chapter 62

4 2 0
                                    

"Arthur makasih".- ucapku

"Tak apa, mereka pantas dapetin itu".- balas arthur.

Arthur membersihkan kotoran di pakaianku.

"Permisi, aku menyentuhmu".- ucapnya menatapku.

"Iyaa gapapa".- ucapku.

Kami pun berjalan pulang.

"Arthur istirahat dulu, kakiku sakit".- ucapku.

Arthur melihat darah yang keluar dari kakiku, lalu menggendongku di punggungnya.

"Del, rumahmu dimana? Aku anterin yaa".- ucapnya.

Aku sangat senang dengan responnya, tapi juga kesakitan karena kakiku.

"Kamu suka ditindas kayak tadi?".- tanya arthur.

"Ngga kok, baru kali ini".- ucapku

"Kamu coba bohongin aku?".- balas arthur.

"Kenapa gitu?".- tanyaku

"Respon tubuh kamu sekarang tunjukin kalo kamu rasa aman".- ucap arthur.

"Kamu cenayan?".- tanyaku.

"Orang kalo rasa tenang, aman, itu biasa sensivitas terhadap nyerinya itu berkurang, kamu aja gatau aku tadi pencetin kakimu yang sakit kan?".- ucapnya

"Eh iyaa lagi haha, kok bisa".- ucapku tertawa.

"Otot kamu juga cenderung relaks sekarang".- ucap arthur.

"Iyaa cenayan, makasih yaa".- ucapku tersenyum.

"Soal?".- tanya arthur.

"Kamu udah tolongin aku sampai segininya".- ucapku

"Yaa aku cuma bisa bantuin itu soalnya".- ucapnya.

"Kita sampe".- ucapnya.

*CERITA BERUBAH KESUDUT PANDANG ARTHUR.

"Del ini rumahnya?".-tanyaku

"Iyaa emang kenapa? Jelek ya?".- ucap adel.

"Kamu mau masuk dulu?".- tanya adel

"Ngga deh, lain kali aja aku harus cepet pulang kasih makan molly".- ucapku

"Molly siapa?".- tanya adel

"Kucingnya kak shifa".- balasku.

"Kalo gitu pamitan sama ibuku".-ucapnya

"Yaudah, mana ibumu?".- tanyaku

Adel masuk dan memanggilnya.

"Mah, temen adel ada di depan".- ucap adel.

"Ohh iyaa".- balas ibunya.

"Ooohhh kamu yang namanya arthur?".- tanya ibu adel.

"Iyaa tante".- ucapku tersenyum.

"Anaknya siapa?".- tanyanya lagi.

"Ayah saya namanya julian tante".- ucapku

"Julian? Mahendra?".- tanyanya lagi.

"Iya tante betul".- balasku.

"Ohhh iyaa sampein salam tante, kami berdua saling kenal, kamu bilang aja tante geo, atau vanny atau geovanny hahaha".- ucapnya tertawa.

"Ahhh iyaaa baik tante, kalau begitu saya pulang dulu tan".- ucapku.

"Iyaa kapan kapan kesini lagi yaaa".- ucapnya.

Sesampainya aku dirumah, kak shifa menyambutku.

"Gimana nge date nya?".- tanyanya

"Nggaa ngedate kak, tadi tuh cuma cari hewan, tiba tiba adel dibully, sama tetangga lain".- jelasku

"Terus, kamu gimana".- tanyanya lagi.

"Ku bela karena kan yang bully laki laki, jadi cocoknya lawan aku".- ucapku tersenyum.

"Intinya kamu gapapa, tindakan kamu udah bener".- ucap kak shifa.

"Sekarang beberes, liat itu mukamu cemong, mandi terus makan, kakak mau shilat dulu, tadi papa kamu ada telpon".- ucap kak shifa

"Ohh ya? Apa katanya?".- tanyaku.

"Katanya kak kezia udah ketemu, tapi mamanya dia dimasukin rumah sakit sama orang itu, karena koma".- ucapnya.

"Papa pulang kapan?".- tanyaku.

"Sampai mamanya bangun lagi, jadi kak kezia bakalan tinggal sama kita, kita jemput besok".- ucap kak shifa tersenyum.

"Tapi oma sama opa gimana kak kalo gitu?".- tanyaku

"Jauh sebelum kamu tau, papa sama mama kakak udah tau arthur".- ucapnya.

"Oiya tadi juga papa dapet salam dari mamanya adel".- ucapku

"Ohh ya? Siapa?".- tanya kak shifa.

"Namanya tante geovanny katanya".- ucapku

Ekspresi wajah kaget dari kak shifa terpampang jelas, aku tidak tau ada apa dengan orang ini.

"Namanya beneran itu?".- tanyanya

"Iya kak, katanya papa sama dia saling kenal dulu".- sambungku.

"Kakak mau sholat dulu, kamu jangan lupa lakuin apa yang kakak bilang, kalo ngga, kakak cambuk ya".- ucapnya.

"Baik kak".- ucapku.

Aku merasa heran serta penasaran ada apa dengan orang ini.

TO BE CONTINUE

cerita ianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang