chapter 33

11 1 0
                                    

Setelah beribadah, andro pamit ke gaby.

"Kakak, tangannya kenapa?".- tanya gaby lembut.

"Berapa umurmu saat ini gaby?".- tanya andro

"6 tahun kan kak, tapi aku belum sekolah".- ucap gaby.

"Gaby, kakak bakalan pergi lama".- ucap andro

"Kakak mau kemana?".- tanya gaby

"Nanti kalo gaby besar, gaby tau kakak dimana".- ucap andro.

"Sekarang kita pergi ke ibu pendeta ya".- ucap andro

Keadaanku dan brian sudah lebih baik, dan shifa beberapa kali mengunjungi kami setelah mengetahui kami di rumah sakit.

Keadaan itu membuat geovanny cemburu.

"Shifa, boleh bicara sebentar?".- tanya geovanny

"Oh iya boleh".- ucap shifa

"Aku tau kok kenapa kau bisa kenal dengan julian".- ucap geovanny

"Ya kan kita satu sekolah".- ucap shifa tersenyum.

"Kenal dalam arti lebih intens".- ucap geovanny

Mereka saling bertukar cerita saat itu.

Disisi lain, andro masih berpamitan dengan gaby, setelah bersalam-salaman dengan pendeta disana, andro berbicara ke pendeta itu.

"Ibu maaf, boleh minta waktunya?".- tanya andro

"Oh iya, boleh".- ucap pendeta itu.

"Saya punya adik umur 6 tahun yang belum sekolah".- ucap andro

"Saya minta tolong dan saya percaya ibu bisa menjaga adik saya".- sambung andro

Andro menunjukkan tangannya yang terborgol.

"Baik, saya anggap ini adalah panggilan tugas saya dari Tuhan".- ucap ibu pendeta itu.

Andro menunduk dan berterima kasih

"Terima kasih, saya sangat berterima kasih".- ucap andro

"Umm gaby, gaby nanti pulangnya sama ibu pendeta yaa".- ucap andro.

"Kenapa kakak ninggalin gaby?".- tanya gaby menangis

"Akan ada waktunya gaby tau ya".- ucap andro

Pendeta itu memeluk gaby dan menahannya agar tidak mengejar andro.

Dan andro pun pergi menyerahkan diri di polisi
itu.

2 minggu sesudah itu

Aku yang berangsur pulih pun ikut ditangkap di rumah sakit.

Geovanny tidak ada saat itu hanya ada shifa.

Dan ia begitu shock ketika melihat penangkapanku.

"Ada apa ini pak?".- tanya shifa cemas.

"Nanti anda bisa ke kantor untuk pengadilan".- ucap polisi.

Penangkapanku ternyata sama dengan penangkapan brian.

Posisi brian saat itu sedang berada di atap rumah.

"Polisi!".- teriak polisi itu

"kami sudah menangkap 3 temanmu jadi menyerahlah!".- ucap polisi itu.

"Ahh baik- baik, ini borgol tanganku".- ucap brian

Polisi memborgol tangan brian.

"Pelan-pelan bisa nda?".- ucap brian.

Kami berempat sudah di tangkap, karena seorang saksi mata melapor di tempat kejadian.

Dan tiba waktunya kami diadili, teriakan- teriakan yang membenci kami sangat jelas kedengaran.

Dan shifa menyaksikan aku diadili.

"saudara,Julian dominic mahendra dengan ini saya jatuhkan hukuman selama 10 tahun penjara, karena pembunuhan".- ucap hakim

Hakim pun mengetuk palunya dan memindahkan ku ke sel.

Dan pengadilan daniel pun dimulai.

"Saudara, daniel eka wijaya dengan ini saya menjatuhkan hukuman 3 tahun penjara dengan alasan pembelaan diri".- ucap hakim

Sidang bagi brian dan andro pun dimulai.

Brian dan andro mendapat hukuman 10 tahun sama sepertiku.

Kami di tempatkan di blok sel yang sama.

"Jadi kita barengan lagi?".- tanyaku

"Yoi, seperti biasa".- ucap brian tertawa.

"Jadi berapa hukumanmu jul?".- tanya brian

"Hukumanku 10, kalau kau?".- tanyaku balik

"Aku 10 andro 10".-ucap brian.

"Bagaimana denganmu el?".- tanya brian.

"Maaf teman- teman".- ucap daniel menangis.

"kenapa kau menangis".- tanyaku

"Hukumanku lebih rendah dari kalian semua".- ucapnya menangis.

"OI! BERISIK ANJING!".- ucap salah satu tahanan disana.

"Siapa yang kau panggil anjing tuan?".- tanya brian

"Tentu saja kalian!".- ucapnya

"Aku jadi ingin bertemu denganmu, sampai nanti babi murahan".- ucap brian.

Orang itupun mengamuk dan menggedor-gedor selnya.

"Hahahaha, lihat babiku yang imut marah humm lucu dehh hahahah".- ucap brian.

"Oiya daniel tak apa, kita bisa terima semua, kami melakukannya demi kau, dan untuk menyelamatkanmu".- ucap brian.

"Terima kasih teman-teman".- ucapnya menangis

TO BE CONTINUE




cerita ianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang