Kami hidup berbaur dengan para tahanan, kami tidak memperbudak mereka meski kami bisa, tali kami tidak lakukan.
3 TAHUN KEMUDIAN
Daniel menyelesaikan tahun kriminalnya, dan akan bebas.
"Hey ini hari pembebasan".- ucapku
"Temuilah ayahku el".- ucap brian.
"Ini aku nitip coklat buat gaby".- ucap andro
"Darimana kau dapat coklat?".- tanya daniel.
"Ahh ada tahanan yang suka menyelundupkan makanan, makanya aku nitip coklat".- ucap andro.
"Kenapa aku baru tau sekarang" - ucap brian
"Baik, aku akan menunggu kalian diluar sana yaaa".- ucap daniel.
"Hey kau, silahkan keluar, kau bebas".- ucap polisi itu.
Kami melambai pada daniel yang keluar ruangan, umurnya dan aku sama- sama 20 tahun.
Sementara brian dan andro berumur 21 tahun.
"Aku akan rajin mengunjungi kaliann!".- teriak daniel.
"Haaaaahhhh, perpisahan yang manis".- ucap brian.
"Ayo kita istirahat".- ucap andro.
Daniel senang namun masih meninggalkan rasa bersalah yang tinggi.
Ia sedang berjalan di tengah kota sampai ia melihat geovanny yang berjalan.
"Oii geo!".- ucap daniel.
Geovanny berhenti di depan toko, saat geovanny berbalik.
Tiba-tiba seorang pria datang memeluk geovanny.
Geovanny menolak pelukan itu karena ada daniel yang memperhatikannya.
Daniel kaget dan menghampirinya.
"Kau siapa?".- tanya daniel.
"Kau tanya aku siapa? Aku pacarnya bro".- ucapnya.
"Geo? Haha, aku tidak percaya ini".- ucap daniel.
Geovanny hanya menunduk malu.
Sementara laki laki itu heran dengan yang dibicarakan daniel.
"Kau harus ikut denganku".- ucap daniel.
"Bagaimana jika tidak? Kau mau membunuhku?".- ucap pria itu.
"Ben, ikut saja".- ucap geovanny.
"Sayang kita tidak akan tunduk sama pecundang ini".- ucapnya.
"Kalahkan aku jika bisa".- sambungnya
Tanpa banyak bicara daniel memberikan pukulan yang keras di hidungnya
Hidung pria itu bengkok dan tak sadarkan diri.
"Hahaha, apa kau tau geo? Dia sangat mengagungkanmu, tapi apa?".- ucap daniel sembari memojokkannya.
"Kalian berdua ikut!".- ucap daniel.
Daniel menendang kepala pria itu untuk membangunkannya.
"Kau sudah kalah, maka ikutlah".- ucap daniel
Mereka berdua ikut dengan keadaan pria itu berdarah.
Daniel membawa pria itu ke kantor polisi.
"Pak, apakah saya boleh masuk ke sel?".- tanya daniel.
"Ahhh anda temannya tuan muda, boleh-boleh".- ucap polisi itu.
Daniel melempar pria itu tepat di depan sel tahanan dan mendorong geovanny ke arah pria itu.
"YA TUHANN!".- teriak brian.
"Makhluk macam apa ini".- ucap brian menyentuh hidungnya.
"Aaarrrggghhhhh, sakit!".- ucap pria itu.
"Kenapa aku kesini!".- teriaknya lagi.
"Geovanny?".- ucapku
Geovanny menutup mukanya.
"Pria ini adalah pacar dari geo".- ucap daniel
Entah harus mengatakan apa, aku hanya diam duduk di sel ku.
"Pacar? Kok bisa?".- tanya andro
"Ceritakan cepat!".- ucap brian.
"Kalau tidak apa?".- ucap ben
"Kalian tidak bisa memukulku kan? Kalian di sel, dasar sampah masyarakat!".- teriaknya
"Ohhh yaa?".- ucap brian berdiri.
Brian membuka pintu sel dengan sendirinya.
"Bagaimana bisa?".- ucap ben kaget.
"Kau akan memukulku? Pukul aku, aku anaknya revandra?".- ucapnya
"Anak revandra?".- tanya brian.
"Yaa, kau akan kubunuh jika menyentuh ku".- ucap ben
"Aku tidak pernah punya saudara sepertimu?".- ucap brian
"Jadi kau, yang dibilang banyak orang".- ucap ben kaget.
Brian memukul pria itu sampai tidak sadar.
"Haaaahhh, dia membuatku jijik".- ucap brian.
"Oi jul, bagaimana dengan ini?".- tanya brian
"Keluarkan wanita itu, bersama dengan prianya".- ucapku.
"Julian".- panggil geovanny.
"KELUAR KAU!SEKARANG, AKU MUAK DENGANMU".- teriakku.
Daniel menyeret pria itu keluar dan geovanny tunduk dan menangis.
"Uuuuii, garang sekali abang jul ku".- ucap brian tertawa
TO BE CONTINUE
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita ian
RandomSebuah kisah yanh dikarang oleh seorang anak SMA yang nganggur