chapter 32

10 2 1
                                    

Kami sampai di rumah sakit, dan staff disana langsung mengambil penanganan

Disusul dengan brian yang kehilangan banyak darah, akibat tembakan yang mengenainya tepat mengenai pembuluh darah.

"Ini salahku".- ujar daniel

"Hey, apa yang kau katakan".- tanya devina.

"Semua ini terjadi karena aku".- ucapnya lagi.

Andro hanya memperhatikan daniel dengan melipat tangan.

"Oi, berhenti menyalahkan dirimu, itu tidak akan membuat mereka langsung pulih".- ucao andro.

"Aku yakin mereka anak yang kuat dibanding kita".- ucapnya lagi.

"Semoga apa yang kau katakan itu benar".- ucap daniel.

Daniel terus memukul-mukul kepalanya sendiri dan menyalahkan dirinya.

Andro geram dan memojokkannya dan memegang kerah bajunya.

"Kau bisa berhenti melakukannya atau tidak".- ucap andro.

"Kau mau pukul aku?, ayo pukul!".- ucap daniel.

"Dengar ya, aku yakin brian itu kuat, aku tudak tau soal julian, kalian berteman baik, apa kau tidak yakin dengannya?".- ucap andro.

"Aku yakin brian bisa melewatinya".- ucapnya lagi.

Daniel terharu akan ucapan andro dan terduduk di lantai sambil menangis.

Geo dan devina ikut merasakan kesedihan itu.

"Kau percaya mereka hebat?".- tanya andro

"Aku percaya tapi untuk saat ini aku tidak yakin".- ucap daniel menangis.

"Kalau aku yakin".- sambung andro.

"Apa yang buat kau yakin brian akan hidup?".- tanya daniel mengusap matanya.

"Yah, dia pernah bilang satu hal ini kepadaku.

Flashback

"Ndro, kehebatan manusia itu selalu memberi luka bagi sahabatnya".- ucap brian tersenyum.

"Sejak saat ia mengatakan hal itu, aku jadi mengerti satu hal".- ucap andro.

"Apa itu?".- tanya daniel.

"Bahwa aku hanya perlu disampingnya dan membantunya bukan untuk melindunginya".- ucap andro.

"Jika kau paham maksudku, pasti kau setuju".- ucap andro.

"Aku mengerti".- ucap daniel.

Operasinya selesai.

Aku dan brian harus mencari pendonor darah karena kami kehilangan banyak darah.

Mereka pun bergegas mencarinya.

Daniel yang paling berusaha saat itu.

Geovanny mencoba mencocokkan darahnya padaku namun tidak bisa, karena darahnya AB sementara aku darah A.

Daniel keluar mencari pertolongan.

Syukurnya darah andro dan brian sama sama darah O jadi andro langsung mentransfernya langsung.

Daniel keluar luntang lantung mencari pertolongan.

Sampai entah bagaimana ia bertemu dengan shifa.

"Daniel?tumben yang satu kemana?".- tanya shifa

"Ahh shifa panjang ceritanya shifa".- balas daniel.

"Oiya aku boleh nanya?".- tanya andro

"iya nanya apa".- balas shifa.

"darah kamu apa?".- tanya daniel.

"golongan darahku A kenapa?".- tanya shifa.

" aku minta tolong, sangat minta tolong kepadamu".- ucap daniel.

Daniel menjelaskan semuanya, sampai akhirnya shifa luluh dan segera ke rumah sakit untuk mentransfer darahnya untukku.

"Siapa dia?".- tanya geovanny ke daniel.

"Dia shifa, temennya julian".- balas daniel.

Geovanny terlihat cemburu saat itu.

2 hari setelahnya daniel serta andro di tangkap oleh kepolisian.

Daniel saat itu mengontrak di salah satu rumah dekat rumah devina.

Ia sedang menata barang dan polisi langsung mendobrak pintu rumah daniel dan menangkapnya.

Sementara andro berada di gereja bersama gaby sampai satpam gereja memanggilnya untuk keluar dari ibadah.

Ia pun keluar dan di jemput dengan polisi yang memborgol tangannya.

"Pak, saya mohon biarkan saya menyelesaikan ibadah terlebih dahulu".- ucap andro.

"Kami izinkan dengan syarat borgolnya tidak dibuka".- ucap polisi itu.

"Iya pak, saya punya adik perempuan di dalam sana, biarkan saya bicara dengannya terlebih dahulu".- ucap andro.

Dan setelah itu andro berbisik ke satpam gereja itu.

"Pak, saya mohon rawatlah gaby sampai saya kembali pak".- ucap andro.

Satpam itu hanya mengangguk dan mengiyakan permintaan andro.

Dan andro kembali beribadah.

TO BE CONTINUE

cerita ianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang