Tak terasa hukuman kami bertiga sudah selesai, shifa semakin dekat denganku, para tahanan, para sipir semuanya menghormati pembebasan kami, kami mengadakan pesta pembebasan di dalam sana.
Esoknya kami dinyatakan bebas.
"Aku berhenti deh".- ucap andro.
"Berhenti?".- tanyaku
"Berhenti buat semua ini perkelahian, pembunuhan, dan semuanya".- sambungnya
"Gaby sudah 20 tahun bro, aku gabisa gini terus".- ucap andro.
"Iya sih".- ucapku.
Brian keluar dari kantor polisi.
"Huaaaaaa, ngantuk pulang yuk" - ucap brian menguap
"Kau bagaimana brian?".- tanya andro.
"Kita kan bakalan kerja, jadi ngapain kita berantem terus".- ucap brian.
"Hufftt yasudah ayo".- ucap andro legah.
Kami semua berpisah sejenak dan janjian untuk memberi daniel kejutan.
Andro pergi ke kediaman pendeta itu.
Andro membuka pagar dan mengetuk pintu rumah itu.
Pendeta itu semakin tua dan rentan, namun ia tetap aktif di pelayanan gereja.
"Syalom bu, ".- ucap andro
"Oiyaa syalom".- balas pendeta itu.
"Apa gaby sudah tau?".- tanya andro.
"iyaa ibu sudah beritahu dia sejak lama".- ucap pendeta itu.
"Tapi gaby lagi keluar kamu mau nunggu?".- tanya pendeta itu.
"Boleh bu".- ucap andro tersenyum.
Sementara aku mengunjungi ibuku dan kezia.
Kezia telah tumbuh besar, parasnya cantik dan anggun.
Aku berdiri di depan pagar, melihatnya tersenyum dan bermain dengan adik tiriku.
Kini dia sudah 17 tahun saat ini.
Ibuku melihatku di pagar dan berlari membukakan pagar.
"Masuk nak".- ucap ibuku
Aku memeluknya dengan erat dan menangis.
"Kakak?".- tanya kezia.
"Kakak darimana aja".- ucap kezia memelukku.
"Orang disini banyak ceritain soal kakak".- ucap kezia.
"Iyaa cantik, gimana ceritanya".- tanyaku
" ceritanya kakak bunuh beberapa orang, yang punya bisnis narkoba kan?".- ucapnya.
Aku tertunduk seketika.
"Kezz".- ucap ibuku.
"Sudah bu, tak apa dia wajar mengatakannya".- ucapku
"Aku bangga sama kakak".- ucap kezia tersenyum.
Untuk pertama kalinya ada orang yang bilang seperti itu, aku tak dapat menahan rasa haru.
Air mataku jatuh.
"Ayo kak, kita main dengan kevin".- ucapnya.
Sementara brian.
"Huaaaa".- ucapnya menguap.
"Hay paman".- ucapnya
"TUAN MUDA!".- ucap para paman menunduk.
"Ahh paman aku tak perlu itu, aku mau tidur saja".- ucapnya.
Andro menunggu di rumah pendeta itu.
Tak lama kemudian ada motor yang datang.
Ia datang bersama seorang remaja sebaya nya.
Dan gaby terdiam sejenak ketika melihat andro.
"Ka-kakak!??".- ucapnya.
Lalu gaby berlari memeluk andro sambil menangis.
"Ahh senangnya lihat kalian bisa bareng lagi".- ucap pendeta itu.
Lelaki itu berdiri di depan pintu.
Ia datang dan menyalimi andro.
"Siapa namamu?".- ucap andro
" Putra pak".- ucap anak itu.
"Kau siapanya?".- tanya andro.
"S-saya pacarnya gaby".- ucapnya.
Pendeta itu mengajak anak itu makan berserta kami dan keluarganya.
Tak lama andro keluar untuk merokok, dan memanggil anak itu.
"Hey nak, kau tau aku kan?".- tanya andro.
"I-iyaa saya tau" - ucap anak itu.
"Apa yang ku perbuat?".- tanya andro lagi
" kau membunuh secara kejam pebisnis narkoba di kota ini" - ucapnya.
"Betul, dan gaby adalah satu satunyabyang ku punya, apapun yang terjadi padanya adalah tanggung jawabku, dan kali ini kuserahkan kepadamu, jadi jika sedikit saja dia terluka karenamu, aku akan mencarimu dan mengeluarkan jantungmu tepat di depan matamu".- ucap andro
Anak itu pun menelan ludah karena ketakutan.
"Dan jangan sampai kau rusak adikku, kutemui kau tepat di jam 7 malam, bawa dia sesukamu setelah kuliah, dan bawa pulang dia tepat di jam itu" - ucap andro memegang punggung anak itu.
"Iyaa siap pak".- ucap anak itu ketakutan
TO BE CONTINUE
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita ian
RandomSebuah kisah yanh dikarang oleh seorang anak SMA yang nganggur