chapter 35

11 2 3
                                    

Kami hidup berbaur dengan para tahanan, kami tidak memperbudak mereka meski kami bisa, tali kami tidak lakukan.

3 TAHUN KEMUDIAN

Daniel menyelesaikan tahun kriminalnya, dan akan bebas.

"Hey ini hari pembebasan".- ucapku

"Temuilah ayahku el".- ucap brian.

"Ini aku nitip coklat buat gaby".- ucap andro

"Darimana kau dapat coklat?".- tanya daniel.

"Ahh ada tahanan yang suka menyelundupkan makanan, makanya aku nitip coklat".- ucap andro.

"Kenapa aku baru tau sekarang" - ucap brian

"Baik, aku akan menunggu kalian diluar sana yaaa".- ucap daniel.

"Hey kau, silahkan keluar, kau bebas".- ucap polisi itu.

Kami melambai pada daniel yang keluar ruangan, umurnya dan aku sama- sama 20 tahun.

Sementara brian dan andro berumur 21 tahun.

"Aku akan rajin mengunjungi kaliann!".- teriak daniel.

"Haaaaahhhh, perpisahan yang manis".- ucap brian.

"Ayo kita istirahat".- ucap andro.

Daniel senang namun masih meninggalkan rasa bersalah yang tinggi.

Ia sedang berjalan di tengah kota sampai ia melihat geovanny yang berjalan.

"Oii geo!".- ucap daniel.

Geovanny berhenti di depan toko, saat geovanny berbalik.

Tiba-tiba seorang pria datang memeluk geovanny.

Geovanny menolak pelukan itu karena ada daniel yang memperhatikannya.

Daniel kaget dan menghampirinya.

"Kau siapa?".- tanya daniel.

"Kau tanya aku siapa? Aku pacarnya bro".- ucapnya.

"Geo? Haha, aku tidak percaya ini".- ucap daniel.

Geovanny hanya menunduk malu.

Sementara laki laki itu heran dengan yang dibicarakan daniel.

"Kau harus ikut denganku".- ucap daniel.

"Bagaimana jika tidak? Kau mau membunuhku?".- ucap pria itu.

"Ben, ikut saja".- ucap geovanny.

"Sayang kita tidak akan tunduk sama pecundang ini".- ucapnya.

"Kalahkan aku jika bisa".- sambungnya

Tanpa banyak bicara daniel memberikan pukulan yang keras di hidungnya

Hidung pria itu bengkok dan tak sadarkan diri.

"Hahaha, apa kau tau geo? Dia sangat mengagungkanmu, tapi apa?".- ucap daniel sembari memojokkannya.

"Kalian berdua ikut!".- ucap daniel.

Daniel menendang kepala pria itu untuk membangunkannya.

"Kau sudah kalah, maka ikutlah".- ucap daniel

Mereka berdua ikut dengan keadaan pria itu berdarah.

Daniel membawa pria itu ke kantor polisi.

"Pak, apakah saya boleh masuk ke sel?".- tanya daniel.

"Ahhh anda temannya tuan muda, boleh-boleh".- ucap polisi itu.

Daniel melempar pria itu tepat di depan sel tahanan dan mendorong geovanny ke arah pria itu.

"YA TUHANN!".- teriak brian.

"Makhluk macam apa ini".- ucap brian menyentuh hidungnya.

"Aaarrrggghhhhh, sakit!".- ucap pria itu.

"Kenapa aku kesini!".- teriaknya lagi.

"Geovanny?".- ucapku

Geovanny menutup mukanya.

"Pria ini adalah pacar dari geo".- ucap daniel

Entah harus mengatakan apa, aku hanya diam duduk di sel ku.

"Pacar? Kok bisa?".- tanya andro

"Ceritakan cepat!".- ucap brian.

"Kalau tidak apa?".- ucap ben

"Kalian tidak bisa memukulku kan? Kalian di sel, dasar sampah masyarakat!".- teriaknya

"Ohhh yaa?".- ucap brian berdiri.

Brian membuka pintu sel dengan sendirinya.

"Bagaimana bisa?".- ucap ben kaget.

"Kau akan memukulku? Pukul aku, aku anaknya revandra?".- ucapnya

"Anak revandra?".- tanya brian.

"Yaa, kau akan kubunuh jika menyentuh ku".- ucap ben

"Aku tidak pernah punya saudara sepertimu?".- ucap brian

"Jadi kau, yang dibilang banyak orang".- ucap ben kaget.

Brian memukul pria itu sampai tidak sadar.

"Haaaahhh, dia membuatku jijik".- ucap brian.

"Oi jul, bagaimana dengan ini?".- tanya brian

"Keluarkan wanita itu, bersama dengan prianya".- ucapku.

"Julian".- panggil geovanny.

"KELUAR KAU!SEKARANG, AKU MUAK DENGANMU".- teriakku.

Daniel menyeret pria itu keluar dan geovanny tunduk dan menangis.

"Uuuuii, garang sekali abang jul ku".- ucap brian tertawa

TO BE CONTINUE

cerita ianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang