"Arthur makasih".- ucapku
"Tak apa, mereka pantas dapetin itu".- balas arthur.
Arthur membersihkan kotoran di pakaianku.
"Permisi, aku menyentuhmu".- ucapnya menatapku.
"Iyaa gapapa".- ucapku.
Kami pun berjalan pulang.
"Arthur istirahat dulu, kakiku sakit".- ucapku.
Arthur melihat darah yang keluar dari kakiku, lalu menggendongku di punggungnya.
"Del, rumahmu dimana? Aku anterin yaa".- ucapnya.
Aku sangat senang dengan responnya, tapi juga kesakitan karena kakiku.
"Kamu suka ditindas kayak tadi?".- tanya arthur.
"Ngga kok, baru kali ini".- ucapku
"Kamu coba bohongin aku?".- balas arthur.
"Kenapa gitu?".- tanyaku
"Respon tubuh kamu sekarang tunjukin kalo kamu rasa aman".- ucap arthur.
"Kamu cenayan?".- tanyaku.
"Orang kalo rasa tenang, aman, itu biasa sensivitas terhadap nyerinya itu berkurang, kamu aja gatau aku tadi pencetin kakimu yang sakit kan?".- ucapnya
"Eh iyaa lagi haha, kok bisa".- ucapku tertawa.
"Otot kamu juga cenderung relaks sekarang".- ucap arthur.
"Iyaa cenayan, makasih yaa".- ucapku tersenyum.
"Soal?".- tanya arthur.
"Kamu udah tolongin aku sampai segininya".- ucapku
"Yaa aku cuma bisa bantuin itu soalnya".- ucapnya.
"Kita sampe".- ucapnya.
*CERITA BERUBAH KESUDUT PANDANG ARTHUR.
"Del ini rumahnya?".-tanyaku
"Iyaa emang kenapa? Jelek ya?".- ucap adel.
"Kamu mau masuk dulu?".- tanya adel
"Ngga deh, lain kali aja aku harus cepet pulang kasih makan molly".- ucapku
"Molly siapa?".- tanya adel
"Kucingnya kak shifa".- balasku.
"Kalo gitu pamitan sama ibuku".-ucapnya
"Yaudah, mana ibumu?".- tanyaku
Adel masuk dan memanggilnya.
"Mah, temen adel ada di depan".- ucap adel.
"Ohh iyaa".- balas ibunya.
"Ooohhh kamu yang namanya arthur?".- tanya ibu adel.
"Iyaa tante".- ucapku tersenyum.
"Anaknya siapa?".- tanyanya lagi.
"Ayah saya namanya julian tante".- ucapku
"Julian? Mahendra?".- tanyanya lagi.
"Iya tante betul".- balasku.
"Ohhh iyaa sampein salam tante, kami berdua saling kenal, kamu bilang aja tante geo, atau vanny atau geovanny hahaha".- ucapnya tertawa.
"Ahhh iyaaa baik tante, kalau begitu saya pulang dulu tan".- ucapku.
"Iyaa kapan kapan kesini lagi yaaa".- ucapnya.
Sesampainya aku dirumah, kak shifa menyambutku.
"Gimana nge date nya?".- tanyanya
"Nggaa ngedate kak, tadi tuh cuma cari hewan, tiba tiba adel dibully, sama tetangga lain".- jelasku
"Terus, kamu gimana".- tanyanya lagi.
"Ku bela karena kan yang bully laki laki, jadi cocoknya lawan aku".- ucapku tersenyum.
"Intinya kamu gapapa, tindakan kamu udah bener".- ucap kak shifa.
"Sekarang beberes, liat itu mukamu cemong, mandi terus makan, kakak mau shilat dulu, tadi papa kamu ada telpon".- ucap kak shifa
"Ohh ya? Apa katanya?".- tanyaku.
"Katanya kak kezia udah ketemu, tapi mamanya dia dimasukin rumah sakit sama orang itu, karena koma".- ucapnya.
"Papa pulang kapan?".- tanyaku.
"Sampai mamanya bangun lagi, jadi kak kezia bakalan tinggal sama kita, kita jemput besok".- ucap kak shifa tersenyum.
"Tapi oma sama opa gimana kak kalo gitu?".- tanyaku
"Jauh sebelum kamu tau, papa sama mama kakak udah tau arthur".- ucapnya.
"Oiya tadi juga papa dapet salam dari mamanya adel".- ucapku
"Ohh ya? Siapa?".- tanya kak shifa.
"Namanya tante geovanny katanya".- ucapku
Ekspresi wajah kaget dari kak shifa terpampang jelas, aku tidak tau ada apa dengan orang ini.
"Namanya beneran itu?".- tanyanya
"Iya kak, katanya papa sama dia saling kenal dulu".- sambungku.
"Kakak mau sholat dulu, kamu jangan lupa lakuin apa yang kakak bilang, kalo ngga, kakak cambuk ya".- ucapnya.
"Baik kak".- ucapku.
Aku merasa heran serta penasaran ada apa dengan orang ini.
TO BE CONTINUE
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita ian
RandomSebuah kisah yanh dikarang oleh seorang anak SMA yang nganggur