chapter 30

11 2 0
                                    

"Ayo masuk!".- ucap andro.

"Ntar".- jawab brian.

"Apalagi si!".- ucap andro

"Tar, korek ku mana sialan!".- ucap brian

"Ya Tuhan disaat seperti ini dia masih mikir rokok!".- ucap andro.

"Nihh, cepet".- ucap andro menyalakan korek.

"Kau yang ambil ternyata".- ucap brian.

"Nahh udah, biar keren aku".- ucap brian.

Mereka pun masuk dan menghancurkan semuanya disusul denganku dari pintu belakang.

"Nahhhh, ternyata kau masih hidup kawan".- ucap brian

"Jangan dulu, kita cari daniel".- ucapku bergegas

"Ohhh! Iya aku sampai lupa kenapa kita disini".- ucap brian

Kami bertiga mencari daniel dimana mana sembari menghabisi anak buah denny.

Sementara itu daniel menginterogasi denny di ruangan itu.

"Ada rokok?".- tanya daniel sambil merogoh kantong denny.

"Sekarang beritahu kepadaku, apa pentingnya warisan oma bagimu?".- ucap daniel.

Daniel mendengar suara tembakan dari atas.

"Lihat? Kami datang, sembari menunggu teman-temanku aku ingin menghukum mu layaknya kau menghukum mu".- ucap daniel

Sambil merokok daniel mengambil jarum suntik dan menusuk denny menggunakan suntik yang sudah diisi obat.

"Ini buat aku sekuat ini loh".- ucap daniel.

Dan daniel memukul denny beberapa kali menggunakan pipa besi.

"Jawab!".- teriak daniel.

"Aku ingin memperbesar bisnisku! Dan aku adalah ayahmu".- ucap denny.

"Ayah? Benarkah?".- ucap daniel.

"Iyaa nak, ayah ingin membahagiakanmu".- ucap denny

"Kalau begitu bagus".- ucap daniel.

"Denganku yang lama masih banyak yah".- ucap daniel.

"Ayah macam apa yang meninggalkan anaknya seperti ini!".- ucap daniel memukul denny.

Ia terus memukul denny hingga berdarah-darah.

"Aku sudah lama ingin memukuli ayahku".- ucap daniel.

"Aku bersyukur karena ia menyiksaku duluan, sehingga aku bisa menyiksanya lebih keji".- ucap daniel.

Denny kehilangan kesadaran dan disuntik dengan obat lagi dengan daniel.

"Hey hey, lihat aku".- ucap daniel dan langsung menghantamnya.

Kami bertiga muncul disana.

"hop, biarkan dia yang selesaikan".- ucap brian.

Kami bertiga hanya menjadi penonton anak menghajar ayahnya.

"Menurutmu berapa gigi yang keluar sekarang?".- tanyaku.

Setiap denny kehilangan kesadaran daniel menyuntiknya agar tetap sadar

"Aku tidak akan membiarkanmu ke neraka begitu mudah, kau dengar".- ucap daniel.

"Brian, kau punya rokok tidak? Cape nih".- ucapku

Brian pun membagi rokoknya dan kami merokok bersama.

Sembari melihat daniel menghajar ayahnya sendiri.

"Hey ayah, aku ingin menggantung kepalamu di rumah oma".- ucap daniel.

"Opp,opppp el, rumah oma sudah hancur terbakar akibat anak buahnya".- ucapku

"Oh yaa?".- ucap daniel.

"Baiklah, aku akan menghabisimu".- ucap daniel.

"Sekarang bertarunglah seperti pria".- ucap daniel.

daniel melepaskan rantai yang mengikatnya.

"Berdiri, denny lawanlah aku".- ucap daniel.

Daniel dan denny bertarung saat itu.

Denny lompat dan menendang daniel, dan membuat luka goresan di badannya.

"Hey nak, kau menyita semua barang-barangku".- ucap denny.

"Kau lupa sepatuku nak".- ucapnya lagi

"Sepatu yang bagus"?- ucap daniel tersenyum

Di sepatu denny terdapat pisau kecil di ujung sepatunya yang siap merobek siapapun.

"hey itu curang".- ucap brian.

"Diam kau!".- ucap denny.

"Oke aku muak".- ucap brian berdiri.

"Hey hey, ini pertarungan daniel, kita gaboleh ikutan".- ucapku menahannya.

"untung aku sabar".- ucap brian kembali duduk.

"Ayah, kau tau apa julukanku?".- tanya daniel

"Kau akan mendengar kabari di neraka sekarang".- ucap daniel.

Daniel bertarung dan menghindari sepatu itu, dan akhirnya daniel berhasil mengunci ayahnya.

"Senang bertemu dengan ayahku, sampai ketemu di neraka".- ucap daniel

"Krekkkk".- suara patahan

Daniel mematahkan leher ayahnya dan langsung berbaring kelelahan.

"UUUUUUUUUUUUUUU PERTARUNGAN HEBAT".- ucap kami bertepuk tangan

TO BE CONTINUE

cerita ianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang