"Ayo masuk!".- ucap andro.
"Ntar".- jawab brian.
"Apalagi si!".- ucap andro
"Tar, korek ku mana sialan!".- ucap brian
"Ya Tuhan disaat seperti ini dia masih mikir rokok!".- ucap andro.
"Nihh, cepet".- ucap andro menyalakan korek.
"Kau yang ambil ternyata".- ucap brian.
"Nahh udah, biar keren aku".- ucap brian.
Mereka pun masuk dan menghancurkan semuanya disusul denganku dari pintu belakang.
"Nahhhh, ternyata kau masih hidup kawan".- ucap brian
"Jangan dulu, kita cari daniel".- ucapku bergegas
"Ohhh! Iya aku sampai lupa kenapa kita disini".- ucap brian
Kami bertiga mencari daniel dimana mana sembari menghabisi anak buah denny.
Sementara itu daniel menginterogasi denny di ruangan itu.
"Ada rokok?".- tanya daniel sambil merogoh kantong denny.
"Sekarang beritahu kepadaku, apa pentingnya warisan oma bagimu?".- ucap daniel.
Daniel mendengar suara tembakan dari atas.
"Lihat? Kami datang, sembari menunggu teman-temanku aku ingin menghukum mu layaknya kau menghukum mu".- ucap daniel
Sambil merokok daniel mengambil jarum suntik dan menusuk denny menggunakan suntik yang sudah diisi obat.
"Ini buat aku sekuat ini loh".- ucap daniel.
Dan daniel memukul denny beberapa kali menggunakan pipa besi.
"Jawab!".- teriak daniel.
"Aku ingin memperbesar bisnisku! Dan aku adalah ayahmu".- ucap denny.
"Ayah? Benarkah?".- ucap daniel.
"Iyaa nak, ayah ingin membahagiakanmu".- ucap denny
"Kalau begitu bagus".- ucap daniel.
"Denganku yang lama masih banyak yah".- ucap daniel.
"Ayah macam apa yang meninggalkan anaknya seperti ini!".- ucap daniel memukul denny.
Ia terus memukul denny hingga berdarah-darah.
"Aku sudah lama ingin memukuli ayahku".- ucap daniel.
"Aku bersyukur karena ia menyiksaku duluan, sehingga aku bisa menyiksanya lebih keji".- ucap daniel.
Denny kehilangan kesadaran dan disuntik dengan obat lagi dengan daniel.
"Hey hey, lihat aku".- ucap daniel dan langsung menghantamnya.
Kami bertiga muncul disana.
"hop, biarkan dia yang selesaikan".- ucap brian.
Kami bertiga hanya menjadi penonton anak menghajar ayahnya.
"Menurutmu berapa gigi yang keluar sekarang?".- tanyaku.
Setiap denny kehilangan kesadaran daniel menyuntiknya agar tetap sadar
"Aku tidak akan membiarkanmu ke neraka begitu mudah, kau dengar".- ucap daniel.
"Brian, kau punya rokok tidak? Cape nih".- ucapku
Brian pun membagi rokoknya dan kami merokok bersama.
Sembari melihat daniel menghajar ayahnya sendiri.
"Hey ayah, aku ingin menggantung kepalamu di rumah oma".- ucap daniel.
"Opp,opppp el, rumah oma sudah hancur terbakar akibat anak buahnya".- ucapku
"Oh yaa?".- ucap daniel.
"Baiklah, aku akan menghabisimu".- ucap daniel.
"Sekarang bertarunglah seperti pria".- ucap daniel.
daniel melepaskan rantai yang mengikatnya.
"Berdiri, denny lawanlah aku".- ucap daniel.
Daniel dan denny bertarung saat itu.
Denny lompat dan menendang daniel, dan membuat luka goresan di badannya.
"Hey nak, kau menyita semua barang-barangku".- ucap denny.
"Kau lupa sepatuku nak".- ucapnya lagi
"Sepatu yang bagus"?- ucap daniel tersenyum
Di sepatu denny terdapat pisau kecil di ujung sepatunya yang siap merobek siapapun.
"hey itu curang".- ucap brian.
"Diam kau!".- ucap denny.
"Oke aku muak".- ucap brian berdiri.
"Hey hey, ini pertarungan daniel, kita gaboleh ikutan".- ucapku menahannya.
"untung aku sabar".- ucap brian kembali duduk.
"Ayah, kau tau apa julukanku?".- tanya daniel
"Kau akan mendengar kabari di neraka sekarang".- ucap daniel.
Daniel bertarung dan menghindari sepatu itu, dan akhirnya daniel berhasil mengunci ayahnya.
"Senang bertemu dengan ayahku, sampai ketemu di neraka".- ucap daniel
"Krekkkk".- suara patahan
Daniel mematahkan leher ayahnya dan langsung berbaring kelelahan.
"UUUUUUUUUUUUUUU PERTARUNGAN HEBAT".- ucap kami bertepuk tangan
TO BE CONTINUE
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita ian
RandomSebuah kisah yanh dikarang oleh seorang anak SMA yang nganggur