Singkat cerita urusan itu selesai.
"Kau kenapa buat ibu-ibu takut?".- tanyaku
"Ahhhh, aku ingin menakuti anaknya, tapi tak kusangka ibunya ketakutan".- ucap brian.
Tak lama ada beberapa anak sekolah yang datang menghampiri kami.
"Aku tak percayaaa!, itu anda".- ucapnya.
"Wo? Apa?".- ucap brian heran.
"Anda pendiri valhala kan?, geng itu sekarang besar" - ucapnya.
"Dan kalian adalah pendirinya kan?".- ucapnya lagi.
"Iya tapi itu sudah beberapa tahun yang lalu, bahkan sudah sangat lama".- ucapku.
"Tuan, kalian adalah legenda dikalangan kami".- sambungnya.
"Anda ares bukan?".- tanyanya menunjukku.
"Kalau begitu om cerewet ini adalah lucifer".- ucapnya.
"ENAK SAJA BILANG AKU CEREWETT!!".- teriak brian.
"Sudahh, dia cuma anak- anak".- ucapku.
"Heyy, anak yang kau pukuli juga cuma anak-anak".- balasnya nyinyir.
"Ahhhh itu beda lah".- ucapku.
Kami pun pergi darisana meninggalkan mereka .
Keputusannya, aku akan memindahkan kezia ke sekolah lain.
Kami pun pulang setelah itu.
Ibuku kaget saat aku datang.
"Ini mobilmu".- ucapku melempar kunci.
"Bagaimana nak, jadinya?" - tanya ibuku.
"Kezia bakal pindah sekolah mah, kesekolah yang lebih bagus lagi".- ucapku.
"Hey apa kau tau sekolah kezia adalah sekolah bergengsi?".- tanya paman itu
"Dan apa kau tau tindakan pemerkosaan, itu hal yang keji?".- balasku.
"Jangan sampai kau berakhir seperti musuhku".- ucapku.
"Aku hanya tak mau ibuku kehilangan suaminya lagi".- sambungku.
"Aku keluar dari rumah ini".- ucapku.
"Kalau kau begitu peduli dengan orang, kenapa kau tidak menjadi superhero, karena tingkahmu sudah seperti superhero tapi sayang kau adalah villain".- ucap paman itu.
"Aku bukan villain".- balasku.
"Terus apa".- ucapnya.
"Antihero".- sambungku.
Lalu aku pergi darisana mengunjungi cafe tempat daniel bekerja.
Aku mengunjunginya dengan menggunakan atribut seperti topi dan masker.
"Ya, pak mau pesan apa?".- tanya daniel.
" eeee saya mau susu coklat dingin aja mas".- balasku.
"Baik, pak tunggu sebentar".- balasnya.
Aku menelpon andro untuk datang kemari tak lupa mengajak brian untuk sama- sama menjahili daniel yang sedang bekerja.
Andro datang menggunakan topi dan kacamata.
Sementara brian menggunakan topeng layaknya penjahat.
Pelanggan disana keheranan dengan brian.
"Kenapa kau berlagak seperti itu!".- ucapku berbisik.
"Kau menyuruhku menyamar dasar bodoh!".- balasnya
"Iyaa bener tapi, ahsudahlah ia datang".- ucapku berbisik.
Andro berdiri dan berjalan sehingga menyenggol daniel, dan minumanku tumpah.
Andro tidak menoleh sedikitpun dan langsung berjalan saja.
"Maaf mas".- ucap daniel menunduk.
Daniel membersihkan tumpahan susu coklat itu lalu andro kembali menginjaknya sehingga daniel naik pitam.
"ANJING, AKU TAK MAU DI PERLAKUKAN SEPERTI INI!".- teriak daniel.
"Hey kau".- ucapnya mendatangi meja kami.
"Oh? Sudah pintar melawan sekarang ya?".- ucap andro membuka penyamaran.
Kami pun membuka penyamaran terkecuali brian
"AHHHH, KALIANNN!".- ucap daniel memeluk kami.
"Kenapa kalian tidak mampir waktu bebas".- ucapnya kegirangan.
"Brian, buka topengnya".- ucap andro.
"Tak mau, aku keren juga menggunakan ini".- ucap brian.
"Iya tapi ada keamanan".- ucap andro.
"Iyaaiyaa".- balas brian.
Brian membuka topeng.
"Ah, siapa kau pelayan?".- ucap brian.
"Ahhh, orang ini selalu lucuu".- balas daniel tersenyum.
"Apa kabar kawan,?".- tanya brian
"Baik, lihat aku dapat pekerjaan".- ucap daniel
"Yaa dan tak lama lagi kami juga dapat pekerjaan".- ucap andro.
"Ohh yaaa!!, kalo begitu berjuanglah".- ucap daniel.
"Yaaa pastii".- ucap kami.
"Mari kutraktir minum" - ucap daniel mengambil minuman.
"AHHHH, 4 badut bodoh ini terlalu berisik yaa!".- teriak salah satu pelanggan.
TO BE CONTINUE
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita ian
RandomSebuah kisah yanh dikarang oleh seorang anak SMA yang nganggur