita ianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang